Dirut Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan Diangkat Ahok dan Anies, Tersandung Korupsi

Selasa, 9 Maret 2021 10:02 WIB

(kiri ke kanan) Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan, Ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh Purnomo, Deputy Executive Vice President 1 PT KAI Daop 1 Jakarta Bidang Teknis dan Operasional Sofyan Hasan, dan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi saat meninjau skybridge Tanah Abang, Jumat, 30 November 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Karir Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pembangunan Pasar Jaya Yoory C. Pinontoan seketika habis. Ia nonaktif dari jabatannya sejak Jumat, 5 Maret 2021. Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejalan dengan langkah KPK menjadikannya tersangka korupsi pengadaan tanah.

Situs www.sarana-jaya.co.id, mencatat Yoory bergabung dengan Sarana Jaya sejak 1991. Dia staf perusahaan umum milik DKI Jakarta selama 24 tahun.

Baca: Yoory C. Pinontoan Tersangka, Program Rumah DP 0 Akan Kerja Sama dengan Swasta

Karirnya meroket pada 2015. Ia dipercaya menjabat Direktur Pengembangan Sarana Jaya pada 2015. Ia menjadi direktur utama pada Agustus 2016 di era kepemimpinan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Gubernur Anies Baswedan juga mempercayakan jabatan direktur utama kepada Yoory hingga KPK menangani kasus pengadaan tanah yang harganya digelembungkan itu.

Advertising
Advertising

Salah satu program yang dipercayakan kepada Yoory adalah pembangunan hunian DP Rp 0. Rumah DP Rp 0 adalah program andalan Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017.

Sarana Jaya telah membangun hunian DP Rp 0 Klapa Village di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Beberapa warga Ibu Kota telah menempati rumah susun itu. Untuk tahap kedua, hunian DP Rp 0 Nuansa Cilangkap di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Sumber Koran Tempo menyebutkan, pembelian lahan di Pondok Ranggon dan Munjul seluas 4,2 hektare bermasalah. Lahan ini dibeli Sarana Jaya pada akhir 2019.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI, Sarjoko, mengklarifikasi pembelian lahan di Munjul dan Pondok Ranggon adalah satu lokasi. Munjul berada di kawasan Pondok Ranggon.

Pelaksana tugas juru bicara KPK, Ali Fikri, mengakui komisi antirasuah menyidik dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul dengan Yoori C. Pinontoan dan sebagai tersangka. KPK menduga lahan itu berada di jalur hijau dan harganya bermasalah.

LANI DIANA | ROSSENO AJI | KORAN TEMPO

Berita terkait

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

1 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

3 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

4 jam lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

8 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

22 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

1 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya