Ingatkan Pengiring Ambulans Arogan, Polisi: Yang Berwenang Kawal Hanya Kami

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 24 Maret 2021 17:29 WIB

Ilustrasi mobil Ambulans. Dok.TEMPO/ Eko Siswono Toyudho

Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan tugas pengawalan kendaraan, termasuk ambulans, yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan hanya dimiliki oleh anggota Polri.

Dalam tugas pengawalan itu, kata dia, petugas bisa menghentikan atau memperlambat kendaraan lain.

"Yang bisa menghentikan dan memperlambat kendaraan orang lain itu hanya Polri. Masyarakat gak punya," kata Sambodo di kantonya, Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.

Pernyataan itu disampaikan Sambodo menanggapi banyaknya iring-iringan ambulans yang dilakukan secara mandiri oleh warga.

Dalam kasus ini, ujar Sambodo, polisi juga punya diskresi untuk melihat seberapa penting pengawalan atau iring-iringan yang dilakukan oleh warga.

"Buat saya yang penting pengawalan itu tidak arogan, tidak mengganggu pengguna jalan lain seolah-olah jadi pemilik jalan. Kalau orang ngak mau minggir terus dipecahin kaca spionnya itu pelanggaran hukum," ujar Sambodo.

Aksi penganiayaan oleh rombongan pengiring ambulans yang membawa jenazah terhadap seorang pengguna jalan terjadi di Jalan Tambak Raya, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, pada Ahad, 28 Februari 2021.

Baca juga : Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Kelapa Dua Tangerang

Advertising
Advertising

Korban berinisial IY dipukuli karena dianggap menghambat perjalanan rombongan sebuah ambulans. Atas aksi pemukulan tersebut, korban mengalami luka pada tangan kanan, lutut sebelah kiri, punggung kanan dan di belakang telinga kanan.

M YUSUF MANURUNG

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

21 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

3 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya