Kasus Covid-19 di DKI Naik Lagi, Epidemiolog: Memang Belum Menurun

Reporter

Imam Hamdi

Selasa, 20 April 2021 10:51 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan penularan kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih tinggi. Hal itu terlihat dari angka positivity rate atau rasio positif yang masih berada di kisaran 10 persen.

Jika penelusuran kontak ditingkatkan lagi, angka temuannya bakal lebih tinggi. "Kasus Covid-19 memang belum menurun. Yang ada sekarang penurunan contract tracing," kata Tri saat dihubungi, Selasa, 20 April 2021.

Sejak Maret kemarin angka penularan Covid-19 menurun karena DKI mengurangi pengetesan. Alhasil angka penambahan kasus harian terlihat menurun. "Kenyataannya tidak. Positivity rate masih di kisaran 10 persen. Itu termasuk angka yang tinggi."

Menurut Tri, pemerintah seakan ingin menekan angka penularan kasus ini dengan tipu muslihat karena mengurangi angka pengetesan penelusuran kontak. Pengurangan angka pengetesan ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

"Jadi bukan Jakarta saja. Seluruh wilayah dibuat seperti itu agar seolah-olah angka penularan menurun. Padahal dilihat dari rasio positif masih tinggi." Tri menyarankan pemerintah tidak main-main dalam menanggulangi wabah ini.

Pemerintah, kata dia, harus belajar dari India yang pernah mengurangi pengetesan, dan terjadi peningkatan kasus saat ini. Di India, kata dia, saat ini ditemukan 200 ribu kasus harian dari sebelumnya 100 ribu kasus. "Jangan bermain dengan data."

Advertising
Advertising

Penurunan angka penelusuran kontak, kata dia lagi, sangat berbahaya karena pemerintah membiarkan warga yang terinfeksi tanpa gejala menyebarkan virus Corona. Kewajiban pemerintah, kata dia, adalah menemukan kasus dan mengisolasinya agar tidak menularkan ke orang lain.

Jika pelacakan yang dilakukan pemerintah benar, kata dia, sedikitnya di Indonesia akan ditemukan 10 ribu kasus harian. "Sekarang hanya empat ribu kasus harian karena seluruh daerah mengurangi pengetesan."

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan kasus Covid-19 terus naik dalam dua pekan terakhir di Ibu Kota. "Kami sudah mulai sedikit peningkatan harian. Kami sudah mulai peningkatan 200, 200, khawatir nanti bergerak terus," kata Widyastuti dalam diskusi daring, Jumat, 16 April 2021.

Pada Maret 2021, tren kenaikan kasus Covid-19 telah menurun jika dibandingkan pada periode Januari-Februari 2021 yang mencapai 25 ribu kasus aktif. Saat ini, kasus aktif di DKI berada di posisi 6.988 kasus.

Baca: PPKM Mikro DKI Jakarta Diperpanjang Hingga 3 Mei 2021



Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

8 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

22 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

53 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

14 Februari 2024

25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

Dinkes DKI mengimbau para caleg yang kalah di Pemilu 2024 agar mencari bantuan profesional jika stres.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

5 Februari 2024

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

Prabowo memiliki rencana yang diberi nama strategi transformasi bangsa, di antaranya memberi makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

5 Februari 2024

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

Calon presiden atau capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan akan menambah dokter di daerah-daerah serta fasilitas di rumah sakitnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

5 Januari 2024

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan riset terbaru mengenai gejala yang dirasakan pasien Covid-19 subvarian JN.1.

Baca Selengkapnya