Rencana Anies Baswedan Namai Kota Tua dengan Batavia, Jakarta Punya Belasan Nama

Reporter

Tempo.co

Jumat, 30 April 2021 14:45 WIB

Petugas saat melakukan penjagaan dengan bersepeda di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2020. Menjelang akhir pekan, kawasan wisata ini masih sepi. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan rencananya akan menetapkan wilayah kota tua dengan nama Batavia. Rencana tersebut sempat diungkap oleh Anies dalam acara penandatanganan HOA pembentuk JV Kota Tua – Sunda Kalapa, pada Rabu, 28 April 2021.

Selama ratusan tahun sejak berdiri, Jakarta telah belasan kali berganti nama, termasuk Batavia tersebut. Berikut beberapa nama yang pernah disandang Jakarta:

1. Sunda Kalapa

Di masa Kerajaan Pakuan Pajajaran yang berpusat di daerah yang sekarang dikenal sebagai Bogor, masih berkuasa pada abad ke-14 terdapat kota pelabuhan yang dikenal dengan sebutan Sunda Kalapa oleh bangsa Eropa. Sunda Kalapa inilah cikal bakal Kota Jakarta di kemudian hari. Kemudian pada 21 Agustus 1522, bangsa Portugis membuat perjanjian persahabatan dengan Kerajaan Pakuan Pajajaran untuk mendapatkan izin membangun perumahan serta perkantoran yang dilengkapi dengan benteng pertahanan di daerah Sunda Kelapa tersebut.

2. Jayakarta

Advertising
Advertising

Kesultanan Demak dan Kesultanan Cirebon tersinggung atas perjanjian persahabatan yang dilakukan oleh Kerajaan Pakuan Pajajaran dengan Portugis tersebut. Dua tahun kemudian, tepatnya 22 Juni 1527, pasukan Demak dan Cirebon bergabung di bawah pimpinan Fatahillah atau dikenal juga dengan Sunan Gunung Jati menyerang kedudukan Portugis di Sunda Kelapa untuk merebut wilayah itu. Kini, setiap jatuh tanggal 22 Juni, masyarakat Jakarta memperingati hari tersebut sebagai hari ulang tahun Jakarta. Sebab sejak 22 Juni 1527, setelah berhasil menguasai Sunda Kelapa, wilayah tersebut diganti nama untuk pertama kalinya menjadi Jayakarta yang memiliki arti Kota Kejayaan.

3. Stad Batavia

Pada 30 Mei 1619, ketika hampir seratus tahun Jayakarta di bawah kekuasaan Kesultanan Banten, Belanda datang dan menaklukkan wilayah ini di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen. Penaklukan tersebut mengakibatkan Kota Jayakarta dibumihanguskan, kemudian didirikan kota baru dengan nama Batavia di atas reruntuhan Kota Jayakarta. Lalu selanjutnya, pada 4 Maret 1621, Belanda membentuk pemerintahan kota bernama Stad Batavia atau Kota Batavia.

4. Gemeente Batavia dan Stad Gemeente Batavia

Pada awal abad ke-20, dari rentang tahun 1905 hingga 1935, Stad Batavia mengalami dua kali penggantian nama di bawah kekuasaan kolonial Belanda. Pertama pada 1 April 1905 Stad Batavia diganti menjadi Gemeente Batavia atau Kotamadya Batavia, lalu kemudian diganti menjadi Stad Gemeente Batavia pada 8 Januari 1935.

5. Jakarta TokoBetsuShi

Nama Stad Gemeente Batavia bertahan hingga akhirnya Jepang datang dan menguasai Indonesia. Setelah hampir tiga abad menggunakan nama Batavia, pada 8 Agustus 1942 akhirnya nama Jakarta digunakan kembali oleh pemerintah kolonial Jepang sebagai nama kota ini. Nama Batavia tersebut diganti dengan nama Jakarta Toko Betsu Shi.

6. Pemerintah Nasional Kota Jakarta

Setelah Indonesia merdeka, tepatnya sebulan setelah proklamasi, September 1945 pemerintah membersihkan istilah Jepang dalam nama Jakarta. Dari Jakarta Toko Betsu Shi diganti menjadi Pemerintah Nasional Kota Jakarta.

7. Stad Gemeente Batavia dan Kota Praja Jakarta

Untuk kali kedua nama Jakarta dihapus dan dikembalikan menjadi Stad Gemeente Batavia pada 20 Februari 1950 di masa Pemerintahan Federal Republik Indonesia Serikat bentukan Belanda waktu itu. Namun nama tersebut tidak bertahan lama, sebab pada 24 Maret 1950, Stad Gemeente Batavia diganti lagi menjadi Kota Praja Jakarta yang bertahan hingga 1958.

8. Kota Praja Djakarta Raya

Pemerintah Indonesia sepertinya tidak puas dengan nama Kota Praja Jakarta, hingga akhirnya pada 18 Januari 1958 diganti lagi, yaitu pada ejaan Jakarta menggunakan huruf awalan huruf D menjadi Djakarta dan ditambah kata Raya, sehingga nama Kota Praja Jakarta diubah menjadi Kota Praja Djakarta Raya

9. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya

Nama Kota Praja Djakarta Raya hanya bertahan tak lebih dari tiga tahun sejak diganti pada 1958, berdasarkan PP nomor 2 tahun 1961, nama wilayah ini kemudian diganti lagi menjadi Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.

10. Jakarta

Pada 31 Agustus 1964, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang nomor 10 tahun 1964, dalam UU tersebut dinyatakan bahwa kedudukan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, namjn yang digunakan sejak 1961 tersebut diganti menjadi Jakarta saja, nama tersingkat sepanjang sejarah berdirinya kota tersebut.

11. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Nama Jakarta akhirnya digantikan menjadi Pemerintah Provinsi DKI (Daerah Khusus Ibukota) Jakarta pada tahun 1999, penggantian tersebut melalui Undang-Undang nomor 34 tahun 1944 tentang Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta. Kemudian nama tersebut digunakan hingga saat ini. Dan khusus wilayah Kota Tua, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengembalikan nama Batavia di sana.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Penataan Kawasan Sunda Kelapa Kota Tua Jakarta, ini harapan Anies Baswedan

Berita terkait

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

4 jam lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

17 jam lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

17 jam lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

18 jam lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

19 jam lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

2 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

2 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya