Top 3 Metro: Organisasi Sipil Bela BEM UI, ITF Sunter Ditinggal Investor Asing
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Dwi Arjanto
Selasa, 29 Juni 2021 08:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler dalam Top 3 Metro diawali dengan aneka organisasi sipil dan kampus ramai-ramai membela BEM UI dalam heboh unggahan di media sosial mereka Jokowi The King of Lip Service.
Disusul kemudian kabar investor asing yang akhirnya hengkang dari proyek ITF Sunter, Jakarta Utara. Selengkapnya :
1. Aneka Organisasi Sipil dan Kampus Bela BEM UI dalam Jokowi The King of Lip Service
Sejumlah organisasi masyarakat sipil dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berbagai kampus menyatakan dukungan untuk BEM UI atau Universitas Indonesia.
Tindakan rektorat yang memanggil pengurus BEM UI setelah mengkritik Presiden Joko Widodo alias Jokowi dinilai memberangus kebebasan berpendapat.
"Mendesak Birokrat Universitas Indonesia untuk menjamin kebebasan berpendapat yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Indonesia yang telah dijamin oleh konstitusi," bunyi kutipan keterangan tertulis koalisi itu, Senin, 28 Juni 2021.
Tempo telah mengkonfirmasi rilis itu kepada Juru Kampanye Greenpeace Indonesia, Asep Komarudin. Dia membenarkan rilis yang mencantumkan nama 44 organisasi sebagai pemberi dukungan untuk BEM UI.
Organisasi itu meliputi Aliansi BEM Seluruh Indonesia, Bangsa Mahasiswa, Fraksi Rakyat Indonesia, Greenpeace Indonesia, BEM STHI Jentera, Bersihkan Indonesia, Enter Nusantara, BEM KM Universitas Yarsi, KIKA, Aliansi BEM se-UNNES, PUSaKO FH UNAND, BEM Hukum UNHAS dan BEM UNSIL, dan Aliansi Rakyat Bergerak.
Selanjutnya, BEM KEMA FKB Telkom, BEM FISIP UNMUL, Aksi Kamisan KALTIM, BEM FH UPNVJ, BEM ESA UNGGUL, LBH pos Malang, SAKSI FH Unmul, BEM PM Universitas Udayana, Serikat Mahasiswa Progresif Universitas Indonesia, BEM FISIP UI, YLBHI, dan Aliansi BEM se-Undip.
Terakhir, AJI Jakarta, Aliansi BEM Univ. Brawijaya, BEM FH UNAND, PPMI Nasional, JATAM Kaltim, Indonesian Center for Environmental Law, JATAMNAS, CALS, Aliansi Tolak Omnibus Law, BEM FH UI, BEM FKM UI, BEM FIB UI, BEM FPsi UI, BEM Fasilkom UI, BEM FIK UI, BEM Vokasi UI, BEM FKG UI dan BK MWA UI UM.
Selanjutnya: Melihat peristiwa yang menimpa pengurus BEM UI..
<!--more-->
Melihat peristiwa yang menimpa pengurus BEM UI, Koalisi mengindikasikan bahwa aktor pemberangusan kebebasan berpendapat tidak hanya datang dari negara, tapi juga datang dari kampus. Sehingga, kata mereka, sudah semakin nyata bahwa kebebasan sipil semakin kerdil.
"Adapun juga saat ini konten yang diunggah dalam Instagram BEM UI diserang oleh buzzer melalui kolom komentar dan juga menyerang Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra.
Dengan adanya surat pemanggilan oleh birokrat
UI mengindikasikan bahwa hari ini kebebasan sipil semakin dikerdilkan oleh negara dengan sistematis."
Sebelumnya, pihak rektorat UI memanggil pengurus BEM UI setelah mereka mengunggah poster yang menjuluki Jokowi sebagai The King of Lip Service. Gelar ini diberikan karena Jokowi dinilai sering tak konsisten dalam ucapannya.
2. Investor Asing Ogah Lanjutkan Kerja Sama ITF Sunter, Jakpro Ungkit Pesan Luhut
Direktur Proyek Intermediate Treatment Facility atau ITF Sunter PT Jakpro Aditya Bakti Laksana mengatakan proyek itu akan tetap berjalan sesuai pesan Menteri Luhut Binsar Panjaitan.
Aditya menyebut proyek pengolahan sampah ITF masuk dalam prioritas nasional dan daerah.
Menurut dia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sudah berpesan agar proyek tersebut diimplementasikan.
"Pesan Pak Luhut ini harus berjalan," kata dia saat konferensi pers daring di Jakarta, Senin, 28 Juni 2021.
Pembangunan konstruksi ITF Sunter di Jakarta Utara mandek akibat investor asing PT Fortum Finlandia selaku mitra kerja PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memutuskan mundur.
Fortum melakukan evaluasi investasi akibat pandemiCovid-19. Investasi di Indonesia dianggap belum menjadi prioritas.
Sebelumnya, Jakpro dan Fortum mendirikan perusahaan patungan bernama PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) untuk menggarap proyek ITF Sunter. Nilai investasi yang dibutuhkan mencapai 340 juta dolar atau sekitar Rp 5,2 triliun, bergantung kurs nilai rupiah.
Dengan dukungan pemerintah, pesimisme tak adanya pendanaan untuk proyek pengelolaan sampah ITF Sunter dapat dimitigasi.
Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro Hanief Arie Setianto memaparkan, pihaknya telah mengambil alih saham JSL. Diskusi yang intens dengan pemerintah DKI Jakarta juga terus dilakukan.
Selanjutnya: Soal skema pendanaan baru..
<!--more-->
Hanief menyebut, pihaknya tengah memikirkan skema pendanaan yang mungkin pertama kali dilakukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dia tak merincikan skema yang dimaksud.
"Di Jakarta kami akan mengupayakan skema ini yang nanti akan menjadi terobosan," ucap dia.
3. Pembatasan Mobilitas Ditambah Menjadi 35 Titik, Meluas ke Bekasi, Depok, Tangerang
Polda Metro Jaya menambah lokasi pembatasan sosial menjadi 35 titik. Sebelumnya, polisi memberlakukan penutupan 10 ruas jalan di Jakarta saja.
"Sekarang meliputi Jakarta, Bekasi kota dan kabupaten, Depok dan Tangerang," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo di Polres Metro Jakarta Utara, Senin, 28 Juni 2021.
Selain menambah titik penutupan jalan, polisi juga mengubah metode pembatasan aktivitas warga menjadi dua, yaitu pembatasan mobilitas dan pengendalian mobilitas.
Dia berujar, pembatasan mobilitas adalah metode yang sudah dilaksanakan di 10 ruas jalan Ibu Kota sebelumnya. Polisi menutup akses keluar masuk jalan kecuali untuk warga setempat, mobil layanan kesehatan atau darurat.
"Nah sementara pada pengendalian mobilitas, masyarakat masih bisa melintas, tapi jalan itu akan kita kendalikan secara ketat kerumunannya, kita akan patroli bolak-balik, kita akan tempatkan anggota di titik rawan di kawasan itu," kata dia.
Demikianlah pembatasan mobilitas warga di wilayah DKI Jakarta ditambah menjadi meluas menemani kabar soal aneka dukungan buat BEM UI yang mengunggah kritik tajam ke Presiden Jokowi.
Baca juga : BEM UI Tak Akan Hapus Unggahan Jokowi King of Lip Service
M YUSUF MANURUNG | LANI DIANA