Top 3 Metro: Anies Baswedan di Kongres Alumni KAMMI, Gembong PDIP Blak-blakan
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Dwi Arjanto
Minggu, 29 Agustus 2021 10:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler dalam Top 3 Metro diawali berita tentang pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kongres Alumni KAMMI.
Selain itu ada pula blak-blakan Ketua Fraksi PDIP Gembong yang mengungkap adanya lobi anak buah Anies Baswedan yang mengerem laju interpelasi Formula E di DPRD DKI. Selengkapnya:
1. Di Kongres Alumni KAMII, Anies Baswedan: Aktivis Mahasiswa Penuh Tepuk Tangan
Gubenur DKI Jakarta memberikan orasi politik dalam Kongres Nasional II Keluarga Alumni KAMMI. Berbalut batik, Anies berpidato selama sekitar 20 menit dari atas mimbar.
Isi pidato Anies ditujukan kepada aktivis mahasiswa, mereka yang baru selesai dari dunia kampus atau alumni muda KAMMI. Dia menggambarkan beberapa hal yang akan dihadapi di masa depan oleh orang-orang itu.
"Menjadi aktivis mahasiswa itu penuh dengan tepuk tangan, pujian, tanda kehormatan, sebagai pejuang muda. Tapi masa selesai mahasiswa, itu rute sunyi, senyap, dan minim tepuk tangan," kata Anies dalam pidatonya yang disiarkan secara langsung, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Menurut Anies, waktu selama 15 tahun setelah mahasiwa akan menjadi masa krusial dan menentukan bagi masa depan aktivis. Masa-masa ini akan penuh tantangan.
Rute untuk berkiprah setelah menjadi aktivis mahasiswa, kata Anies, kini juga beragam. Dia mengimbau agar para alumni tidak hanya fokus pada rute tradisional, yaitu politik praktis. Alumni UGM itu mengatakan, kompetitor untuk berkiprah juga tak hanya datang dari kampus atau organisasi aktivis lain. Melainkan juga berasal dari lulusan kampus-kampus Eropa, Amerika, Australia dan lain-lain.
"Bila yang berada di jalur tradisional tidak secara serius melihat rute-rute baru untuk menuju peran di bidang perpolitikan, maka ada potensi kita yang berada di jalur aktivis tradisional makin hari makin kecil perannya."
Selanjutnya: Anies menyebutkan bahwa kompetensi…
<!--more-->
Anies menyebutkan bahwa kompetensi meritokrasi tidak akan bisa dihindari lagi di masa depan. Ketika berbicara era itu, kata dia, tak ada pilihan kecuali mengembangkan kemampuan sedini mungkin. Anies mengimbau agar para aktivis memiliki core competencies.
"Tidak semua keputusan itu hanya mengandalkan exercise intellectual, sebagian akan membutuhkan kemampuan technical skills," kata Anies.
2. Blak-blakan Gembong Fraksi PDIP Soal Lobi Anak Buah Anies Baswedan
Ketua FraksiPDIPDPRD DKI Gembong Warsono heran dengan pertemuan Gubernur Anies Baswedan dan pimpinan 7 Fraksi Dewan pada Kamis, 27 Agustus 2021.
Pertemuan yang tak diikuti Fraksi PDIP dan PSI itu dilakukan Anies, setelah sebelumnya, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengumumkan soal pengajuan interpelasi Formula E kepada Gubernur.
Menurut Gembong, jika itu adalah pertemuan silaturahmi, kenapa baru sekarang diadakan.
"Selama 4 tahun, setahu saya kok baru sekali itu dilakukan silaturahmi? Dan di saat dua fraksi yang tidak diundang itu sedang mengajukan hak interpelasi," ujar Gembong, Jumat, 27 Agustus 2021.
Ia pun mengungkap bahwa ada pimpinan teras Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI yang melobi dirinya agar membatalkan pengajuan interpelasi kepada Anies Baswedan.
Gembong enggan menyebutkan siapa pejabat yang melobinya. "Pokoknya pejabat teras Pemprov DKI Jakarta. Pada waktunya akan saya buka siapa pejabat itu," ujar dia, Jumat, 27 Agustus 2021.
Selanjutnya: Menurut Gembong, pejabat teras itu mendatangi dirinya di ruangan Fraksi PDIP…
<!--more-->
Menurut Gembong, pejabat teras itu mendatangi dirinya di ruangan Fraksi PDIP, lantai 8 Gedung DPRD DKI. Dalam percakapan selama dua jam itu, kata Gembong, dirinya diminta untuk tidak melanjutkan rencana pengajuan hak interpelasi soal Formula E.
Upaya melobi dirinya, menurut Gembong, justru menimbulkan tanya. "Kalau tidak ada apa-apa, ngapain? (melobi dirinya) Interpelasi cuma bertanya saja. Saya tanya, sampean jawab. Selesai. Ngapain kebakaran jenggot," tutur Gembong.
3. Razia, Puspom TNI Temukan Warga Sipil Pakai Pelat Dinas TNI
Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI menggelar operasi penegakan dan ketertiban serta yustisi di kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Dari kegiatan tersebut, Puspom TNI menemukan satu kendaraan pribadi di Kelapa Gading yang menggunakan pelat nomor dinas TNI.
Setelah diperiksa, pemilik kendaraan tersebut bukan anggota TNI melainkan hanya warga sipil.
"Pemiliknya akan kami panggil untuk dimintai keterangan dan mengklarifikasi dari mana mereka mendapatkan nomor dinas TNI tersebut," ujar Kasat Idik POM TNI Letkol CPM Amyus dalam keterangannya, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Amyus menerangkan untuk kepentingan penyelidikan pihaknya membawa kendaraan itu ke Puspom TNI pada Kamis kemarin. Pihaknya saat ini masih mendalami kasus tersebut.
Demikianlah berita razia oleh Puspom TNI menemani kabar soal pernyataan Anies Baswedan di kongres alumni KAMMI menjadi yang terpopuler sejak kemarin petang hingga pagi ini.
YUSUF MANURUNG | ADAM PRIREZA | M. JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga : 5 Fakta Sekolah Tatap Muka DKI: Anies Restui 610 Sekolah, Siswa Tak Wajib Vaksin