Proses evakuasi sopir bus Transjakarta yang tewas tergencet akibat tabrakan di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin, 25 Oktober 2021. Sumber Sudin Damkar Jakarta Timur
TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang bus TransJakarta yang selamat, Hilaludin, memberikan kesaksian yang hampir sama dengan penumpang selamat yang lain yang bernama Dadang.
Hilaludin yang berada di bus bagian depan mengatakan saat tabrakan terjadi ia mendengar suara seperti ledakan yang terdengar keras. Dia mengira awalnya itu adalah suara ledakan dari telepon seluler.
Namun perkiraannya meleset setelah ia melihat kaca-kaca bus yang ditumpanginya itu pecah akibat kerasnya benturan. Bahkan tubuh Hilaludin juga ikut terpental.
Butuh beberapa saat bagi Hilaludin yang saat itu duduk di bagian belakang bus untuk bangkit karena pandangannya sempat kabur dan kepalanya pusing terkena dampak benturan.
Ketika kesadarannya membaik, dia baru menyadari bahwa kakinya patah hingga harus dibantu warga keluar dari dalam bus untuk mendapatkan pertolongan pertama.
"Pas kejadian saya habis transit dari Ciledug, turun di Kuningan Barat, terus dari Pluit ke Pinang Ranti," kata Hilaludin.
Selanjutnya: Hingga kini dia juga masih merasakan… <!--more-->
Hingga kini dia juga masih merasakan sesak di bagian dada sehingga diharuskan menjalani rawat inap di RS Budhi Asih bersama empat korban luka-luka lainnya.
Dadang dan korban luka-luka lainnya menyampaikan harapan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Budhi Asih, Edison Sahputra, mengatakan jumlah pasien yang menjalani perawatan awalnya berjumlah 15 orang.
Namun sebagian pasien telah diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan. Sementara itu hingga Selasa ini, tersisa empat orang pasien dengan tiga orang di antaranya terpaksa harus naik ke meja operasi.
"Semua yang sudah pulang sudah dalam kondisi stabil. Satu pasien sudah menjalankan operasi di bagian kaki. Dua orang lainnya sedang menunggu giliran operasi," ujar Edison Sahputra, Selasa malam 26 Oktober 2021.
Dia menjelaskan bahwa biaya perawatan para korban kecelakaan bus TransJakarta sepenuhnya ditanggung oleh pihak TransJakarta. Baik itu pasien yang hanya mengalami luka ringan hingga berat.
"Pasien tidak dikenakan biaya sama sekali. Perawatan ini dilakukan sampai pasien benar-benar sembuh," tutur Edison ihwal korban selamat tabrakan dua bus TransJakarta itu.