Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didampingi pebalap Sean Gelael didalam mobil BMW i8 Roadster ketika mengikuti konvoi mobil listrik melintas di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat 20 September 2019. Anies mengatakan bahwa Formula E akan dimanfaatkan untuk ajang kampanye Jakarta sebagai kota bebas emisi. TEMPO/Genta Shadra Ayubi
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo heran dengan keputusan Gubernur Anies Baswedan pinjam uang untuk Formula E ketimbang penanggulangan banjir.
Wakil Ketua Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta itu mengungkap bahwa Dinas Pemuda dan Olahraga DKI berutang 10 juta poundsterling atau Rp 180 miliar ke Bank DKI pada 2019. Namun di tahun yang sama, pemerintah DKI membatalkan anggaran Rp 160 miliar untuk pembebasan lahan normalisasi Ciliwung.
"Ini menunjukkan bahwa Pak Gubernur Anies lebih mementingkan acara balap mobil dibandingkan mengatasi banjir," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu malam, 8 November 2021.
Anies menerbitkan surat kuasa untuk Kepala Dispora DKI Achmad Firdaus agar meminjam uang kepada Bank DKI. Uang itu dipakai demi perhelatan Formula E di Ibu Kota. Kuasa Anies tertuang dalam surat nomor 747/-072.26 tertanggal 21 Agustus 2019.
Anggara merasa ironis dibatalkannya anggaran normalisasi kali dengan alasan defisit kas daerah. Menurut dia, Anies lebih fokus membayar termin pertama commitment feeFormula E dengan uang pinjaman dari Bank DKI.
Anies Baswedan juga membayar commitment fee termin kedua dengan nilai yang sama menggunakan APBD DKI pada 30 Desember 2019. "Sementara itu, anggaran pembebasan tanah normalisasi Kali Ciliwung Rp 160 miliar malah dibatalkan," ujar politikus PSI itu.