Operasi Zebra, Lima Bengkel Knalpot Bising di Jakarta Barat Kena Tegur Polisi

Rabu, 17 November 2021 19:24 WIB

Penjual knalpot dan aksesori modifikasi sepeda motor menunggu calon pembeli di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, 19 Maret 2021. Maraknya razia knalpot racing atau bising oleh pihak kepolisian berdampak pada turunnya penjualan knalpot aftermarket (suku cadang pengganti yang dibuat oleh perusahaan selain produsen asli kendaraan) yang memiliki suara bising. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Lima bengkel yang menyediakan dan melayani pemasangan knalpot bising di Jakarta Barat kena tegur polisi dalam Operasi Zebra Jaya 2021. Teguran itu diberikan oleh Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Barat.

Kepala Bagian Operasi Satuan Lalulintas Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudharmo mengatakan ada enam bengkel yang sudah ditegur pada 3 hari Operasi Zebra Jaya 2021.


"Ada 5 bengkel knalpot dan satu bengkel yang membuat pelat nomor kendaraan," kata Sudharmo di Jakarta, Rabu 17 November 2021.

Polisi hanya memberikan kepada 6 bengkel tersebut. Bengkel diminta agar tidak lagi menyediakan jasa penggantian knalpot bising. Polisi tidak memberikan sanksi kepada pemilik bengkel tersebut, meskipun tetap menyediakan jasa yang sama setelah kena tegur.

"Kami imbau lagi. Kami tidak bosan-bosan mengimbau mereka karena tidak ada tindakan represif selama Operasi Zebra," kata Sudharmo.


Para petugas Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Barat berkeliling setiap hari mencari bengkel yang melayani pemasangan knalpot bising dan pembuatan pelat nomor polisi untuk diberikan teguran.

Sudharmo berharap jumlah kendaraan yang menggunakan knalpot bising berkurang, Banyak pengguna jalan yang sangat terganggu dengan knalpot bising.

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Slamet Riyadi mengatakan tujuan Operasi Zebra Jaya 2021 sejalan dengan program uji emisi di DKI Jakarta. Kegiatan ini juga bertujuan mengurangi polusi udara Jakarta.

"Polisi tidak memakai parameter uji emisi, melainkan hanya kebisingan," kata Slamet, kemarin.

Slamet mengatakan knalpot bising bisa mengeluarkan emisi gas buang lebih banyak dibandingkan kendaraan dengan knalpot standar. "Untuk membantu uji emisi, lebih baik pakai knalpot standar pabrikan," ujarnya.

Baca juga: Operasi Zebra Jaya 2021 Akan Tindak Pelat Khusus Hingga Knalpot Bising

Berita terkait

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

4 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Ojol Gerebek Lapak Tambal Ban yang Diduga Sebar Ranjau Paku

6 hari lalu

Pengemudi Ojol Gerebek Lapak Tambal Ban yang Diduga Sebar Ranjau Paku

Sekelompok ojek online (ojol) menggerebek lapak tambal ban karena diduga telah menebar ranjau paku di sekitar area usahanya

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

7 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 19 Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, Sita Celurit hingga Stik Golf

8 hari lalu

Polisi Tangkap 19 Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, Sita Celurit hingga Stik Golf

Polisi akan memanggil orang tua dan guru dari sekolah para pelajar yang terlibat tawuran itu untuk memberikan klarifikasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

14 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

16 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

17 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

17 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

18 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya