Pengungsi Tanah Bergerak di Lebak Terserang ISPA, Demam hingga Rematik

Jumat, 4 Maret 2022 06:04 WIB

Korban bencana pergerakan tanah mengungsi di Balai Desa Cikotok, Lebak, Banten, Rabu, 1 Desember 2021. Sebanyak 11 kepala keluarga (KK) atau 35 jiwa mengungsi di balai desa setempat akibat khawatir akan bencana pergerakan tanah susulan jika hujan terus mengguyur daerah tersebut. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Lebak - Para pengungsi bencana tanah bergerak di Desa Cihuni, Cikulur, Kabupaten Lebak mulai terserang berbagai penyakit. Seorang pengungsi yang tinggal di posko relawan Tagana Kabupaten Lebak, Ipah (35) mengatakan mereka mulai sakit karena sudah seminggu terpaksa tinggal di tempat pengungsian.

"Penyakitnya mulai dari ISPA, demam, pilek, rematik, pegal, maag, hipertensi dan gatal-gatal," kata Ipah, warga Cihuni Lebak, Banten, Kamis 3 Maret 2022.
Menurut Ipah, puskesmas telah memeriksa dan memberi obat untuk warga desa yang mengungsi itu. Petugas medis puskesmas juga membuka tenda posko kesehatan, namun tidak melayani selama 24 jam.

"Kami dan anak balita masih demam, pilek dan batuk," ujarnya.

Pengungsi lain bernama Murti (60) mengatakan terserang rematik dan sulit berjalan. Dia merasa kedinginan di posko pengungsian dan kurang nyaman.

Sudah sepekan, sekitar 40 keluarga di Desa Cihuni memilih tinggal di tenda pengungsian yang dibangun untuk korban bencana tanah bergerak itu. Mereka khawatir pulang ke rumah karena tempat tinggal mereka sudah retak-retak akibat fenomena pergerakan tanah.
"Kami tidak berani tinggal di rumah, karena rusak parah dan khawatir roboh akibat tanah bergerak, " kata Murti.

Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat pergerakan tanah di Desa Cikotok, Lebak, Banten, Rabu, 1 Desember 2021. Sebanyak 11 kepala keluarga mengungsi. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

Menurut Murti, para pengungsi ingin secepatnya direlokasi ke tempat yang lebih aman. Dia telah setuju dipindah ke daerah yang bebas bencana. "Tinggal di pengungsian ini kami sering sakit-sakitan," ujarnya.
Kondisi pengungsi Onih, juga terserang demam dan batuk. Akibatnya, hampir setiap saat dia hanya terbaring tidur. "Sejak sepekan di pengungsian ini saya sakit," kata warga Desa Cihuni berusia 60 tahun itu.
Kepala Desa Curugpanjang Kabupaten Lebak Yadi mengatakan korban bencana tanah bergerak itu tercatat ada 48 kepala keluarga dan 173 jiwa. Sebagian memilih tinggal di rumah kerabat atau mengontrak rumah.

Sebanyak 37 rumah di desa itu retak-retak. Warga desa memilih mengosongkan rumah karena rusak berat.
Pemerintahan desa berjanji akan merelokasi korban bencana tanah bergerak itu ke tempat yang lebih aman. Yadi mengatakan sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah lewat BPBD kabupaten Lebak, Banten. "Kami sudah menyiapkan lahan 2,5 hektare untuk relokasi."

Baca juga: Waspada Tanah Bergerak di Lebak, 40 Keluarga Mengungsi karena Curah Hujan Tinggi

Berita terkait

Polda Metro Jaya Tembak Mati 1 Pelaku Begal terhadap Calon Siswa Bintara Polri

2 jam lalu

Polda Metro Jaya Tembak Mati 1 Pelaku Begal terhadap Calon Siswa Bintara Polri

5 orang mencoba begal calon siswa bintara Polri di Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Para begal itu asal Pandeglang, Banten.

Baca Selengkapnya

5 Begal Motor Calon Siswa Bintara Polri Ditangkap, Satu Orang Ditembak Mati Karena Melawan Petugas

6 jam lalu

5 Begal Motor Calon Siswa Bintara Polri Ditangkap, Satu Orang Ditembak Mati Karena Melawan Petugas

Lima begal merampas motor milik calon siswa bintara Polri. Salah satu pelaku melawan saat hendak ditangkap polisi.

Baca Selengkapnya

Airin Rachmi paparkan Visi Misi untuk Maju di Pilkada Banten

2 hari lalu

Airin Rachmi paparkan Visi Misi untuk Maju di Pilkada Banten

Eks Wali Kota Tangerang Selatan dua periode, Airin Rachmi Diany, siap maju menjadi Bakal Calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

4 hari lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

5 hari lalu

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.

Baca Selengkapnya

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

13 hari lalu

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

Projo Banten berharap program-program Prabowo-Gibran dapat berjalan dan searah dengan program kepala daerah.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

14 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

17 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

18 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

18 hari lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya