Fakta yang Sudah Diketahui Seputar Pengeroyokan Ade Armando

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 12 April 2022 06:19 WIB

Polisi memapah pegiat Media Sosial dan Dosen FISIP UI Ade Armando yang terluka usai dikeroyok oleh massa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 11 April 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Universitas Indonesia Ade Armando dikeroyok massa yang ada di kawasan depan Gedung DPR tak lama setelah massa dari BEM SI membubarkan diri.

Pegiat media sosial itu babak belur setelah dihajar massa. Dia kemudian dilarikan ke dalam Gedung DPR oleh polisi untuk mendapat pertolongan.

Berikut beberapa fakta yang telah diketahui seputar pengeroyokan Ade Armando.

1. Hadir di Tengah Demo

Ade Armando terlihat mendatangi demonstrasi mahasiswa yang digelar BEM SI di depan Gedung DPR RI pada 11 April 2022. Ade yang berkaos hitam sempat melakukan wawancara dengan wartawan.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan menyesalkan perpecahan di tubuh Badan Eksekutif Mahasiswa Se Indonesia atau BEM SI.

“Saya tidak ikut demo. Tetapi saya memantau dan saya ingin menyatakan dukungan, tetapi saya dengar BEM SI pecah,” kata Ade Armando sebelum massa berkumpul di depan gedung DPR RI, Senin, 11 April 2022.

Dosen FISIP ini mengungkapkan kekecewaannya karena aliansi mahasiswa Indonesia terpecah menjadi lima aliansi dan menurutnya hal itu tidak sehat bagi demokrasi Indonesia.

“Artinya gerakan mahasiswa tidak lagi menyatu. Seperti masing-masing punya patronnya sendiri-sendiri, masing-masing berjalan dengan agendanya sendiri,” ujarnya.

2. Adu Mulut dengan Emak emak

Ade Armando sempat terlihat adu mulut dengan barisan emak emak yang mengikuti demo di depan Gedung DPR. Dia diteriaki sebagai seorang provokator karena pernyataannya yang sering menyudutkan kelompok tertentu.

3. Dikeroyok Massa

Ade Armando awalnya sempat dibawa oleh seorang temannya untuk menjauh dari lokasi demo. Namun kerumunan massa justru semakin banyak.

Tak berapa lama, Ade Armando mendapat pukulan di belakang kepalanya oleh seorang pria bertopi. Dia terhuyung dan terhempas ke aspal setelah mendapat pukulan bertubi tubi.

Ade kemudian diselamatkan oleh beberapa polisi berpakaian preman. Ia dibopong masuk ke dalam Gedung DPR. Namun massa makin beringas.

Polisi pun menembakkan gas air mata. Massa kemudian kocar-kacirkacir akibat tembakan gas air mata.

4. Polisi Belum Tahu Motif Pemukulan

Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan membenarkan jika Ade Armando mengalami pengeroyokan saat demo di depan Gedung DPR RI. Dia memastikan pemukulan tak dilakukan oleh aparat melainkan peserta aksi.

"Kami belum tahu persoalannya," ujar dia kemarin.

Zulpan mengatakan yang mengevakuasi Ade Armando adalah Wakil Kepala Polres Jakarta Selatan. Dia memastikan bahwa perwira polisi itu tak jadi korban pemukulan massa.

Kini polisi tengah menyelidiki kasus ini. Dia mengatakan belum bisa menyampaikan motif para pengeroyok Ade Armando.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil menyatakan langsung mengerahkan pasukannya guna menangkap para pengeroyok Ade Armando. Pada konferensi pers setelah demo BEM SI di gedung DPR, Fadil menyampaikan polisi akan menindak tegas pelaku pengeroyokan.

"Malam ini juga tim akan bergerak sesuai janji saya akan menindak tegas siapa saja yang melakukan pelanggaran hukum. Kami akan mengusut siapa yang menjadi dalang dan yang memerintahkan ini semua terjadi. Mudah-mudahan pelaku akan segera kita ungkap," kata Fadil di Gedung DPR/MPR RI Senayan pada Senin, 11 April 2022.

Dalam konferensi pers tersebut, Fadil menampilkan sebuah video yang merekam kronologi pengeroyokan Ade Armando. Pada video tersebut akan segera ditelusuri Polisi guna segera mengungkap identitas pelaku.

5. Luka Serius dan Muntah Darah

Sekretaris Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Nong Darol Mahmada, menyatakan Ade Armando baru bisa dibawa keluar dari Komplek DPR RI menuju rumah sakit sekitar pukul 18.00 WIB. Hal itu karena masih ada sejumlah massa yang berkerumun di sekitar Komplek DPR.

"Karena ada penyekatan massa, Ade baru bisa dievakuasi dan sekitar jam 18:00 sampai ke RS," tulis Nong dalam keterangan resmi yang diterima Tempo.

Nong menyatakan, pasca diselamatkan oleh aparat kepolisian dari amukan massa, Ade sempat mendapatkan perawatan. Pria yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Indonesia itu dalam kondisi sadar dan bisa berkomunikasi serta langsung menghubungi keluarganya.

Nong tak menyebutkan di rumah sakit mana Ade dirawat. Yang pasti, menurut dia, Ade mengalami luka serius di bagian wajah, kepala dan sekujur tubuh.

"Hasil pemeriksaan dokter menunjukan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," kata dia.

EKA YUDHA/M JULNIS/FEBRIYAN/HAMDAN

Baca juga: Polda Metro Jaya Identifikasi Pengeroyok Ade Armando

Berita terkait

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

19 jam lalu

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

Seorang pejabat Kementerian Perhubungan diduga melakukan penistaan agama karena mengInjak Alquran saat bersumpah tidak selingkuh

Baca Selengkapnya

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 hari lalu

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 tersangka pembunuhan berencana, AH dan N, membuat skenario palsu dalam kasus pembunuhan AH, pemilik warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

2 hari lalu

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

3 hari lalu

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

Penanganan kasus pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan terbungkus kain di dekat kebun ini akan ditangani Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

5 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

6 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Polisi akan Bantu Pemprov DKI Tertibkan Parkir Liar di Jakarta

7 hari lalu

Polisi akan Bantu Pemprov DKI Tertibkan Parkir Liar di Jakarta

Polda Metro Jaya menyatakan siap membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menertibkan parkir liar

Baca Selengkapnya

Polisi Hentikan Sementara Lima Nomor WhatsApp untuk Kirim Surat Tilang ETLE

7 hari lalu

Polisi Hentikan Sementara Lima Nomor WhatsApp untuk Kirim Surat Tilang ETLE

Polisi melakukan uji coba pengiriman surat tilang elektronik (ETLE) via WhatsApp

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya: Berantas Parkir Liar tidak Sulit

7 hari lalu

Polda Metro Jaya: Berantas Parkir Liar tidak Sulit

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengklaim tidak sulit memberantas parkir liar

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Bakal Gunakan Nomor Khusus untuk Kirim Surat Tilang via WhatsApp, Beda dengan Polda Metro Jaya

7 hari lalu

Korlantas Polri Bakal Gunakan Nomor Khusus untuk Kirim Surat Tilang via WhatsApp, Beda dengan Polda Metro Jaya

Korlantas Polri berencana menggunakan nomor WhatsApp khusus dalam surat pemberitahuan tilang elektronik atau ETLE.

Baca Selengkapnya