HUT Jakarta ke-495, ini Daftar 17 Gubernur DKI Jakarta dari Soewirjo sampai Anies Baswedan

Rabu, 22 Juni 2022 19:33 WIB

Jejak Kesenian Ali Sadikin

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 22 Juni 2022, HUT Jakarta ke-495 tahun. Tentu bukan usia yang muda lagi untuk dikatakan sebagai jantungnya Indonesia.

Jakarta telah memiliki 17 pemimpin, baik wali kota atau Gubernur DKI Jakarta. Sebelumnya, penyebutan Wali Kota karena Jakarta dahulu merupakan sebuah kotapraja dibawahi langsung oleh wali kota. Baru ketika Djakarta ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu (Dati I) posisi ini diganti sebagai gubernur.

Daftar Gubernur DKI Jakarta dari Masa ke Masa

Tentu mereka telah membuat perubahan untuk Jakarta yang lebih maju. Oleh karena itu, sudah semestinya untuk mengenal biografi dari setiap Gubernur yang menjabat. Berikut daftarnya:

1. Soewirjo (1945-1947 dan 1950-1951)

Soewirjo lahir di tanah Wonogiri, Jawa Tengah, 17 Februari 1903. Awal mula karir politik Soewirjo ketika menjadi Ketua Umum Partai Nasional Indonesia (PNI). Ia juga aktif berpartisipasi mendirikan Partindo. Ia baru mendapatkan jabatan sebagai Wali Kota Jakarta sejak 23 September 1945, setelah terjadinya perpindahan kekuasaan dari Jepang pada tanggal 19 September 1945

Advertising
Advertising

2. Daan Jahja (1948-1950)

Daan Jahja lahir pada 5 Januari 1925 di Padang Panjang, Sumatera Barat. Ia dipercaya untuk menggantikan Soewirjo sebagai Gubernur Militer Jakarta Raya tahun 1948. Selain itu, ia merupakan salah satu orang yang memainkan peranan penting dalam menumpas aksi Kapten Westerling pada 1950.

Kemampuan dalam politiknya pun tidak usah diragukan. Ia sempat mengusulkan kepada Hatta agar pemerintah menyiapkan pangkalan cadangan di tempat yang lebih luas yang memungkinkan pemerintah bergerak lebih leluasa untuk perang gerilya.

3. Sjamsuridjal (1951-1953)

Sjamsuridjal merupakan Wali Kota pertama Jakarta yang berasal dari partai Islam, yaitu Partai Masyumi. Ia mulai menjabat sebagai orang nomor satu Jakarta sejak 2 Mei 1951 sampai 9 November 1953.

Sebelum menjabat sebagai Gubernur di Jakarta, ia pernah menjabat juga sebagai Wali Kota Solo periode 1946-1949. Kebijakan yang cukup terkenal pada masa kepemimpinannya adalah mengenai masalah listrik. Meskipun tidak lupa terhadap permasalahn air minum, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan kebijakan atas tanah.

4. Sudiro (1953-1958)

Raden Soediro Hardjodisastro lahir pada 24 April 1911. Ia merupakan Wali Kota ketiga periode 1953–1960. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan pada masa kepemimpinannya adalah memecahkan Jakarta menjadi tiga Kabupaten, yaituJakarta Utara, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

5. Soemarno Sosroatmodjo (1960-1964)

Soemarno Sosroatmodjo yang bisasa dikenal Soemarno adalah gubernur pertama DKI Jakarta. Sebelumnya disebut Wali Kota, meskipun dalam jabatannya setingkat gubernur.

Ia menjabat sebagai gubernur Jakarta selama 29 Januari 1960 sampai 26 Agustus 1964. Permasalahan kebersihan merupakan fokus permasalahan yang ia sangat soroti ketika menjabat sebagai gubernur.

6. Hendrik Joel Hermanus Ngantung (1964-1965)

Hendrik Joel Hermanus Ngantung memiliki nama panggung Henk Ngantung. Ia merupakan kelahiran 1 Maret 1921 di Manado, Sulawesi Utara.

Melansir p2k.unkris.ac.id, Henk ditunjuk oleh Soekarno untuk menjadi Deputi Gubernur di bawah kepemimpinan Soemarno. Soekarno memilih dirinya dengan tujuan menjadikan Jakarta sebagai kota budaya.

Hal ini Soekarno pertimbangkan karena sebelumnya ia aktif medirikan "Gelanggang" bersama Chairil Anwar. Henk juga sempat menjadi pengurus Lembaga Persahabatan Indonesia-Tiongkok pada 1955 sampai1958.

Selanjutnya: Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin sampai Anies Baswedan...

<!--more-->

7. Ali Sadikin untuk (1966-1977)

Ali Sadikin atau dikenal Bang Ali merupakan salah satu Gubernur yang banyak membawa perubahan. Salah satu gebrakan dari Bang Ali adalah meningkatkan kapasitas pariwisata dan hiburan di Jakarta.

Dalam buku memoar Bang Ali, karangan Ramadhan KH, Ali dijelaskan pergi ke Amerika untuk operasi tumor usus. Di sana, ia mengamati bahwa suatu kota akan dikatakan baik ketika mampu mengembangkan bisnis pariwisatanya.

Pelajaran itu ia refleksikan kepada Kota Jakarta. Ia mulai menyuruh Ciputra dari PT Pembangunan Jaya untuk menyulap Kawasan Ancol. Tidak hanya itu, Bang Ali juga mulai mengizinkan operasi wisata malam dan panti pijat.

8. Tjokropranolo (1977-1982)

Letnan Jenderal purnawirawan Tjokropranolo lahir di Temanggung, Jawa Tengah pada 21 Mei 1924. Ia menempuh pendidikan dengan sistem kolonial di sekolah Europeesche Lagere Scholen (ELS) di Temanggoeng dan di sekolah Meer Uitbebreide Lagere Onderwijs (MULO) di Ambarawa.

Tjokropranolo banyak membantu perjuangan kemerdakaan Indonesia. Salah satunya sempat menjadi pengawal pribadi Panglima Besar Soedirman pada masa Revolusi Nasional Indonesia.

Setelah ia menjadi asisten Gubernur Ali sadikin, Ia dipercaya untuk melanjutkan perjuangannya sebagai Gubernur Jakarta pada Julis 1977.

9. R Soeprapto 1982-1987)

R Soeprapto lahir pada 12 Agustus 1924 di Solo, Jawa Tengah. Ia dipercaya menjabat sebagai Gubernur Jakarta untuk menggantikan Tjokropranolo pada 1982.

Ia menyumbang banyak hasil ketika menjabat sebagai Gubernur. Misalnya, daerah pinggiran seperti Kemang, Bintaro, dan Pondok Indah disulap menjadi Kawasan elit.

Pada masa kepemimpinannya, sempat terjadi beberapa peristiwa kontroversial. Salah satunya adalah terjadinya kebakaran di Gedung RRI Jakarta, Gudang peluru di Cilandak meledak. Lalu ledakan beruntun juga terjadi di di kantor BCA Jalan Gajah Mada, dan di pertokoan jembatan Metro, Glodok, Jakarta Kota.

10. Wiyogo Atmodarminto (1987-1992)

Wiyogo Atmodarminto lebih dikenal sebagai Bang Wi. Ia merupakan seorang militer, diplomat, juga politisi. Karirnya sebagai Gubernur Jakarta dimulai pada tahun 1987 sampai 1992.

Pada saat pelantikan 6 Oktober 1987, Presiden Soeharto meminta kepada Wiyogo untuk mengutamakan maslaah kebersihan di Jakarta. Hal itu ia terapkan dengan motoo kerjanya, yaitu “Bersih, Manusiawi dan Berwibawa”.

11. Surjadi Soedirdja (1992-1997)

Surjadi Soedirja merupakan seorang tokoh militer yang menjabat sebagai Gubernur pada tahun 1992 sampai 1997. Ia merupakan keluaran Akademi Militer Nasional Jurusan Infanteri pada tahun 1962.

Kebijakan yang paling terkenal dibuatnya adalah memberlakukan Sisstem Satu Arah (SSA) dan sejumlah ruas Tol di Jakarta. Hal ini ia laksanakan demi membangun mobilitas yang nyaman bagi penduduk Jakarta.

12. Sutiyoso (1997-2007)

Sutiyoso dikenal dengan nama Bang Yos. Ia lahir pada 6 Desember 1944 di Semarang, Jawa Tengah. Dengan latar belakang pendidikan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus dan Akademi Militer, ia mampu menjabat sebagai Gubernur Jakarta selama dua perode.

Selain Gubernur, ia pernah menjabat sebagai Kerua Umum Perstuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Serta pada tahun 2019, ia mencoba untuk mencalonkan dirinya sebagai Presiden.

13. Fauzi Bowo (2007-2012)

Pria yang lahir 10 April ini merupakan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Sutiyoso (2002-2007). Kemudian, ia meneruskan perjuangan Sutiyoso dengan menjabat sebagai Gubernur periode 2007 sampai 2012.

Banyak penginggalan kerja yang dihasillkannya. Salah satunya beberapa proyek tol yang dibuat, seperti Jalan Layang Non-Tol Casablanca dan Jalan Layang Non-Tol Antasari-Blok M.

14. Joko Widodo untuk (2012-2014)

Joko Widodo (Jokowi) lahir 21 Juni 1961 di Surakarta, Jawa Tengah. Sebelum menjadi Presiden RI, Joko Widodo membuka sayapnya sebagai untuk menjabat sebagai Gubernur Jakarta bersama Ahok dalam periode 2012 sampai 2014.

Melansir p2k.unkris.ac.id, Jokowi memiliki berbagai kebijakan yang sifatnya populis. Misalnya ia telah membangun Kampung Derert, Kartu Jakarta Pintar, dan Kartu Jakarta Sehat.

15. Basuki Tjahaja Purnama (2014-2017)

Basuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenal Hakka Ahok Ahok merupakan seorang pengusahan dan politikus.

Dalam karir politiknya, ia menjabat sebagai Gubernur Jakarta ke-15 periode 2014 sampai 2017. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Bupati Belitung Timut periode 2005 sampai 2010.

Sementara dalam ranah bisnisnya, ia melakukan investasi properti, hotel bernama Purnama Belitung, juga perusahaan pengolahan pasir.

16. Djarot Saiful Hidayat (15 Juni 2017-15 Oktober 2017)

Biasa dikenal sebagai djarot, lahir di Magelang, 6 Juli 1962, merupakan seorang dosen sekaligus politikus. Djarot memulai karir politiknya dengan bergabung PDIP. Lalu, ia terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Timur periode 1999-2004.

Selanjutnya, ia lanjut menjadi Wali Kota Blitar periode 2000 sampai 2010. Baru setelahnya ia berhasil merebut kursi Gubernu Jakarta periode 2014 sampai 2017.

Kemudian ia diangkat oleh oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebagai bentuk Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta pada 9 Mei 2017, setelah Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis 2 tahun penjara kepada Ahok.

17. Anies Baswedan (2017 - hingga mendatang)

Gubernur Jakarta saat ini adalah Anies Baswedan. Sebelumnya, ia merupakan seorang dosen sekaligus politisi. Ia juga pernah ditunjuk oleh Jokwoi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Baru pada tahun 2017, ia menjabat sebagai Gubernur Jakarta setelah dirinya berhasil memenangi Pilgub DKI Jakarta ke-19 bersama Sandiaga Uno.

FATHUR RACHMAN

Baca: Soewirjo Putra Wonogiri, Pemimpin Jakarta Pertama Pernah 5 Bulan Disekap Belanda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

10 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

19 jam lalu

Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

Presiden Jokowi menerapkan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan. Dirut BPJS Kesehatan klaim pihak rumah sakit sudah siap.

Baca Selengkapnya

Deretan 4 Poin Menyoal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga

1 hari lalu

Deretan 4 Poin Menyoal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bilang izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) akan diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

2 hari lalu

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

2 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

2 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

3 hari lalu

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

Cak Imin menyatakan secara pribadi mendukung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

Dalam pemilihan presiden 2024, Anies tampil dengan citra nasionalis religius biasa. Sedangkan, Ahok selama ini dianggap sebagai seorang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

3 hari lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya