Eksklusif, BPN Kab Bogor: Bukan Cuma Jokowi yang Kecolongan soal Tanah

Selasa, 28 Juni 2022 10:59 WIB

Kepala Badan Pertanahan Negara (BPN) Kabupaten Bogor Yan Septedyas di kantornya, Cibinong, Senin, 27 Juni 2022. TEMPO: M.A Murtadho

Bareskrim mengatakan 178 SHM milik warga ini tidak sah, itu bagaimana?

Ya, karena tadi, contohnya seperti ini: kamu menikah dengan seorang gadis, tetapi dari kelurahan mengatakan (status) gadis ini palsu, padahal statusnya janda. Nah, terjadi pernikahan. Pernikahannya benar. Seharusnya keterangannya janda, tapi tertulis gadis. Jadi bukan sertifikatnya yang tidak benar tapi alas haknya yang dipalsukan.

Artinya Presiden Jokowi ketipu?

Bukan hanya Presiden Jokowi yang kecolongan, kami juga kecolongan karena semua suratnya dipalsukan.

Kabareskrim mengatakan selain dari penggarap, ada tiga orang lebih dari staf BPN di bagian pengkuran yang berpotensi sebagai tersangka. Apa mereka terlibat di dalamnya?

Jadi begini, anggap surat tersebut benar. (Diaz kembali mencontohkannya dengan pernikahan) Misal si A dan si B menikah, tapi kepala KUA-nya tidak sadar karena yang niat memalsukan surat tersebut si A dan si B, karena lokasi tanahnya terpencar.

Kami mendapatkan informasi bahwa ada yang mendalangi. Apa betul seperti itu?

Kalau boleh dikatakan tanah itu punya nilai ekonomis, siapa pun orang akan berinvestasi kepada tanah tersebut, karena kemungkinan rugi itu kecil. Kita beli tanah, nih, ya, selama 20 tahun kita diamkan harga tanah semakin mahal sesuai dengan NJOP. Dibiarkan saja harga tanah akan naik. Coba kalau kita usaha nasi Padang, ada laku ada rugi. Coba kalau tanah ditanami pohon apa saja tetap hidup karena ada nilai ekonomis.

Kalau ada indikasi silakan saja investigasi bagi teman-teman pers. Makanya yang saya katakan formal. Ada motifnya seperti apa, karena saya tidak tau, kan.

Jadi itu sudah dimulai pada 2015, masyakarat ingin memilik tanah tersebut. Tadi sudah saya sampaikan jika melalui prosedur yang benar maka hal ini akan bisa diproses.

Mengingat orang tersebut tidak sabar, kalau Pak Mahfud (Menko Polhukam Mahfud MD), kan, bilang tanah ini juga untuk kepentingan masyakarat, ini tidak sabar kemungkinan ada yang menjanjikan dan sebagainya sehingga munculnya surat palsu.

Sebetulnya kalau prosedurnya benar tentunya bisa. Negara ini akan ada kalau ada masyarakatnya dan tugas negara adalah menyejahterakan rakyatnya. Mungkin tadi rakyatnya tidak sabar sudah bertahun-tahun tidak bisa-bisa.

Analogi hukum pertanahan seperti hukum perkawinan seperti ini agar dicerna oleh masyarakat. Saya naksir wanita dan sudah cinta, lah, tetapi wanita tersebut mengukapkan ‘masih terikat perkawinan tapi suamiku sudah lari tidak tau ke mana’, seharusnya, kan, ke pengadilan agar dapat akte cerai, ini, kan tidak, kadang buat akte cerai palsu.

Makanya kalau buat prosedur yang benar ajukan ke pengadilan meskipun suaminya tidak tau ke mana, kan, itu bisa melalui proses peradilan sehingga muncul lah akte cerai, kadang-kadang orang tidak sabar .

Selanjutnya: Pembagian tanah oleh Jokowi

Berita terkait

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

1 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

4 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

4 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

4 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

7 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

8 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang

8 jam lalu

Polda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang

Polda Jabar telah sebarkan data DPO 3 orang diduga pelaku pembunuh Vina. Ketahui aturan penetapan daftar pencarian orang.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

9 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

13 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

21 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya