TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani mengatakan tak tahu-menahu soal rencana Gubernur Anies Baswedan melantik penjabat (Pj) Sekretaris Daerah DKI. Dia menyebut pergantian Sekda DKI Marullah Matali harus didasari alasan yang kuat.

"Kalau tiba-tiba diganti harus ada alasan yang kuat untuk itu," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 18 Juli 2022.

Tempo menerima undangan pelantikan dan pengambilan sumpah Pj Sekda DKI Senin siang pukul 13.30 WIB. Lokasi pelantikan di Balairung Balai Kota Jakarta.

Namun, pelantikan tersebut batal. Hingga berita ini ditulis belum ada informasi soal alasan penunjukan Pj Sekda ataupun dibatalkannya pelantikan.

Posisi Sekda DKI Jakarta Marullah Matali rencananya digantikan Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Sigit Wijatmoko. Sigit menjabat pelaksana harian (Plh) Sekda lantaran Marullah menjalankan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi.

Rani tidak mendapat informasi alasan pergantian Marullah. Menurut dia, Marullah tak bisa diganti begitu saja karena lama meninggalkan Ibu Kota untuk ibadah naik haji.

Lagipula, lanjut politikus Partai Gerindra itu, perlu waktu untuk memproses pergantian Sekda DKI.

"Waktu pengganti Pak Saefullah ke beliau (Marullah) juga pakai waktu," ucap dia.

Saefullah adalah mantan Sekda DKI. Dia meninggal pada 16 September 2020, karena terinfeksi Covid-19. Posisi Sekda lantas diisi Marullah Matali sejak 17 Januari 2021.

Sebelum Marullah terpilih, pemerintah DKI terlebih dulu menggelar lelang untuk posisi Sekda DKI. Hasil lelang diserahkan Gubernur Anies Baswedan kepada Presiden Joko Widodo dan terpilihlah Marullah.

Baca juga: Masa Jabatan Anies Baswedan Tinggal 3 Bulan, Ini Kata Ketua DPRD DKI Soal Pj Gubernur