Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Naik 5,59 Persen, Lebih Tinggi dari Pertumbuhan Nasional

Reporter

Antara

Selasa, 9 Agustus 2022 10:58 WIB

Suasana di zebra cross kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 24 Juli 2022. Fenomena Citayam Fashion Week yang semakin tren dan identik dengan remaja SBCD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok) kini semakin ramai dikunjungi oleh warga yang ingin melakukan catwalk di zebra cross tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Tren positif perekonomian Jakarta pada tahun 2022 terus berlanjut. Itu bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal II yang tercatat sebesar 5,59 persen, lebih tinggi dari kuartal I sebelumnya sebesar 4,62 persen year on year.

Laju pertumbuhan ekonomi Jakarta sebesar 5,59 persen ini lebih besar dari pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal yang sama, yang mencatat 5,44 persen year on year. "Pemulihan ekonomi Jakarta terus berlanjut pada kuartal kedua tahun 2022," tulis BPS, 5 Agustus 2022.

Menurut BPS terdapat sejumlah faktoryang mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta selalu dalam tren positif, setidaknya dalam empat kuartal terakhir.

Momen puasa dan lebaran mendorong perekonomian

BPS mencatat, peningkatan aktivitas masyarakat pada momen Ramadhan, Idul Fitri, dan Paskah, serta penyelenggaraan berbagai even, baik berskala nasional maupun internasional menjadi pendorong utama bergeraknya perekonomian Jakarta.

Advertising
Advertising

Selain itu, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) turut menjadi katalis positif bagi peningkatan permintaan masyarakat, yang berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.

"Pertumbuhan ekonomi di Jakarta sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas masyarakat yang didukung dengan adanya program percepatan vaksinasi 'booster'," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko, Senin, 8 Agustus 2022.

Kebijakan pemerintah yang membolehkan mudik pada libur lebaran Idul Fitri yang lalu turut meningkatkan pertumbuhan terutama dari sisi konsumsi rumah tangga.

Kemudian dari sisi permintaan seperti kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta sepanjang Kuartal II 2022.

Adapun dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan terutama bersumber dari lapangan usaha perdagangan, informasi dan komunikasi serta industri pengolahan.

Onny mengatakan Bank Indonesia akan memperkuat koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga Jakarta.

Kinerja ekspor tumbuh 10,68 persen


Onny menjelaskan, dari sisi permintaan, kinerja ekspor pada triwulan II 2022 tumbuh sebesar 10,68 persen (yoy) dengan andil sebesar 5,60 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta.

"Meningkatnya kinerja ekspor, utamanya didorong oleh meningkatnya ekspor jasa yang tercermin dari peningkatan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara," katanya.

Kinerja konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2022 juga tumbuh positif sebesar 5,27 persen (yoy) dengan andil sebesar 3,12 persen terhadap PDRB DKI Jakarta. Hal itu didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat serta konsumsi yang tercermin dari peningkatan impor barang konsumsi dan konsumsi listrik rumah tangga.

Selanjutnya, investasi tercatat tumbuh sebesar 5,78 persen (yoy) dengan andil sebesar 2,11 persen (yoy) sejalan dengan akselerasi sektor konstruksi serta peningkatan belanja modal pemerintah dan impor barang modal.

"Namun konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 9,58 persen (yoy) dan menjadi penahan laju pertumbuhan," katanya.

Pertumbuhan sektor lapangan usaha


Dari sisi sektoral atau lapangan usaha, pertumbuhan pada kuartal II 2022 terutama ditopang oleh pertumbuhan pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran. Yaitu sebesar 8,25 persen (yoy) dengan andil sebesar 1,27 persen (yoy) terhadap PDRB DKI Jakarta.

Peningkatan konsumsi rumah tangga banyak didorong oleh pelonggaran kapasitas pusat perbelanjaan, toko ritel dan tempat rekreasi pada PPKM level 1, serta diselenggarakannya beberapa kegiatan seperti Pekan Raya Jakarta.

Selanjutnya, kata dia, lapangan usaha informasi dan komunikasi tumbuh sebesar 7,14 persen (yoy) dengan andil sebesar 0,94 persen (yoy) serta lapangan usaha industri pengolahan tumbuh sebesar 6,83 persen (yoy) dengan andil 0,78 persen (yoy).

Di samping itu, beberapa sektor lainnya juga masih mencatat pertumbuhan positif seperti lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 15,66 persen (yoy), seiring dengan akselerasi pemberian vaksin booster dan belanja fungsi kesehatan pemerintah yang meningkat.

Lapangan usaha jasa lainnya sebesar 15,12 persen (yoy) seiring dengan peningkatan aktivitas pariwisata dan kegiatan olahraga berskala nasional dan internasional.

Baca juga: BI: Inflasi Juli di Jakarta di Bawah Nasional, Terendah di Seluruh Jawa

Berita terkait

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

8 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

8 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

9 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

9 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

9 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

11 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

12 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

14 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

16 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya