Hasil Autopsi Santri Tewas Dikeroyok 12 Santri di Tangerang: Tanda-tanda Kekerasan di Wajah, Kepala dan Punggung

Minggu, 28 Agustus 2022 13:46 WIB

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Polres Metro Tangerang mengungkap hasil autopsi jenazah RAP, 13 tahun santri Pondok Pesantren Daarul Qur'an Qur'an Lantaburo, Cipondoh, Kota Tangerang yang tewas dikeroyok 12 santri Ponpes itu.

"Autopsi penyebab kematian adalah kekerasan benda tumpul dibagian kepala bagian depan dan belakang," ujar Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Zain Dwi Nugroho, Ahad 28 Agustus 2022.

Selain itu, kata Zain, hasil autopsi juga menemukan tanda-tanda kekerasan dibagian wajah, kepala dan punggung korban.

Penganiayaan RAP, 13 tahun, diketahui ketika polisi menerima laporan dari RS Sari Asih Ciledug jika ada seorang anak yang pingsan dan kemudian meninggal dengan luka lebam di sekujur tubuh.

"Terlihat tanda lebam di muka, kepala dan dada serta keluar darah di hidung dan buih di mulut korban, untuk memastikan penyebab kematian dilakukan autopsi terhadap korban," kata Zain.

Advertising
Advertising

Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan diketahui jika korban merupakan santri Ponpes Pondok Pesantren Darul Qur'an Lantaburo, Cipondoh, Kota Tangerang.

"Dan ternyata dia adalah korban penganiayaan beramai-ramai atau pengeroyokan oleh teman-teman di pesantrennya," kata Zain.

Polisi telah menangkap 12 pelaku yang terdiri dari 7 kakak kelas korban dan 5 teman seangkatan korban. Mereka adalah : AI 15 tahun, BA (13), FA (15), DFA (15), TS (14), S (13), RE (14), DAP (13), MSB (14), BHF (14), MAJ (13) dan RA (13).

Pengeroyokan maut

Zain mengatakan, aksi pengeroyokan yang terjadi pada Sabtu 27 Agustus kemarin pukul 8.30 WIB itu dipicu oleh ketersinggungan salah satu pelaku, AL15 tahun. "Korban dianiaya oleh para pelaku karena diprovokasi oleh pelaku yang berinisial AI (15) yang menganggap korban sering berbuat tidak sopan yaitu membangunkan seniornya menggunakan kaki," kata Kapolres.

Insiden pengeroyokan tersebut, kata Zain, dilakukan di sebuah kamar lantai 4 Ponpes saat waktu istirahat. Saat itu, korban yang baru selesai melakukan pengajian dilantai bawah,bersama teman lainnya naik lantai 4 untuk mandi.

Saat itulah, para pelaku menarik tubuh korban dan mengeroyoknya. "Korban langsung dikeroyok, dipukul, ditendang dan diinjak-injak oleh para pelaku hingga korban jatuh pingsan di lokasi."

Usai insiden pengeroyokan tersebut korban sempat dilarikan RS Sari Asih , Kota Tangerang untuk mendapatkan perawatan. Namun korban dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

JONIANSYAH HARDJONO

Baca juga: Kronologi Santri di Tangerang Tewas Dikeroyok Sesama Santri, 12 Orang Terlibat Penganiayaan

Berita terkait

Viral Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat TransNusa di Bandara Soekarno-Hatta

10 jam lalu

Viral Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat TransNusa di Bandara Soekarno-Hatta

Seorang petugas terjatuh dari pintu pesawat Transnusa di Bandara Soekarno-Hatta saat persiapan terbang menuju Bali.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

2 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

3 hari lalu

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat menghilang setelah pondok pesantrennya dirusak massa karena marah atas kasus pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

3 hari lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Jeritan Warga Pantura Tangerang Kena Pembebasan Lahan PSN PIK 2, Sebut Belum Dibayar sudah Diuruk

6 hari lalu

Jeritan Warga Pantura Tangerang Kena Pembebasan Lahan PSN PIK 2, Sebut Belum Dibayar sudah Diuruk

Pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dituding mematikan mata pencaharian petani padi dan tambak.

Baca Selengkapnya

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

7 hari lalu

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

Pimpinan pondok pesantren NQW di Lombok Barat diduga melakukan pelecehan terhadap 5 santriwati

Baca Selengkapnya

Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

8 hari lalu

Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

Sejumlah polisi dar Polsek Cisauk berjaga-jaga 24 jam di sekitar rumah kontrakan mahasiswi Universitas Pamulang korban pengeroyokan.

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

8 hari lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

8 hari lalu

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

Warga Kampung Poncol, Kelurahan Babakan Kota Tangerang Selatan menyebut mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) di wilayah ini kerap berkumpul.

Baca Selengkapnya

Mencuri Emas Senilai Rp 100 Juta di Tangerang, Asem Babak Belur Diamuk Massa

9 hari lalu

Mencuri Emas Senilai Rp 100 Juta di Tangerang, Asem Babak Belur Diamuk Massa

Asem, 30 tahun, menjadi bulan bulanan warga yang emosi karena ulahnya mencuri di toko emas di Tangerang.

Baca Selengkapnya