Suasana sepi di sentra pelayanan Vaksin Covid 19 ke-1, 2, dan booster di kawasan Monas, Jakarta, Kamis 18 Agustus 2022. Peningkatan jumlah kasus harian yang signifikan di Tanah Air tidak diiringi dengan capaian vaksinasi booster. Cakupan vaksinasi booster di Indonesia masih rendah dibandingkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan kedua. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar meminta seluruh sentra vaksinasi melakukan percepatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron XBB.
“Kami minta sentra vaksin mendekati warga setempat, supaya mereka mau divaksinasi booster," kata Anwar di Jakarta, Kamis, 3 November 2022, seperti dikutip Antara.
Wali Kota Jakarta Timur itu memerintahkan seluruh sentra vaksinasi di wilayahnyan agar dapat dijangkau masyarakat. Hal ini untuk mempermudah masyarakat untuk memperoleh vaksin Covid-19.
Seluruh jajaran Pemkot Jakarta Timur diminta mewaspadai lonjakan varian Omicron XBB itu. Lonjakan kasus Covid-19 varian baru itu membuat jumlah pasien di rumah sakit kembali merangkak naik.
Dia juga menginstruksikan jajarannya menggalakkan pencegahan penularan virus Corona sesuai imbauan Kementerian Kesehatan.“Covid-19 jenis XBB mulai meningkat, ini bukan hanya tugas dinas kesehatan saja," ujarnya.
Berdasarkan data Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur pada 2 November 2022, total vaksinasi Covid-19 mencapai 85,02 persen. Namun vaksinasi booster baru 55,64 persen.
"Capaian Jakarta Timur masih jauh, trennya penularannya kemarin sore saja sudah 1.850 di DKI Jakarta, tentunya paling tinggi Jakarta Timur karena wilayahnya paling luas," kata Anwar.
Dalam dua bulan terakhir ini, Pemkot Jakarta Timur akan melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 untuk menekan lonjakan kasus Omicron XBB. “Sebelum terjadi penularan besar, kami lakukan pencegahan deteksi dini, yaitu dengan sosialisasikan PHBS dan percepatan vaksinasi terutama di kawasan padat," kata Wali Kota Jaktim itu.
