TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta menunjukkan adanya peningkatan kasus sejak sepekan terakhir. Kondisi ini menyusul adanya temuan subvarian baru Omicron XBB.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama menyampaikan sepanjang 17-23 Oktober 2022, ada 4.900 kasus Covid-19 di Jakarta. Angka ini naik sepekan kemudian, yakni periode 24-30 Oktober 2022 menjadi 6.771 kasus.
"Kasus positif naik 38 persen dari minggu sebelumnya," kata Ngabila dalam unggahannya di Instagram @dokteralumnismandel yang dikutip hari ini, 31 Oktober 2022.
Ngabila telah mengizinkan informasi tersebut dikutip. Menurut dia, persentase kasus positif atau positivity rate Covid-19 Jakarta juga naik dengan perbandingan waktu yang sama.
Menurut Sekretaris Dokter Alumni Smandel Jakarta itu, persentase pasien positif yang mencapai 10,41 persen (17-23 Oktober) melonjak menjadi 14,05 persen (24-30 Oktober). Kemudian pasien yang meninggal pun meningkat dari total keseluruhan sembilan orang menjadi 15 orang.
"Kematian naik 56 persen dari minggu sebelumnya," ujarnya.
Kenaikan kasus ini sejalan dengan ditemukannya subvarian Omicron XBB. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan varian virus corona baru Omicron XBB masuk Indonesia oada 21 Oktober 2022.
Pasien pertama yang terinfeksi Omicron XBB adalah seorang perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kementerian Kesehatan telah melacak dan melakukan tes Covid-19 terhadap 10 kotak erat dan hasilnya negatif.
Ngabila memaparkan total ada lima kasus varian XBB di Indonesia dengan proporsi genomik yang naik dari 1,4 persen menjadi 7 persen dalam waktu sepekan.
"Varian XBB menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara dunia," ucap dia.
Baca juga: Covid-19 Melonjak di Singapura, Bandara Soekarno-Hatta Perketat Pengawasan Penumpang Internasional