Wali Kota Depok Minta Kisruh SDN Pondokcina 1 Tidak Dipolitisasi
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 15 November 2022 17:46 WIB
TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta polemik SDN Pondokcina 1 jangan dipolitisasi. Idris mengatakan selama ini wilayahnya telah terbangun suasana nyaman dan harmonis.
“Depok yang sudah harmoni dan nyaman, jangan diutak-atik apalagi dipolitisasi,” kata Idris, Selasa 15 November 2022.
Pernyataan itu dilontarkan Idris menanggapi polemik SDN Pondokcina 1 di Jalan Margonda yang bakal dihapus dan digantikan dengan masjid.
“Tolong sabar sebentar, hindari segala tindakan provokasi dan lakukan klarifikasi kepada kami, kepada Dinas Pendidikan khususnya, untuk kita bisa sama-sama merasakan kenyamanan,” lanjut Idris.
Meski lokasi SDN Pondokcina 1 akan dialihfungsikan menjadi masjid, Idris memastikan tidak akan menelantarkan para siswa.
“Tidak mungkin kita, Pemerintah Kota Depok, yang cinta pendidikan menelantarkan siswa, apalagi ini calon generasi bangsa kita yang akan datang,” kata Idris.
Baca juga: SDN Pondokcina 1 Depok Bakal Dihapus Usai Lokasi Dipakai Bangun Masjid Raya Margonda
Selanjutnya Wali Kota Depok sebut lokasi SDN Pondokcina 1 tidak representatif...
<!--more-->
Dia menyebut relokasi SDN Pondokcina 1 itu untuk menyelamatkan para siswa, tenaga pengajar maupun staf sekolah, karena lokasinya yang berada di pinggir Jalan Margonda, yang merupakan jalan protokol Kota Depok.
“Kita juga sudah rencanakan pembelian lahan untuk kita bangunkan sekolahan yang lebih representatif daripada di pinggir jalan yang membahayakan, itu yang kita pikirkan,” kata Idris.
Soal pemindahan lokasi belajar para siswa SDN Pondokcina 1 yang akan digabung dengan sekolah lain, Idris menekankan, hal itu hanya efek dari transisi perpindahan ke gedung baru yang lahannya masih direncanakan tersebut. “Cuma permasalahan teknis, sabar sebentar,” kata Idris.
Polemik SDN Pondokcina 1 bermula dari pintu masuk sekolah yang tertutup oleh trotoar baru hasil revitalisasi di Jalan Margonda Raya pada Rabu 9 November 2022. Kasus itu viral karena para siswa maupun guru tak bisa keluar masuk hingga akhirnya dibuat jembatan darurat.
Rupanya trotoar itu sengaja dibuat tinggi melebihi permukaan tanah, karena sekolah tersebut sudah tidak dipakai untuk pembelajaran sejak 7 November 2022. Lahan bekas sekolah juga akan dialihfungsikan menjadi masjid.
Para siswa dipindahkan ke sekolah lain di Kelurahan Pondok Cina, yaitu dilebur ke SDN Pondokcina 3 dan 5.
Setelah dilakukan mediasi bersama DPRD Kota Depok pada Jumat 12 November 2022, disepakati kalau siswa-siswi SDN Pondokcina 1 masih dapat bersekolah di sekolahnya sebelum dilakukan pembangunan masjid, sementara trotoar yang telah dibuat tinggi harus dibongkar dan dibuat sejajar dengan permukaan tanah sekolah.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: Wali Kota Depok Sebut Masjid di Bekas SDN Pondokcina 1 Atas Arahan Ridwan Kamil