Kemenkes Izinkan Vaksin Booster Kedua untuk Lansia, Epidemiolog Ungkap Efektivitasnya

Reporter

Amy Heppy

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 25 November 2022 14:22 WIB

Warga beraktivitas pada Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 20 November 2022. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk memperketat protokol kesehatannya serta vaksin boster karena adanya peningkatan kasus konfirmasi Covid-19 yang disebabkan oleh munculnya subvarian baru yaitu, Omicron XBB. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan berikan lampu hijau vaksin booster kedua Covid-19 untuk lansia berusia 60 tahun ke atas. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mitigasi peningkatan kasus serta munculnya subvarian baru Covid-19.

Ahli epidemiologi Dicky Budiman menjelaskan, pemberian booster ini sangat penting untuk dilakukan. Pemberian vaksin booster dosis kedua ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi tingkat keparahan atau kematian akibat infeksi Covid-19. Sehingga, vaksin dosis keempat atau booster kedua ini sangat penting untuk diberikan pada semua masyarakat.

Orang yang perlu mendapatkan booster kedua adalah mereka yang sudah divaksin lebih dari 5-6 bulan dari dosis sebelumnya. “Dosis terakhir lebih dari 5-6 (bulan) sudah harus mendapatkan dosis berikut, dosis tiga atau empat,” kata Dicky saat dihubungi Tempo, Kamis, 24 November 2022.

Dicky melanjutkan, vaksin dosis keempat ini tidak hanya penting untuk lansia. “Jadi sebetulnya kalau bicara soal risiko, semua orang yang dalam kondisi seperti itu (sudah divaksin 5-6 dosis sebelumnya) harus mendapatkan dosis keempat,” katanya.

“Ini bukan hanya yang lansia atau komorbid, tapi juga orang yang belum mendapatkan booster, dan yang apalagi orang itu sudah pernah terinfeksi (Covid-19) lebih dari dua kali.” Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa untuk daerah yang dianggap rawan, maka vaksinasi booster ini harus diprioritaskan.

Advertising
Advertising

Baca: Kena Covid-19, Putri Candrawathi Dihadirkan Daring dalam Sidang

Layanan Vaksinasi Booster Kedua di Jakarta

Pemerintah DKI Jakarta sudah mulai membuka pelayanan vaksinasi booster kedua atau dosis keempat untuk lansia pada Rabu, 23 November 2022.

Masyarakat bisa mendatangi fasilitas kesehatan yang tersebar di wilayah Jakarta. Salah satu faskes yang telah membuka layanan vaksin booster adalah Puskesmas Kelurahan Manggarai Selatan.

Dalam hal ini, antusias warga terbilang cukup baik. "Lumayan sih, untuk antusiasmenya lumayan untuk hari ini," kata Bidan Anisa di Puskesmas Kelurahan Manggarai Selatan, Kamis, 23 November 2022.

Lebih lanjut, ia menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendaftar vaksinasi booster ini. "Kalau syarat ini ya, harus sudah terdaftar di PeduliLindungi," jelasnya.

Calon peserta juga harus memiliki tiket vaksinasi booster di PeduliLindungi. Khusus untuk Puskesmas Kelurahan Manggarai Selatan ini, jadwal vaksinasi Covid-19 hanya dibuka pada hari Kamis mulai pukul 08.00-11.00 WIB.

Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Prediksi Puncak Covid-19 pada Akhir November 2022

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

18 jam lalu

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi soal kebijakan penghapusan sistem kelas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

1 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

2 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

4 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

4 hari lalu

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

5 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

5 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

5 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

5 hari lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

6 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya