Wowon Serial Killer dari Cianjur Eksekusi Korban dengan Berbagai Cara

Jumat, 20 Januari 2023 12:29 WIB

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan korban pembunuhan berantai Wowon dan Duloh dihabisi dengan berbagai cara. Sebagian besar korban adalah anggota keluarga dan kerabat Wowon sendiri.

Sembilan korban serial killer dari Cianjur itu tersebar di Bekasi, Cianjur, dan Garut. Mereka dibunuh karena dianggap berbahaya karena tahu modus penipuan dan pembunuhan yang dilakukan Wowon dan Duloh.

"Cara membunuh bervariasi berdasarkan pengakuan tersangka, pertama gunakan racun memudian dicekik," ujar Hengki di Polda Metro Jaya, Kamis, 19 Januari 2023.

Cara kedua adalah menyuruh korban datang ke rumah pelaku, seperti yang dialami oleh terduga korban atas nama Neneng dan Wiwin di Cianjur. Korban diminta berbaring dan kemudian dicekik menggunakan kain.

Setelah itu jenazah korban dimasukkan ke dalam lubang yang sudah disiapkan. "Semua barang pribadi masuk sana, dicor, baru ditutup semen," kata Hengki.

Baca juga: Kasus Wowon Bunuh Satu Keluarga yang Tewas Keracunan di Bekasi, Polisi Temukan Zat Aldicarb di TKP

Dari lokasi di Cianjur terdapat korban juga atas nama Farida dan Bayu. Mereka dikubur di samping rumah Solihin alias Duloh, yang mengku memiliki kekuatan supranatural untuk membuat korban sukses dan kaya.

Advertising
Advertising

Sebagian besar korban adalah kerabat dan anggota keluarga Wowon Erawan alias Aki dan M. Dede Solihudin. Tiga korban meninggal keracunan di Bekasi adalah istri dan dua anak tiri Wowon, yaitu Ai Maemunah (40 tahun), Ridwan Abdul Muiz (23 tahun), dan M. Riswandi (17 tahun). Wowon juga diketahui membunuh dua mantan istri sebelumnya, termasuk ibu Ai.

Satu korban lain di Garut dibuang ke laut. Jasad korban penipuan Duloh dan Wowon ini ditemukan warga setempat dan telah dikuburkannya secara layak.

Ada satu korban selamat, yaitu anak bungsu Ai yang bernama NAS. Anak perempuan yang baru berusia 5 tahun itu selamat meski diberi minum kopi mengandung racun pestisida. Sementara ibu dan kedua kakaknya tewas setelah minun kopi bercampur racun tersebut.

Tersangka M. Dede Solihudin, adik Wowon juga menenggak kopi. Namun hal itu bagian dari skenario pembunuhan berencananya. "Yang satu minum racun juga ternyata sengaja, dia ini juga tersangka," tutur Hengki Haryadi.

Baca juga: 4 Fakta Pembunuhan Berantai Wowon dan Duloh, Korban, Motif dan Modusnya

Berita terkait

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

14 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

16 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

20 jam lalu

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan langkah relawan mendaftarkan Kaesang ikut Pilkada Kota Bekasi murni aspirasi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

1 hari lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

1 hari lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

1 hari lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

1 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

1 hari lalu

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

Relawan Nasional Pro Prabowo - Gibran (Pa-Gi) mendorong Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024.

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

3 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

3 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya