Pengacara Keluarga Ungkap Janji Kapolda Metro Jaya di Kasus Kematian Mahasiswa UI

Jumat, 3 Februari 2023 15:07 WIB

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran saat menjelaskan pembentukan Tim Asistensi dan Konsultasi untuk mengusut ulang kasus tabrakan mahasiswa UI, Hasya Attalah Syaputra, di Gedung PMJ, Selasa, 31 Januari 2023/Ihsan Reliubun

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran berjanji tidak melindungi Eko Setia Budi Wahono, pensiunan polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar, jika terdapat tindak pidana dalam peristiwa tabrakan Hasya Athallah Saputra, mahasiswa UI.

"Pak Kapolda bilang bahwa mereka welcome terkait peristiwa ini. Kalau ada suatu tindakan pidana harus diproses, mereka terbuka. Tidak melindungi," kata Gita Paulina, kuasa hukum keluarga Hasya, kepada Tempo dalam sambungan telepon, pada Jumat, 3 Januari 2023.

Janji jenderal bintang dua itu diutarakan saat bertemu orang tua Hasya. Orang tua Hasya menemui nakhoda Polda Metro Jaya itu sehari setelah rapat pembentukan Tim Asistensi dan Konsultasi pada Rabu, 1 Februari.

Baca juga: Fakta-fakta Rekonstruksi Ulang Kecelakaan Mahasiswa UI, Pajero Hitam Pensiunan Polisi Berganti Putih

Pada hari pembentukan tim yang digadang-gadang bekerja mencari fakta baru kematian Hasya, orang tua korban maupun perwakilan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik serta Badan Eksekutif Mahasiswa UI tidak hadir. Setelah rapat, Fadil menyatakan akan mengundang ulang orang tua Hasya serta perwakilan pihak fakultas dan BEM itu.

Advertising
Advertising

Menurut Gita, keluarga korban akhirnya menyanggupi panggilan itu karena, menganggap Kapolda Fadil Imran punya komitmen mengungkap kasus tabrakan yang melibatkan pensiunan polisi itu. "Kami melakukan (pertemuan) karena menurut kami itu momen bagus untuk menyampaikan (tuntutan pencabutan status tersangka Hasya). Ada komitmen yang bagus," tutur Gita.

Selanjutnya, Gita tak mau berkomentar banyak soal rekonstruksi peristiwa tabrakan yang dilakukan Polda Metro Jaya bersama Tim Asistensi dan Konsultasi di tempat kejadian perkara, Srengseng, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemarin.

Kuasa hukum keluarga orang tua Hasya itu menilai rekonstruksi tersebut tidak relevan. Dia mempertanyakan keabsahan reka ulang adegan tabrakan itu sementara kasus tersebut sudah dihentikan.

"Ngapain ngomong rekonstruksi? Kasusnya aja dihentikan. Jadi kalau saya tanya, tujuan rekonstruksi itu apa?" ujar Gita, ketawa.

Bagi Gita, paling penting adalah komitmen Kapolda Metro Jaya dalam kasus tabrakan yang merampas nyawa Hasya itu. Kalau ada proses hukum yang harus dipertanggungjawabkan Eko, kata dia, maka pensiunan polisi itu harus bertangung jawab.

Dia pun tak ingin berkometar banyak soal perbedaan versi dalam kasus tabrakan itu. Baik antara polisi maupun Eko silakan membuka suara soal pendapat mereka terkait fakta tabrakan itu. Bagi Gita, siapa pun berhak membuka suara, termasuk Eko. "Tapi kami enggak mau berbalas pantun. Itu kontra-produktif," katanya.

Saat ini, Gita menuturkan, pihak keluarga yang anaknya tewas dalam tabrakan itu, masih berfokus pada tujuan mereka, menuntut pencabutan status tersangka kepada Hasya. "Yang menjadi fokus tuntutan kami," ucap Gita.

Sebelumnya, dalam peristiwa tabrakan pada Kamis malam, 6 Oktober 2022, Eko dengan mengemudi Pajero berwarna hitam melindas Hasya setelah remaja itu terjatuh dengan sepeda motor sepulang kuliah. Hasya dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong.

Belakangan polisi menyatakan Hasya bersalah dengan tuduhan kelalaian berkendara. Dengan alasan lalai itu polisi menetapkan mahasiswa UI ini sebagai tersangka. Publik memprotes keputusan polisi, itu.

Setelah kasus ini menjadi pembicaraan orang ramai, polisi membentuk tim khusus dengan alasan mencari ulang fakta kematian Hasya Athallah lebih obyektif. Rekonstruksi berlangsung kemarin dengan mereka ulang sembilan adegan dalam kejadian tabrakan maut itu.

Baca juga: Kecelakaan Mahasiswa UI, Pakar Pidana Sebut AKBP Purn Eko Bisa Dilaporkan dengan Unsur Pembiaran

Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

15 jam lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

16 jam lalu

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

Kompolnas minta Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan secara transparan dan profesional terhadap lima polisi diduga pesta narkoba

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

23 jam lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

1 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

2 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

2 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

2 hari lalu

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

Bekas asisten Cut Indria Marzuki, Riri Khasmita, sempat berkelit telah menggelapkan surat berharga dan harta sebanyak miliaran rupiah dari ibunda Nirina Zubir.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

2 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

2 hari lalu

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

Cerita penangkapan lima anggota polisi pesta narkoba mulai terendus warga Kampung Palsigunung, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya