Said Iqbal Sebut Partai Buruh Tak Akan Berkoalisi dengan yang Pro-Omnibus Law

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 1 Mei 2023 15:37 WIB

Puluhan ribu massa aksi memadati kawasan Patung Kuda saat memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta, Senin 1 Mei 2023. Dalam aksinya mereka meminta pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh. Tempo/Reyhan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan partainya menolak Omnibus Law. Partainya juga enggan berkoalisi dengan partai politik yang ikut mengesahkan produk hukum yang bermasalah tersebut.

"Partai Buruh hanya berkoalisi dengan capres-nya. Pribadi, Partai Buruh tidak tunduk pada partai-partai politik yang pro-Omnibus law," ujar Said Iqbal di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Senin, 1 Mei 2023.

Menurutnya, Partai Buruh hadir melawan anomali saat ini yang banyak berpihak ke pengusaha-pengusaha yang merugikan. Terutama kerugian soal kepentingan buruh, seperti upah murah, sistem kerja, dan kepemilikan lahan perkebunan.

"Kami enggak akan pernah berkoalisi dengan partai politik mana pun yang sekarang ada di parlemen yang mengesahkan Undang-Undang Cipta Kerja," kata Said Iqbal.

Pada aksi May Day hari ini, dia mengklaim telah hadir lebih dari 50 ribu buruh di sekitar Istana Negara. Salah satu hitungannya berdasarkan 900 bus yang mengangkut massa ke lokasi.

Advertising
Advertising

Isu yang disuarakan ada enam poin. Pertama, mencabut Omnibus Law, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.

Kedua, cabut Parliamentary Threshold empat persen dari suara sah nasional dan cabut Presidential Threshold sebesar 20 persen dari suara sah nasional.

Ketiga, sahkan Rancangan-Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah.

Baca juga: Peringatan Hari Buruh, Cak Imin Ungkit Jasanya Jadikan May Day Tanggal Merah

Partai Buruh ajak pilih calon presiden yang tolak Omnibus Law

Keempat, reforma agraria dan kedaulatan pangan anti-impor. Kelima, tolak Rancangan Undang-Undang Kesehatan.

"Dan yang keenam adalah pilih calon presiden 2024 yang pro kepada buruh, yang menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja dan yang peduli pada persoalan kelas pekerja," tutur Said Iqbal.

Berdasarkan pantauan Tempo, massa buruh telah bergeser dari Jalan Medan Merdeka Barat menuju Istora Senayan. Pergerakan massa setelah Said Iqbal memberi pernyataan pers kepada awak media.

Partai Buruh mengadakan May Day Fiesta di komplek olah raga itu. Acara yang digelar berupa orasi pimpinan organisasi serikat pekerja, serikat petani, organisasi perempuan, mahasiswa, buruh migran, pekerja rumah tangga, miskin mota, dan sebagainya.

Kemudian teater Marsinah dan pentas musik. Deklarasi koalisi orang kecil, serta orasi politik Presiden Partai Buruh.

Pilihan Editor: 500 Buruh FSPMI Depok akan ke Jakarta Peringati May Day 2023, Ini Aspirasinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

14 jam lalu

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

Menurut Partai Buruh, parpol yang meraih suara di Pemilu Anggota DPRD 2024 seharusnya berhak mengusulkan paslon pada Pilkada.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Batal Jadi Calon Independen di Pilkada Jakarta, Relawan Jajaki Peluang Ini

22 jam lalu

Sudirman Said Batal Jadi Calon Independen di Pilkada Jakarta, Relawan Jajaki Peluang Ini

Relawan Sudirman Said, Teguh Stiawan, menjajaki peluang lain untuk Sudirman Said agar tetap maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Bakal Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK

1 hari lalu

Partai Buruh Bakal Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK

Pasal tersebut dianggap membatasi hak bagi parpol yang tidak mempunyai kursi DPRD untuk mengusulkan pasangan calon di pilkada.

Baca Selengkapnya

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

4 hari lalu

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

Marsinah, buruh perempuan yang ditemukan meninggal karena siksaan. Siapa pelaku yang membunuhnya dengan luka tembak?

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

6 hari lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

6 hari lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

11 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

12 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

12 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

12 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya