TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta telah mencanangkan website dan logo baru di usia ke-46 tahun pada Kamis lalu. Pecanangan logo dan situs baru ini untuk menjaga eksistensi Dispusip DKI serta meningkatkan literasi masyarakat.

Kepala Dispusip DKI Jakarta Firmansyah mengatakan, pihaknya telah memilih tiga dari 10 logo yang ada. "Tiga terakhir itu yang terbanyak pilihannya adalah buku, dokumen, dan Monas," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 17 Juni 2023.

Menurut Firmansyah, gambar buku dipilih karena dianggap representasi dari perpustakaan. Sementara itu, dokumen bermakna kearsipan dan Monas menunjukkan identitas DKI Jakarta.

Selama ini, lanjut dia, Dispusip DKI tidak memiliki logo. Logo dinas hanya bertuliskan 'Dispusip'. Logo baru itu dicanangkan pada 15 Juni, persis di hari berdirinya Dispusip 46 tahun lalu.

Firmansyah menyampaikan pemilihan logo melibatkan anak muda di jajaran Dispusip DKI. Dia menganggap anak muda ini memiliki perspektif terbaru mengenai logo yang bisa diterima semua khalayak dan tak lekang oleh waktu.

"Kami melibatkan staf yang muda-muda dalam pemilihan logo ini karena sekarang eranya mereka dan sudut pandang mereka kami anggap lebih update (terbaru), bagaimana melihat suatu logo menjadi abadi di masa mendatang," ujarnya.

Tidak hanya mencanangkan logo, Dispusip pun membuat situs https://dispusip.jakarta.go.id. Situs diluncurkan untuk mendorong minat masyarakat dalam membaca serta menyebarkan informasi seputar dunia kearsipan dan perpustakaan.

Situs tersebut juga memuat program-program Dispusip, seperti minat membaca, bagaimana mengelola serta menyimpan dan melindungi arsip. "Termasuk tentang konservasi arsip yang sudah kuno, itu ada di kami, sehingga kita tahu sejarah, perkembangan dari tahun ke tahun, dari masa ke masa tentang Jakarta," ucap mantan Sekretaris DPRD DKI Jakarta itu.

Pilihan Editor: Cara Mengatur Buku ala Perpustakaan Inklusi Milik Pemerintah DKI Jakarta

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.