LRT Jabodebek Akan Diresmikan: Ini Jejak Trem di Jakarta, Pernah Jadi Denyut Nadi Batavia

Sabtu, 8 Juli 2023 18:12 WIB

Pekerja membongkar aspal yang menutup jalur trem masa kolonial Belanda di kawasan Gajah Mada, Jakarta, Rabu, 9 November 2022. Nantinya jalur trem peninggalan Belanda tersebut akan dipindahkan dan disimpan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Jauh sebelum hadirnya MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu), KRL (commuter line), LRT Jabodebek sampai bus Transjakarta, Jakarta yang dahulu bernama Batavia pernah memiliki moda transportasi yang ikonik yakni Trem. Moda ini menjadi denyut nadi transportasi kota era kolonial Belanda hingga pasca Proklamasi Kemerdekaan tersebut.

Sejarah Trem

Dalam buku berjudul Jakarta: Sejarah 400 Tahun yang ditulis Susan Blackburn, trem sudah muncul di Batavia sejak tahun 1896 mendahului kota-kota Eropa yang kala itu jumlahnya masih sedikit

Saat itu trem masih ditarik dengan kuda, meskipun akhirnya kuda-kuda yang didatangkan dari Sumba hingga Makasar ini banyak menimbulkan masalah.

Selain bau tidak sedap akibat kotoran kuda, cuaca yang panas di Batavia sempat mengorbankan 545 ekor kuda, sebagaimana yang ditulis oleh Adriansyah Yasin Sulaeman dalam tulisan yang berjudul Trem Batavia, Mutiara Transportasi Jakarta yang Terlupakan.

Selain trem kuda, pada tahun yang sama, Batavia memiliki berbagai macam transportasi yang dominan ditenagai oleh kuda seperti sado, bendi, delman, sampai palanquin.

Advertising
Advertising

Banyaknya transportasi ini disebabkan wilayah Batavia yang membentang hingga 10-12 km yang memudahkan orang-orang Batavia terutama Eropa untuk memangkas tenaga, waktu, dan jarak dengan tempat kerja dan tempat tinggal.

Dari tenaga kuda menjadi tenaga listrik

Trem yang bertenaga kuda tersebut kemudian berubah menjadi bertenaga listrik pada tahun 1899. Trem listrik ini kemudian menjadi transportasi publik yang digemari dengan ditandai terdapat 7 juta orang yang menggunakan moda transportasi publik tersebut pada tahun 1937 dengan 6 rute yang berbeda dan menjangkau hampir seluruh kota Batavia saat itu.

Pada masa penjajahan Jepang, trem yang semula bernama Trem Listrik BVM (Bataviasche Verkeers Maatschappij) berubah menjadi Seibu Rikuyo Batavia Shiden atau Jakarta Shiden.

Trem akhirnya berhenti beroprasi pada tahun 1962. Banyak spekulasi mengenai alasan ditutupnya trem menjadi moda transportasi di Jakarta.

Pertama, Presiden Sukarno tidak menginginkan peninggalan kolonial Belanda dirawat di Jakarta, termasuk trem. Kedua, adanya masalah infrastruktur yang tidak memungkinkan untuk diperbaiki karena terdapat biaya khusus untuk mengganti trem peninggalan Belanda yang telah dimakan usia.

Pilihan editor : Tarif Dasar LRT Jabodebek Diusulkan Rp 5-000, MTI: Sebaiknya Promo 6 Bulan Pertama

Berita terkait

Berikut Rute dan Tarif LRT Jabodebek dan MRT Jakarta, Apa Saja Perbedaannya?

1 hari lalu

Berikut Rute dan Tarif LRT Jabodebek dan MRT Jakarta, Apa Saja Perbedaannya?

LRT Jabodebek dan MRT Jakarta kerap disamakan oleh sebagian orang. Padahal, dua transportasi umum ini memiliki perbedaan rute dan tarif.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

4 hari lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

4 hari lalu

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno. Apa kata PDIP dan pengamat?

Baca Selengkapnya

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

6 hari lalu

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

Pengguna tertinggi terjadi di bulan April 2024 sejak pertama kali LRT beroperasi, capai 1,4 juta penumpang.

Baca Selengkapnya

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

9 hari lalu

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

Penambahan perjalanan bakal membuat jumlah perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja mencapai 336 perjalanan setiap harinya

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

12 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

13 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

16 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

24 hari lalu

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita

Baca Selengkapnya

Pertama Kali Beroperasi saat Libur Lebaran, LRT Jabodebek Catat 255 Ribu Pengguna

27 hari lalu

Pertama Kali Beroperasi saat Libur Lebaran, LRT Jabodebek Catat 255 Ribu Pengguna

Pengguna LRT Jabodebek meningkat setelah hari H Lebaran.

Baca Selengkapnya