Heru Budi Ungkap Sumber Dana Program Penanganan Stunting di DKI Jakarta

Senin, 24 Juli 2023 15:54 WIB

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai menggelar rapat bersama membahas soal stunting di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin, 24 Juli 2023. Tempo/Mutia Yuantisya

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pendanaan program penanganan stunting dan balita rawan gizi berasal dari sejumlah dinas DKI dan pihak swasta. Anggaran penanganan stunting akan disediakan oleh Dinas Kesehatan, Dinas, Sosial, Dinas Pendidikan, hingga Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak Dan Pengendalian Penduduk.

“Sesuai dengan masing masing tupoksinya,” kata Heru Budi di Balai Kota DKI Jakarta setelah menggelar rapat penanganan stunting bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin, 24 Juli 2023.

Heru menyampaikan, angka stunting di Jakarta memungkinkan mengalami kenaikan bahkan penurunan. Hal ini disebabkan perpindahan penduduk yang sangat bebas.

Namun 20 persen dari jumlah kasus stunting di Jakarta sudah turun. Selain stunting, terdapat kasus gizi buruk dan kurang gizi. “Total ada 36 ribu yang memang rawan gizi yang sudah termasuk stunting,” ujarnya.

Heru pun menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah memberikan bantuan ke sekolah-sekolah untuk vitamin dan siswa peserta Kartu Pintar Jakarta atau KJP pun terpenuhi gizinya. Berikutnya, bantuan di posyandu dengan memberikan gizi.

Advertising
Advertising

“Kita sudah dari rawan gizi itu sebenarnya sudah kita intervensi karena ketika keluarga itu tidak mampu, mereka mendapatkan KJP, mendapatkan bantuan gizi makanan tambahan, sebenarnya kita sudah masuk di dalam. Rawan gizi kita sudah intervensi,” kata Heru Budi.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan membangun kolaborasi sosial untuk mengatasi stunting di 50 kabupaten/kota di Indonesia melalui Gerakan Anak Sehat.

Usai rapat di Balai Kota, Menkes mengungkap rencana meluncurkan Gerakan Anak Sehat pada bulan ini.

"Ini untuk 50 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang memang stuntingnya perlu perhatian khusus," ujar Budi Gunadi seperti dikutip dari Antara.


Wilayah kabupaten/kota itu tersebar di 5 provinsi dengan jumlah kasus stunting terbanyak dan menyumbang 51 persen kasus nasional, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatera Utara.

Budi mengatakan Gerakan Anak Sehat akan melibatkan semua komponen masyarakat, mulai dari kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, swasta, komunitas, hingga keluarga. Hal ini untuk memastikan seluruh intervensi stunting tidak salah arah.

Sasaran utama dari gerakan itu adalah mencegah anak tidak mengalami stunting akibat kekurangan asupan gizi yang seimbang. Yaitu memastikan asupan protein hewani sampai ke dalam mulut anak.

"Itu tidak mungkin kami di pusat bisa mengontrol, karena itu yang paling susah. Harus benar-benar masyarakat membantu, sama seperti vaksinasi," katanya.

Budi mengatakan Gerakan Anak Sehat merupakan respons atas Program Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang diluncurkan Pemerintah pada awal 2023, melalui penataan sasaran intervensi di masing-masing daerah. DKI Jakarta akan menjadi titik awal Gerakan Anak Sehat dengan pertimbangan komitmen pemerintah yang kuat dalam menangani 798.107 balita rawan gizi dan stunting di wilayah setempat.

Pilihan Editor: Pemkot Jaksel Tunjuk 122 Pejabat Jadi Orangtua Asuh Balita Stunting

Berita terkait

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

5 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

5 hari lalu

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

Pamsimas dinyatakan sebagai salah satu bentuk praktik baik pada World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

6 hari lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya: Berantas Parkir Liar tidak Sulit

6 hari lalu

Polda Metro Jaya: Berantas Parkir Liar tidak Sulit

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengklaim tidak sulit memberantas parkir liar

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

6 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

7 hari lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

8 hari lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

8 hari lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

9 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

9 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya