Karangan Bunga Teror untuk Pimpinan KPK Alexander Marwata, Sempat Dikira buat Orang Meninggal

Selasa, 1 Agustus 2023 23:23 WIB

Sisa karangan bunga teror untuk Wakil Ketua KPK Alexander Marwata yang telah dibakar di Tangerang Selatan, Senin, 31 Juli 2023. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

TEMPO.CO, Tangerang - Warga Perumahan Jurangmangu Permai, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan tak menduga karangan bunga yang dikirim ke Jalan Permai Tengah adalah teror untuk Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Mereka menduga karangan bunga tersebut untuk warga yang meninggal.

Karangan bunga bertuliskan 'Selamat Atas Keberhasilan Bapak Alexander Marwata Memasuki Perkarangan Tetangga' itu bukan diletakkan di depan rumah petinggi KPK tersebut, melainkan di jalan yang banyak dilalui orang.

Tidak diketahui siapa pengirim bunga yang diduga dipasang pada Minggu dinihari, 30 Juli 2023. Nama pada bagian pengirim hanya tertulis 'Tetangga.'

Seorang pedagang sekitar mengatakan karangan bunga itu datang bersamaan dengan ada warga yang berduka. "Banyak karangan bunga, karena memang ada yang meninggal. Tapi kalau yang teror itu saya engga tahu," kata pria berperawakan kurus, Selasa 1 Agustus 2023.

Dia tahu jika Alexander tinggal di lingkungan tersebut, namun tidak tahu soal teror. "Kalau ada orang KPK di dalam saya tahu, saya sudah 3 tahunan berdagang disini. Tapi kalau soal teror saya malah baru tahu," kata dia.

Dia menambahkan jika malam hari di lingkungan sekitar terdapat seorang penjaga keamanan. Namun jika siang hari akses masuk ke perumahan tersebut terbuka untuk umum.

Advertising
Advertising

"Ada yang jaga. Karena itu kalau malam jam 10 biasanya sudah dirante jalan masuknya, jadi kalau emang ditaro jam 12 ke atas pasti satpamnya tau," ujarnya.

Ketty, seorang tetangga Alexander mengatakan rumah tersebut kosong karena penghuninya tidak tinggal di situ.

"Engga di sini, lebaran aja dia pulang engga kemari. Saya jarang ketemu, mereka kan sibuk, jadi sudah jarang kesini jarang ketemu," kata dia.

Dirinya juga mengaku tidak mengetahui ihwal karangan bunga yang dikirim oleh orang tidak dikenal tersebut. "Kirain mah karangan bunga buat yang meninggal. Karena ada yang meninggal, ko taro di sana," ujarnya.

Karangan bunga misterius datang berselang beberapa hari setelah KPK, lewat Alexander Marwata, mengumumkan penetapan tersangka terhadap Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Henri Alfiandi dan sejumlah orang lainnya dalam kasus korupsi pengadaan barang di Basarnas. Henri disebut menerima uap sebesar Rp 88,3 miliar.

Tapi, TNI menyatakan protes atas penetapan tersangka dan penahanan itu dengan alasan Henri masih anggota aktif TNI yang harus menjalani peradilan militer, bukan umum. Belakangan KPK meralat apa yang diumumkan Alexander Marwata sebelumnya dan menyatakan penyidiknya khilaf.

MUHAMMAD IQBAL

Pilihan Editor: Pimpinan KPK Alexander Marwata Diteror Pakai Karangan Bunga Misterius di Rumahnya

Berita terkait

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

1 jam lalu

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kondisi korban kecelakaan pesawat capung di Jalan Sunburst, Cilenggang, Tangerang Selatan masih utuh. Kecelakaan terjadi saat hujan deras melanda wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

22 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

1 hari lalu

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya