TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran melanda Hotel F2 di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada sekitar tengah malam tadi. Pada Jumat pagi, 18 Agustus 2023, basah air bekas pemadam masih bersisa. Sementara garis polisi telah membentang.

Ketua RT setempat, Akui (54 tahun), saat ditemui TEMPO di lokasi mengungkap kalau hotel itu baru dibuka pada April lalu, setelah Hari Raya Idul Fitri. Dijelaskannya, hotel baru dibuka dengan nama dan kepemilikan yang baru yakni atas nama Philips, seorang warga asing. Pemilik lama bernama Anton.

"Dulu bangunan ini adalah bank lalu dijadikan hotel. Awalnya, bernama Hotel G2 kemudian setelah dibeli Philips berubah nama menjadi F2," kata Akui menuturkan.

Akui ingat kalau Philips pernah berkata kepada dirinya kalau bisnis yang baru dikelolanya itu masih sepi pengunjung. Adapun kebakaran disebut Akui baru kali pertama terjadi sepanjang bangunan berubah-ubah peruntukan dan kepemilikan.

Akui menceritakan mengetahui adanya kebakaran saat ditelepon di tengah tidurnya pada Kamis malam. “Itu masih belum ramai, api belum kelihatan. Asap doang yang kelihatan,” ucapnya.

Saat itu sekitar pukul 23.30 WIB. Berbeda dari sebab puntung rokok di ruang lobby, menurut keterangan yang dihimpun Akui, kebakaran berasal dari kamar hotel di lantai 2. Dampaknya asap hitam memenuhi seisi hotel. “Asap keluar dari atas itu,” katanya sambil menunjukkan kepada TEMPO.

Sebanyak dua korban pertama yang dievakuasi, menurut Akui, masih bernapas dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati dan ke RS Pusat Pertamina. Sedangkan, tiga korban tewas didapati dalam satu kamar yang sama di lantai 2. “Tim Damkar tidak bisa masuk dan harus mendobrak masuk, itu ketiganya sudah tidak bernapas,” katanya.

Akui mengatakan, kondisi korban seluruhnya, dua laki-laki dan satu perempuan, tidak mengalami luka bakar. “Tidak ada luka, saya lihat, mungkin karena asap hitam,” ucapnya.

Pilihan Editor: Isi Surat Edaran Men PAN RB tentang WFH ASN di Jakarta Sepanjang KTT ASEAN Awal September