Polda Metro Jaya Kembali Bongkar Praktik Jual Beli Senjata Api Ilegal, 5 Orang Ditangkap

Sabtu, 19 Agustus 2023 20:22 WIB

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya kembali membongkar praktik jual beli senjata api ilegal. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya kini menangkap lima orang yang berperan sebagai pembeli, penjual, dan perakit senjata.

Kelima tersangka itu berinisial R, TRR, ANR, W, dan LMP yang ditangkap di kota berbeda, yaitu Garut, Sumedang, serta Ngawi.

"Berawal dari mengamankan pelaku R dan melakukan pengembangan terhadap TRR, didapati barang bukti berupa alat bubut untuk membuat senjata api rakitan, beberapa senjata api konversi, yang kemudian diperjualbelikan oleh tersangka ANR," kata Trunoyudo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 19 Agustus 2023.

Polisi mula-mula menangkap R di wilayah Garut, Jawa Barat pada 18 Agustus 2023. Dia terciduk membeli senjata dari tersangka ANR. Menurut Trunoyudo, ANR berperan memesan dan memperjualbelikan senjata api ilegal.

Setelah ditelurusi, ANR mendapatkan senjata api dari TRR yang berada di Sumedang. Polisi lantas menangkap ANR di wilayah Sumedang, Jawa Barat pada 19 Agustus 2023. "Perannya menerima pesanan dari Andri Pacing dan merakit dan mengonversikan senjata api ilegal," tutur Trunoyudo.

Advertising
Advertising

Pelaku berikutnya yang ditangkap adalah LMP selaku penjual senjata api kepada W. Dia dibekuk di wilayah Ngawi, Jawa Timur pada 16 Agustus 2023. "W membeli satu pucuk airgun jenis Baretta dari LMP dan dititipkan satu kotak amunisi sembilan milimeter pada kurun waktu 2018-2020," kata Trunoyudo.

Sebelum ini, Polda Metro Jaya mengungkap kasus tiga anggota Polri atas kepemilikan senjata api ilegal. Mereka yang ditangkap adalah Brigadir Polisi Kepala Reynaldi Prakoso (anggota Direktorat Resese Kriminal Umum Polda Metro Jaya), Brigadir Polisi Kepala Syarif Mukhsin (Anggota Renmin Samapta Polresta Cirebon), dan Inspektur Polisi Satu Muhamad Yudi Saputra (Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bekasi Utara).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi memastikan mereka tidak terlibat suatu jaringan teroris. Polda Metro Jaya pun membantah kabar bahwa ketiga polisi itu terlibat jaringan teroris karyawan PT Kereta Api Indonesia atau KAI di Bekasi, Jawa Barat.

"Kemudian niatnya mens rea teror tidak ada karena tidak saling mengenal, via online mereka berhubungan, pesan senjata dan sebagainya," ujar dia di Polda Metro Jaya, Jumat, 18 Agustus 2023.

Pilihan Editor: Buntut Polusi Udara, Ridwan Kamil Minta ASN di Bogor, Depok dan Bekasi untuk WFH

Berita terkait

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

4 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

5 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Polisi Proses Laporan Penistaan Agama Injak Alquran yang Diduga Dilakukan Pejabat Kemenhub

19 jam lalu

Polisi Proses Laporan Penistaan Agama Injak Alquran yang Diduga Dilakukan Pejabat Kemenhub

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih dilaporkan atas dugaan penistaan agama karena menginjak Alquran

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tembak Mati 1 Pelaku Begal terhadap Calon Siswa Bintara Polri

1 hari lalu

Polda Metro Jaya Tembak Mati 1 Pelaku Begal terhadap Calon Siswa Bintara Polri

5 orang mencoba begal calon siswa bintara Polri di Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Para begal itu asal Pandeglang, Banten.

Baca Selengkapnya

Kronologi Calon Siswa Bintara Polri Jadi Korban Begal Saat Berangkat ke Lokasi Tes

1 hari lalu

Kronologi Calon Siswa Bintara Polri Jadi Korban Begal Saat Berangkat ke Lokasi Tes

Seorang calon siswa Bintara Polri berusia 18 tahun menjadi korban begal saat berangkat ke lokasi tes. Polisi bergerak cepat menangkap para begal.

Baca Selengkapnya

Tim Jatanras Polda Metro Tindak Tegas Satu Begal Terhadap Calon Siswa Bintara Polri, Ditembak Hingga Mati

1 hari lalu

Tim Jatanras Polda Metro Tindak Tegas Satu Begal Terhadap Calon Siswa Bintara Polri, Ditembak Hingga Mati

Tim Jatanras Polda Metro Jaya mengambil tindakan tegas terhadap satu begal yang melawan saat hendak ditangkap.

Baca Selengkapnya

5 Begal Motor Calon Siswa Bintara Polri Ditangkap, Satu Orang Ditembak Mati Karena Melawan Petugas

1 hari lalu

5 Begal Motor Calon Siswa Bintara Polri Ditangkap, Satu Orang Ditembak Mati Karena Melawan Petugas

Lima begal merampas motor milik calon siswa bintara Polri. Salah satu pelaku melawan saat hendak ditangkap polisi.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

2 hari lalu

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

Seorang pejabat Kementerian Perhubungan diduga melakukan penistaan agama karena mengInjak Alquran saat bersumpah tidak selingkuh

Baca Selengkapnya