Pengelola Rusun Marunda Bantah Warga Gatal-gatal karena Debu Batu Bara

Minggu, 20 Agustus 2023 12:24 WIB

Debu yang memenuhi lantai diduga dari polusi batu bara di Rusun Marunda, Blok D3, Cilincing, Jakarta Utara, 19 Agustus 2023. TEMPO.CO/OHAN B. SARDIN

TEMPO.CO, Jakarta - Alat pengukur polusi udara telah terpasang cukup lama di Rusun Marunda, Jakarta Utara. Hasil pengukuran oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu disebutkan polusi masih dalam ambang batas.

Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Marunda Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PKRP) DKI Jakarta, Uye Yayat Dimyati, mengungkap itu saat dihubungi, Sabtu 19 Agustus 2023. Dia membantah adanya keluhan warga rusun itu karena debu batu bara.

Uye menyatakan kalau dirinya, juga sebanyak 339 staf pengelola, seluruhnya tinggal di Rusun Marunda. Dan selama hampir dua tahun dia di sana belum pernah menerima keluhan warga gatal-gatal karena polusi debu batu bara. Uye menduga penyebabnya tak melulu karena polusi debu batu bara.

“Lagian warga yang terkena (debu) tidak menyeluruh karena posisinya biasanya ketika angin barat mendorong,” ucapnya sambil menambahkan Rusun Marunda terdiri dari 29 blok atau rukun warga.

Adapun polusi debu batu bara juga dinilainya sudah jauh berkurang sejak PT Karya Citra Nusantara ditutup dan menghentikan proses bongkar muat batu bara sejak tahun lalu. Karenanya, menurut Uye, masalah gatal-gatal pada warga rusun lebih dikarena kondisi lingkungan dan sanitasi pinggir pantai dan rawan yang tidak higienis.

Advertising
Advertising

Kalaupun masih ada debu batu bara, dia menduga sumbernya berasal dari cerobong asap industri ataupun PLTU yang berada di sekitar Rusun Marunda.

Warga menunjukkan debu polusi batu bara di Rusun Marunda, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022. Menurut warga, polusi batu bara sudah berlangsung sejak lama. TEMPO / Hilman Fathurrahma W

Lurah Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Agung, juga menyatakan tak dapat memastikan polusi debu batu bara penyebab gatal-gatal seperti yang ramai diberitakan. Menurutnya, permasalahan tersebut sudah ditangani Dinas Lingkungan Hidup. Warga juga telah dirujuk ke RSUD. "Itu sudah lama,” ucapnya.

Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, juga mengatakan Dinas Kesehatan sudah turun tangan mengatasi permasalahan gatal-gatal yang dialami warga Rusun Marunda. Dia menyampaikan itu ketika ditemui di RPTRA Gabus Pucung, Marunda.

Ali juga tidak bisa memastikan berapa jumlah warga rusun yang mengeluhkan gatal-gatal karena polusi debu batu bara. “Dari Dinas Kesehatan sudah di ata karena Puskesmas penanganannya memang harus segera,” tuturnya.

Pilihan Editor: Polisi Ringkus Tersangka Perdagangan Orang di Penjaringan, Jual Wanita Muda Seharga 2 Juta Rupiah

Berita terkait

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

23 jam lalu

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis mampu memproduksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

1 hari lalu

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

1 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

2 hari lalu

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

4 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

8 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

10 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

10 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

10 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

10 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya