Polusi Udara, Puan Usul Subsidi Dialihkan agar Transportasi Jabodetabek Terintegrasi

Reporter

Antara

Selasa, 22 Agustus 2023 11:25 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI - DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. Puan mengenakan pakaian adat khas Dayak Iban dari Kalimantan, tepatnya dari Sintang, Kalimantan Barat. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah pusat dan daerah memperbaiki transportasi umum di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) demi mendorong warga meninggalkan kendaraan pribadi. Ia menilai hal ini bisa membantu mengatasi polusi udara yang memburuk di wilayah itu.

Salah satu caranya dengan mengalihkan subsidi untuk pengintegrasian angkutan umum hingga mampu menjangkau permukiman-permukiman warga. “Sampai ke wilayah pinggiran, sehingga orang mau beralih moda transportasi,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Senin, 21 Agustus 2023 dikutip dari Antara.

Politikus PDIP itu menuturkan pemerintah pusat dan daerah harus mempromosikan penggunaan transportasi umum seperti KRL, TransJakarta, LRT atau MRT.

ASN DKI WFH 50 Persen, Kualitas Udara Jakarta tetap Buruk

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH) 50 persen bagi para pegawainya mulai hari ini sebagai salah satu solusi jangka pendek mengatasi buruknya kualitas udara Jakarta. Pemberlakuan WFH bagi ASN DKI akan berlangsung tiga bulan mulai 21 Agustus sampai 21 Oktober 2023.

Advertising
Advertising

Konsepnya adalah WFH 50 persen dan bekerja dari kantor atau work from office (WFO) 50 persen. Kebijakan ini tak berlaku bagi ASN yang pekerjaannya bersinggungan dengan layanan publik, seperti pegawai di rumah sakit dan sekolah.

Namun, berdasarkan pemantauan lembaga pemantau kualitas udara asal Swiss, IQAir, kualitas udara Jakarta Senin pagi, 21 Agustus 2023 masih kategori tidak sehat.

Pukul 6.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta sudah di angka 162 dengan konsentrasi polutan utama, yaitu PM2.5 sebesar 77 mikrogram per meter kubik. Jakarta berada di urutan ke-6 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia saat itu.

Satu jam kemudian, AQI Jakarta menurun dua poin menjadi 160 dengan konsentrasi PM2.5 sebesar 73 mikrogram per meter kubik. Kualitas udara Jakarta berada di urutan kelima kota terburuk di dunia di bawah Seattle, Amerika Serikat; Doha, Qatar; Portland, Amerika Serikat; dan Lahore, Pakistan.

Pukul 8.00 WIB indeks kualitas udara Jakarta tetap di angka 160 dengan jumlah PM2.5 sebanyak 72,8 mikrogram per meter kubik. Jakarta berada di urutan keenam kota terburuk di dunia di bawah Seattle, Amerika Serikat; Doha, Qatar; Portland, Amerika Serikat; Johanessburg, Afrika Selatan; dan Lahore, Pakistan.

Sementara di pukul 9.00, saat jam perkantoran umumnya sudah dimulai, indeks kualitas udara Jakarta naik menjadi 163 dengan jumlah PM2.5 sebesar 78 mikrogram per meter kubik. Namun, Jakarta masih di urutan keenam kota dengan kualitas udara terburuk di dunia di bawah Seattle dan Portland di Amerika Serikat; Johanessburg, Afrika Selatan; Lahore, Pakistan; dan Doha, Qatar.

Pilihan Editor: Diksi Lord Luhut: Alasan Haris Azhar dan Perasaan Luhut Binsar saat Mendengarnya

Berita terkait

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

2 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

4 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

11 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

12 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

13 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

14 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

14 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

15 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

19 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

21 hari lalu

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.

Baca Selengkapnya