Buka-Bukaan Soal WFH ASN untuk Turunkan Polusi Udara, Heru Budi: Saya Ingin Membuktikan

Rabu, 30 Agustus 2023 13:12 WIB

Suasana ruang kerja Humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada hari pertama penerapan 50 persen work from home atau WFH bagi aparatur sipil negara (ASN), Senin, 21 Agustus 2023. Tempo/Mutia Yuantisya

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono blak-blakan soal pertimbangannya menerapkan WFH ASN 50 persen untuk kurangi polusi udara Jakarta.

Menurut Heru, dia hanya fokus menyelesaikan polusi udara yang belakangan menjadi sorotan dari dalam maupun luar negeri. Jakarta terus-menerus masuk dalam 10 besar kota dengan polusi udara tinggi berdasarkan data +IQAir.

“Saya tidak memikirkan basis data yang terpenting adalah polusi di Jakarta ada dan saya harus urus. Masalah penyebabnya, saya nggak pikirin,” kata Heru Budi kepada Tempo di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 25 Agustus 2023.

Heru tak ingin terjebak pada penyebab polusi udara Jakarta, melainkan fokus pada upaya menangani masalah tersebut. “Kita urus semuanya. Penyebab, tinggal persentasenya tapi saya nggak pusing dengan itu, yang penting polusi harus kita turunkan dengan segera,” ujarnya.

Heru Budi pun menjelaskan pertimbangannya mengambil kebijakan work from home alias WFH bagi aparatur sipil negara (ASN) DKI Jakarta. Kebijakan ini diambil karena WFH ASN DKI dinilai yang paling mudah dijangkau dan cepat untuk bisa diterapkan, karena berada di bawah kewenangannya.

“Kenapa Pemda DKI work from home, kan kalau ditanya, prosentase untuk menurunkan polusi kecil? Iya tapi kan aksi kita,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Menurutnya, WFH 50 persen yang dilakukan Pemprov DKI memberikan dampak pada penurunan jumlah kendaraan di jalanan Jakarta sebesar 1,6 persen sampai dengan dua persen. “Turunnya kendaraan kurang lebih dua persen, menimbulkan nilai positif kemacetan turun empat persen,” ujar Heru.

Pj Gubernur DKI itu menjelaskan kemacetan merupakan runtunan dari proses pembentukan polusi. Pada kondisi macet, kendaraan yang berhenti dengan mesin terus menyala tetap menghasilkan emisi sehingga menyababkan kualitas udara menjadi buruk.

“Kalau ditanya kenapa WFH, ya yang paling dekat dan yang tercepat itu. Mau saya, semua mengikuti dengan kemampuan dan perhitungan masing-masing. Yang pebisnis dia bikin, misalnya dia dagang, ya mungkin dia masuknya bisa jam 10, atau karyawannya bisa shift,” kata dia.

Dengan begitu, akan ada pengurangan jumlah kendaraan yang melintas di Jakarta yang berasal dari para pekerja tersebut. Heru memberi contoh, bila ada 20 orang WFH ada kemungkinan dua mobil tidak jalan.

“Saya ingin tahu kalau Jakarta itu kendaraannya turun drastis untuk WFH, polusi turun nggak?” ucap dia.

Apabila sudah dilakukan WFH 100 persen, tetapi polusi udara masih tidak turun juga, pemerintah akan menyisir lagi penyebab lain. "Jadi, saya ingin membuktikan,” katanya.

Upaya tercepat untuk menurunkan polusi udara, kata Heru, hanya dengan mengurangi jumlah kendaraan bermotor lewat WFH.

“Mau nuruin polusi dalam satu minggu, dari mana? Nanam pohon? Nggak juga. Pakai Masker? Nggak juga. Ya itu, kendaraan turunin,” tuturnya. “Pabrik kita stop nggak bisa juga. Karena dia perlu makan, perlu mensuplai. PLTU kita stop, mati listrik. Coba. Satu-satunya ya ini. Tanpa mengurangi kegiatan ekonomi."

Atas rekomendasi Pemprov DKI, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meneken Inmendagri Nomor 2 Tahun 2023 yang mengatur work from home (WFH) ASN, termasuk pegawai badan usaha milik negara (BUMN).

Heru Budi menyampaikan Inmendagri itu memerintahkan semua ASN, BUMN, BUMD Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk melakukan WFH 50 persen.

Pilihan Editor: Heru Budi Terganggu dengan Polusi Udara Jakarta, Ajak Swasta Ikut Terapkan WFH

Berita terkait

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

2 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

3 hari lalu

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Jepang dan Kementerian Luar Negeri menandatangani pertukaran nota atau E/N senilai Rp14 triliun untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

4 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya: Berantas Parkir Liar tidak Sulit

7 hari lalu

Polda Metro Jaya: Berantas Parkir Liar tidak Sulit

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengklaim tidak sulit memberantas parkir liar

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

11 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

12 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

13 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

14 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

14 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

15 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya