Perlu Berapa Lama Atasi Polusi Udara Jabodetabek? Ini Jawaban Luhut dan Erick Thohir

Selasa, 5 September 2023 13:56 WIB

Gedung bertingkat terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023. Dikutip dari laman resmi IQAir per 2 September 2023 pukul 13.00 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 154 yang menunjukkan ketegori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Penanganan masalah polusi udara Jakarta dan juga kota-kota sekitarnya tidak lagi semata diurus oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tapi juga telah menjadi urusan pemerintah pusat.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bahkan telah menunjuk menunjuk Menteri Koordinator Kamaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Polusi Udara Jabodetabek.

Luhut mengatakan penyelesaian masalah polusi udara di Jakarta, dan juga kota-kota di sekitarnya, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek tak bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Luhut: polusi Jabodetabek bisa diselesaikan paling lama hingga satu tahun

"Kita tak perlu saling menyalahkan, karena ini enggak akan selesai sebulan, dua bulan, it takes 3 months atau bahkan 1 tahun baru bisa diselesaikan," kata Luhut di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 1 September 2023.

Luhut mengungkap sejumlah kendala dalam penanganan polusi udara di Jakarta dan kota-kota sekitarnya. Salah satunya adalah minimnya potensi hujan dalam beberapa waktu ke depan.

Advertising
Advertising

Padahal, menurut Luhut, salah satu cara tercepat untuk menekan polusi adalah dengan membuat hujan buatan. Potensi hujan, kata Luhut, baru akan terjadi pada tanggal 8 dan 9 September saja. Setelah itu Indonesia masih akan mengalami kemarau panjang dan tidak ada potensi hujan.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan pihaknya tengah memfinalkan studi penanganan polusi udara dengan melibatkan Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian atau Prospera. Ia berharap 10 hari atau paling lambat dua minggu ke depan pihaknya sudah mendapat detail riset untuk penanganan polusi.

Saat ini, kata Luhut, satgas tengah fokus mengurangi polusi udara dari sektor transportasi. Sebab, kata dia, kendaraan pribadi menjadi penyumbang terbesar polusi udara.

"Nah, itu kita percepat proses electric vehicle dan kemudian Anda lihat ada pengecekan karbon emisi daripada mobil motor sudah mulai dilakukan," kata Luhut.

Strategi selanjutnya, adalah memasang ratusan water mist generator. Water mist adalah penyiraman air dari atas gedung-gedung tinggi Ibu Kota menggunakan pompa bertekanan tinggi. Saat ini alat tersebut masih diproduksi dengan kandungan lokal atau local content sehingga memerlukan waktu.

Lebih lanjut, Luhut juga bakal menekan polusi dari sektor industri khususnya yang masih memakai pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap alias dari batu bara. Nantinya industri tersebut bakal mendapat pasokan listrik dari PLN yang masih memiliki akses kapasitas 4 Gigawatt.

Erick Thohir ajukan solusi atasi polusi udara

Erick yang juga Ketua Umum PSSI mengatakan terdapat sejumlah terobosan yang perlu dilakukan bersama untuk mengatasi polusi udara di Jabodetabek. Seperti mendorong ekosistem pembentukan EV Battery (Battery Electric Vehicle), menekan penggunaan kendaraan pribadi, pamakaian mobil listrik, serta pemangkasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

“Tidak mungkin BUMN berdiri sendiri karena ini konteksnya lebar terkait oleh kehidupan masyarakat itu sendiri dan juga tentu kebijakan (policy) dari berbagai Kementerian, termasuk ibukota Jakarta,” ungkap Erick dalam Rapat Komisi VI DPR, Kamis, 31 Agustus 2023.

Erick menyebutkan telah mewajibkan di lingkungan BUMN untuk menggunakan mobil listrik dengan tenggat waktu paling lambat tiga tahun sejak 12 Desember 2022.

Ia juga mengklaim, BUMN telah menjalin kemitraan untuk membuat baterai kendaraan listrik. “Pertamina, PLN sekarang sudah bisa tukar (swap) baterai dan juga ada charging station. Cukup jumlahnya? Tidak, belum. Ini transisi,” lanjutnya.

Erick juga mendorong ide tentang harga parkir dan tarif jalan tol untuk mobil listrik yang dibuat lebih murah daripada mobil yang menggunakan kendaraan BBM.

Pindahkan kawasan industri Pulo Gadung ke Subang

Berikutnya, berdasarkan data yang ada, Erick mencatat 34 persen polusi bersumber dari dari industri dan PLTU. Oleh sebab itu, ia pernah meminta izin kawasan industri Pulo Gadung untuk dipindahkan ke Subang, Jawa Barat sebagai kawasan industri pertahanan dan industri hijau.

“Untuk mengurangi beban Jakarta, kawasan industri harus di pindahkan. Salah satunya yang kita dorong itu Subang. Memang di Jawa Barat, Indonesia punya tanah 1.600 ha dan di Jabar tingkat penganggurannya perlu dibantu,” ungkap Erick.

Di sisi lain, ia juga mengklaim sedang mengurangi jumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan menyuntik mati PLTU Suralaya. Meskipun demikian, Erick menyatakan upaya tersebut tidak mengurangi polusi.

“Kita matikan Suralaya, 1, 2, 3, 4. Tetapi di data terakhir, tidak mengurangi polusi ternyata. Tapi tetap kita matikan karena ini komitmen bersama untuk menjaga polusi," lanjutnya.

Erick memahami masalah polusi ini tidak dapat diselesaikan dengan cepat. Sebagai tambahan, Erick membandingkan kondisi lingkungan di Indonesia dengan di Beijing, Cina, dan Sao Paolo, Brasil.

“Kami ingin ada percepatan karena Beijing butuh enam tahun dan San Paolo butuh sepuluh tahun. Jakarta tidak mungkin juga dalam tiga bulan terselesaikan masalah polusi. Harus ada blue print menyeluruh untuk menyelesaikannya sama-sama,” tuturnya.

IRMA AULIA IRAWAN

Pilihan Editor: Walhi Sebut Dua Cara Luhut Mengatasi Polusi Udara Egois dan Tak Etis

Berita terkait

Rekam Jejak Oxford United Usai Diakuisisi Erick Thohir: Sempat Terseok hingga Promosi ke Championship Liga Inggris

10 jam lalu

Rekam Jejak Oxford United Usai Diakuisisi Erick Thohir: Sempat Terseok hingga Promosi ke Championship Liga Inggris

Erick Thohir bersama Anindya Bakrie mengakusisi saham mayoritas Oxford United pada 2022.

Baca Selengkapnya

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

10 jam lalu

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

Luhut pun sempat bertanya soal keseriusan Elon Musk meluncurkan roket ke Mars dan menawarkan peluncuran roket Starship dapat dilakukan di Biak, Papua

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Jemput Elon Musk di Bali, Pastikan Peluncuran Starlink Hari Ini

12 jam lalu

Luhut Binsar Pandjaitan Jemput Elon Musk di Bali, Pastikan Peluncuran Starlink Hari Ini

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyambut kedatangan CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc, Elon Musk di Bali

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

1 hari lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

1 hari lalu

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

Bagaimana kelanjutan rencana merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat, ketika OJK belum memproses dan MUI menolaknya?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

1 hari lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

2 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

2 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

2 hari lalu

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

Greenpeace mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih menolerir proyek PLTU. Pemenuhan Paris Agreement 2015 masih jauh panggang dari api.

Baca Selengkapnya