Sederet Fakta Bocah Mati Batang Otak di Bekasi, Ada Dugaan Malpraktik hingga Ditolak Banyak Rumah Sakit

Reporter

Andika Dwi

Rabu, 4 Oktober 2023 17:36 WIB

Videografer mengambil gambar Komisaris Rumah Sakit Kartika Husada Nidya Kartika (kedua kanan) bersama jajaran managament Direktur Dian Indah (kedua kiri) dan Manager Rahma Indah ( kiri) saat memberikan keterangan pers dugaan malapraktik terhadap pasien anak yang menjalani operasi amandel di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 3 Oktober 2023. ANTARA/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah berinisial BAD alias Alvaro diduga jadi korban malpraktik di Rumah Sakit Kartika Husada, Kota Bekasi. Korban didiagnosa mengalami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel. Bocah berusia 7 tahun itu kemudian dinyatakan meninggal pada Senin, 2 Oktober 2023.

Sebelumnya, Alvaro sempat kritis hingga tidak sadarkan diri pascamenjalani operasi amandel di rumah sakit tersebut. Orang tua korban pun telah melaporkan pihak rumah sakit atas dugaan malpraktik. Berikut sederet fakta bocah mati batang otak usai operasi amandel di Bekasi,

1. Berawal dari Sakit Tenggorokan

Ayah Alvaro, Albert Francis, 38 tahun menceritakan kejadian tersebut berawal ketika kedua anaknya yakni J, 9 tahun dan Alvaro, 7 tahun menderita sakit tenggorokan dan telinga. Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata kedua anak tersebut harus menjalani pengangkatan amandel. Kedua anak itu pun dirujuk dari puskesmas ke Rumah Sakit Kartika Husada.

Advertising
Advertising

2. Dioperasi Bersama Kakak

Pada 19 September 2023, Alvaro menjalani operasi pengangkatan amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Bekasi. Di saat yang bersamaan, kakaknya, J, juga menjalani operasi pengangkatan amandel di rumah sakit yang sama. Namun, kondisi J sudah pulih lebih dulu pascaoperasi. Sementara kondisi Alvaro usai operasi justru memburuk.

3. Ditangani Empat Dokter Sekaligus

Saat menjalani operasi, Alvaro, yang merupakan pasien BPJS di rumah sakit tersebut ditangani oleh empat dokter sekaligus. "Ada (dokter) anestesi, THT, syaraf, dokter anak, di meja operasi dua, di meja operasi spesialis THT dan anestesi yang benar-benar bekerja di situ," ujar Albert.

Suasana RS Kartika Husada, Jatiasih, Bekasi, Senin malam, 2 Oktober 2023. Tempo/Adi Warsono

4. Didiagnosis Mati Batang Otak

Ayah Alvaro juga menceritakan, saat operasi dokter sempat mengabarkan bahwa operasi berjalan lancar. Namun beberapa kemudian, Alvaro tiba-tiba mengalami sulit bernapas. Pihak dokter kemudian melakukan resusitasi jantung dan memasang ventilator kepada Alvaro. Beberapa waktu kemudian, dokter mendiagnosis bocah kelas dua SD itu mengalami mati batang otak.

5. 80 Rumah Sakit Menolak Jadi Rujukan

Komisaris sekaligus pemilik Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Nidya Kartika, mengatakan, ketika Alvaro didiagnosa mati batang otak, rumah sakit telah berusaha semaksimal mungkin dalam proses penyembuhan Alvaro. Termasuk dengan mencarikan rumah sakit rujukan, terutama setelah kondisi korban semakin buruk pascaoperasi. Tapi, menurut Nidya, lebih dari 80 rumah sakit yang dihubungi menolak menerima.

"Kami sudah mengupayakan usaha rujukan dan terus berkoordinasi dengan rumah sakit lain dengan tetap mempertimbangkan kondisi pasien, dan kami bersama tim perawat juga terus berupaya maksimal dengan berkoordinasi dengan keluarga, demi kesembuhan adik BA," ujarnya.

6. Orang Tua Laporkan Dugaan Malpraktik

Orang tua Alvaro melaporkan sejumlah dokter rumah sakit tersebut ke kepolisian pada 29 September 2023. Total ada 8 orang yang dilaporkan, dari direktur rumah sakit hingga dokter yang menangani korban.

"Laporan kami sebenarnya ada tiga UU terkait. Pertama, tentang UU Kesehatan, kedua, itu tentang UU Perlindungan Konsumen, yang ketiga itu, UU KUHP yang lama Pasal 359, 360, 361," kata pengacara keluarga korban, Christmanto.

Sejumlah kerabat berdoa di samping peti jenazah BAD saat disemayamkan di Rumah Duka Rumah Sakit Elisabeth,Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 3 Oktober 2023. Korban didiagnosa mengalami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel pada 18 September lalu di RS Kartika Husada. ANTARA/Fakhri Hermansyah

7. Koma 13 Hari dan Korban Meninggal

Setelah menjalani operasi pengangkatan amandel, Alvaro didiagnosis mati batang otak. Hal itu menyebabkan Alvaro sempat koma selama 13 hari. Hingga akhirnya kondisi Alvaro memburuk dan dinyatakan meninggal pada Senin malam, 2 Oktober 2023, pukul 18.45 WIB.

RIZKI DEWI AYU | ADI WARSONO

Pilihan Editor: Salat Istisqa Mohon Hujan, Wali Kota Depok Mohammad Idris Sampai Menangis

Berita terkait

Pria Paruh Baya Ditetapkan Tersangka Pencabulan Anak di Bekasi, Terancam Pidana 15 Tahun

11 jam lalu

Pria Paruh Baya Ditetapkan Tersangka Pencabulan Anak di Bekasi, Terancam Pidana 15 Tahun

Polisi menetapkan pemilik warung itu sebagai tersangka pencabulan anak atas dasar sejumlah barang bukti.

Baca Selengkapnya

Sindikat Pemalsu Dokumen Kredit Mobil Ditangkap di Bekasi

2 hari lalu

Sindikat Pemalsu Dokumen Kredit Mobil Ditangkap di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menangkap tiga tersangka sindikat pemalsu dokumen untuk kredit mobil ke leasing.

Baca Selengkapnya

Cemburu Istri Siri Dibawa Kabur, Suami di Bekasi Aniaya Pria Hingga Tewas

2 hari lalu

Cemburu Istri Siri Dibawa Kabur, Suami di Bekasi Aniaya Pria Hingga Tewas

Polsek Pondok Gede Bekasi telah menangkap dan menetapkan AS sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana.

Baca Selengkapnya

Dua Copet Ditangkap Saat Acara Maulid Nabi di Pesantren At-Taqwa Bekasi, Polisi Temukan 5 Ponsel

4 hari lalu

Dua Copet Ditangkap Saat Acara Maulid Nabi di Pesantren At-Taqwa Bekasi, Polisi Temukan 5 Ponsel

Dalam video yang beredar, kedua pria diduga copet itu diamuk massa hingga celana panjangnya melorot.

Baca Selengkapnya

Sanksi Aipda P Belum Ditentukan, Apa Hukuman Polisi Lakukan Pungli Menurut Aturan Polri dan KUHP?

4 hari lalu

Sanksi Aipda P Belum Ditentukan, Apa Hukuman Polisi Lakukan Pungli Menurut Aturan Polri dan KUHP?

Polda Metro Jaya belum menjatuhkan sanksi terhadap Aipda P yang diduga melakukan pungli di Samsat Bekasi. Ini aturan hukum berdasarkan KUHP.

Baca Selengkapnya

Duduk Perkara Kasus Dugaan Pungli Personel Polisi Aipda P di Samsat Kota Bekasi

4 hari lalu

Duduk Perkara Kasus Dugaan Pungli Personel Polisi Aipda P di Samsat Kota Bekasi

Personel kepolisian di Samsat Kota Bekasi, Aipda P akhirnya ditahan dan patsus buntut kasus dugaan pungli. Begini perkaranya.

Baca Selengkapnya

Viral Pungli di Samsat Bekasi, Polda Metro Jaya Minta Warga Melapor ke Nomor Contact Center

5 hari lalu

Viral Pungli di Samsat Bekasi, Polda Metro Jaya Minta Warga Melapor ke Nomor Contact Center

Setelah viral kasus pungli di Samsat Bekasi Kota, Polda Metro Jaya meminta warga melapor ke nomor contact center bila menemukan kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Buntut Dugaan Pungli Aipda P, Polda Metro Akan Tempatkan Personel Provos di Samsat

6 hari lalu

Buntut Dugaan Pungli Aipda P, Polda Metro Akan Tempatkan Personel Provos di Samsat

Aipda P yang diduga melakukan pungli terhadap warga di Samsat Bekasi saat ini tengah diproses di Propam Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pungli Di Samsat Bekasi, Polda Metro Jaya Sampaikan Permohonan Maaf

7 hari lalu

Dugaan Pungli Di Samsat Bekasi, Polda Metro Jaya Sampaikan Permohonan Maaf

Kasus ini mencuat setelah seorang warga Bekasi mengalami pungli saat mengurus balik nama dan pembayaran pajak kendaraan bermotor

Baca Selengkapnya

Aipda P Ditahan Provos Karena Dugaan Pungli di Samsat Bekasi, Pemecatan Menunggu Sidang Etik Profesi

7 hari lalu

Aipda P Ditahan Provos Karena Dugaan Pungli di Samsat Bekasi, Pemecatan Menunggu Sidang Etik Profesi

Sanksi pemecatan terhadap Aipda P terduga pungli di Samsat Bekasi ditentukan dalam sidang kode etik profesi Polri.

Baca Selengkapnya