Pencemaran Air Kian Mengkhawatirkan, Walhi Dorong Pemprov DKI Intervensi Produk Deterjen

Kamis, 5 Oktober 2023 12:14 WIB

Ilustrasi sungai kotor/berlimbah. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi DKI Jakarta menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memulai mengintervensi dan mengatur penggunaan zat yang ada dalam produk pembersih seperti deterjen.

Juru Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) DKI Jakarta Muhammad Aminullah mengatakan intervensi itu sudah saatnya dilakukan untuk menekan pencemaran air akibat deterjen di Kanal Banjir Barat (KBB) dan juga di sungai-sungai lain di Jakarta.

Padahal, air Kanal Banjir Barat merupakan bahan air baku di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Hutan Kota, Penjaringan, Jakarta Utara. Air dari instalasi pengolahan inilah yang nantinya disalurkan ke permukiman sebagai air bersih.

"Pemprov DKI perlu menyusun bagaimana produsen-produsen produk kebersihan menggunakan kandungan zat kimia yang berpotensi mencemari lingkungan," kata Aminullah saat dihubungi Tempo pada Rabu, 4 Oktober 2023.

Kebijakan pemerintah untuk mengintervensi atau mengatur zat-zat yang ada dalam produk pembersih bukanlah hal janggal. Menurut Aminullah, hal itu pernah dilakukan Ali Sadikin saat menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 1966-1977.

Advertising
Advertising

Saat itu, kata Aminullah, Ali sadikin pernah melarang penggunaan ABS atau alkilat keras sebagai bahan baku deterjen. Hal ini disebabkan karena bahan kimia itu tidak dapat terurai secara biologis di dalam air.

Namun, kebijakan Ali Sadikin itu mendapat penentangan dari para produsen produk pembersih. "Itu pernah sebenarnya dulu dilakukan oleh Ali Sadikin. Tapi, itu membuat produsen-produsen produk pembersih keberatan," ujarnya.

Menurut Aminullah, dalam konteks Jakarta sekarang ini, Pemprov DKI perlu kembali meninjau ulang kebijakan kontrol atas produksi produk pembersih tersebut. Baginya, pencemaran di berbagai ekosistem sudah melampaui daya tampung lingkungan Jakarta.

"Sebetulnya bisa dirumuskan kembali (pengawanan produksi deterjen) dengan kondisi lingkungan jakarta yang sudah seperti ini. Pencemaran di sungai, pesisir, dan laut sudah menunjukkan bukti-bukti daya tampung lingkungan Jakarta sudah terlampaui," katanya.

Kondisi pencemaran yang sudah mengkhawatirkan saat ini, kata dia, akan menggangu siklus biota air di pesisir yang mengakibatkan kerang-kerang dan ikan-ikan menghilang.

Sebagai pengganti deterjen dan produk pembersih yang mencemari air, jelas Aminullah, Pemprov DKI harus memberikan alternatif lain yang jauh lebih ramah lingkungan. Menurut dia, buah lerak dapat menjadi sabun dan deterjen alami yang dapat dimanfaatkan untuk menggantikan peran deterjen kimia yang berbahaya.

"Pemerintah perlu menghadirkan alternatif, misalnya pakai lerak. Lerak kan dari jaman dulu masyarakat kita, nenek moyang kita, orang dulu, mereka pakai lerak. Lerak punya daya pembersih yang alami, minim pencemaran, minim emisi, dan lebih murah juga," ucapnya.

Pilihan Editor: Tak Ada IPAL, Limbah Deterjen dan Sabun dari Rumah Tangga di DKI Mengalir Langsung ke Sungai

Berita terkait

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

2 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024, dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas.

Baca Selengkapnya

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

10 hari lalu

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

Walhi menggagas konsep Ekonomi Nusantara untuk membantu masyarakat lokal dalam tata kelola lahan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

10 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

12 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

12 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

12 hari lalu

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

13 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

14 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

14 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

15 hari lalu

Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

Pakar menjelaskan apa saja yang sebaiknya tak dimasukkan ke dalam mesin cuci karena bisa memperpendek masa pakai peralatan rumah tangga ini.

Baca Selengkapnya