TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan Dinas Lingkungan Hidup menyediakan alat uji emisi di titik razia kendaraan. Razia dilakukan untuk menjaring kendaraan roda dua dan empat yang belum lulus uji emisi.

"Bagi kendaraan yang diketahui belum masuk database e-uji emisi akan dilakukan pengujian di tempat, sehingga masuk database kalau sudah uji emisi,” kata Syafrin dilansir dari situs Pemprov DKI Jakarta, Ahad, 15 Oktober 2023.

Bila kendaraan itu terbukti tidak lulus uji emisi akan ditilang. Pemilik kendaraan akan diminta untuk melakukan perawatan dan kembali melakukan uji emisi. “Kita mitigasi dengan barrier, kendaraan diarahkan sehingga tidak terjadi penumpukan untuk menghindari terjadinya kemacetan,” ujarnya.

Syafrin mengingatkan Pemprov DKI melalui Dishub kembali menggelar razia kendaraan roda dua dan empat yang belum lulus uji emisi pada November 2023.

Kendaraan yang terbukti tidak lulus uji emisi dikenakan denda maksimum sebesar Rp 250.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 500.000 untuk kendaraan roda empat sesuai Undang Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Kepala Dishub DKI itu pun mengatakan uji emisi sudah tersedia di 14 lokasi parkir progresif dan akan ada penambahan 10 titik baru dalam waktu dekat. Dishub juga sedang melakukan sinkronisasi data dan menargetkan lokasi uji emisi di 121 titik.

Syafrin menjelaskan Dishub DKI gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melaksanakan uji emisi gratis bersama pihak terkait. Hal itu, kata dia, terbukti dengan terjadi peningkatan signifikan jumlah kendaraan yang melakukan uji emisi dalam periode satu setengah bulan.

“Lebih kurang dalam waktu sebulan setengah ini kita sudah melakukan sosialisasi dan melaksanakan uji emisi gratis secara masif, terakhir rekan-rekan dari Polda Metro Jaya sudah melakukan,” katanya.

Pilihan Editor: Heru Budi Sebut Uji Emisi Sudah Ada sejak Dirinya Jadi PNS Jakarta Utara