Tersangka Pembunuhan Tetangganya Sendiri di Depok Mengaku Khilaf dan Emosi Cekik Korban

Rabu, 18 Oktober 2023 22:59 WIB

Jajang Jaya Atmaja, tersangka pembunuhan tetangganya, Romi Alexander, saat digelandang ke Polres Depok, Rabu, 18 Oktober 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Depok - Jajang Jaya Atmaja, tersangka pembunuhan tetangganya sendiri di Depok, mengaku khilaf telah mencekik korban Romi Alexander hingga sesak napas dan akhirnya meninggal. Sambil terisak, pria 45 tahun itu menyesali perbuatannya di Polres Metro Depok, Rabu, 18 Oktober 2023.

Jajang mengaku tersulut emosi karena ketika bangun sekitar pukul 23.00, namun anaknya belum kembali ke rumah.

"Kita khilaf bangun tidur, akhirnya cekcok sedikit," ujar Jajang di Polres Metro Depok, Rabu siang.

Jajang menampik bahwa emosinya terhadap korban dipicu urusan download game. Menurut Jajang, masalah itu sudah beres sehari sebelum kejadian pencekikan korban.

"Kalau itu sih nggak ada, masalah itu mah siang, karena itu cuma niat saya buat ngelurusin buat si I itu ngaku," katanya.

Advertising
Advertising

Sambil terisak, Jajang Jaya mengatakan dia menyesali perbuatannya. Dia mengatakan korban Romi, 52 tahun, merupakan kawan baiknya. Mereka tidak pernah ada konflik sebelumnya.

"Nyesel, bukan main nyeselnya, demi Allah Rasulullah, karena saya nggak tahu akan jadi kayak gini," ujarnya.

Jajang mengatakan dirinya panik ketika tahu Romi meninggal saat dibawa ke rumah sakit karena sesak napas. "Dia juga teman baik saya," imbuhnya.

Tersangka pembunuhan itu merasa menyesal karena peristiwa itu dipicu kekesalannya pada anaknya, bukan kepada Romi. Dia khawatir saat anaknya bermain dengan keponakan korban.

"Karena I pernah itu minta izin, ngajak anak saya mau main BM nomplok-nompok mobil pick up, makanya saya nggak kasih ngikut mobil ngompreng. Saya takut, apalagi saya ngurusin anak sendirian," ucap Jajang.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal atau Kasat Reskrim Polres Metro Depok Komisaris Hadi Kristanto membenarkan hubungan pelaku dan korban termasuk tetangga harmonis. Mereka bertetangga, satu pekerjaan, saling kenal cukup baik dan berteman.

"Dari hasil pemeriksaan didapat, itu emosi sesaat sepulang kerja, terjadi cekcok kecil, antara yang bersangkutan dengan korban, kemudian pelaku emosi kepada korban terjadi adu mulut," kata Hadi.

Secara refleks atau tidak disengaja, tersangka mencekik korban kemudian ditinggalkan. Setelah itu korban minta tolong saudaranya untuk diantarkan ke rumah sakit karena Romi merasa sesak nafas.

Korban sempat dibawa ke puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit. Korban dinyatakan meninggal ketika tiba di rumah sakit, dan diduga meninggal dalam perjalanan. "Kepastian itu kami dapat setelah korban sampai rumah sakit, kemudian oleh dokter yang menerima menyatakan korban telah meninggal," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Depok.

RICKY JULIANSYAH

Pilihan Editor: Warga Depok Tewas Dicekik Tetangga Dipastikan Bukan Urusan Download Game

Berita terkait

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

47 menit lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

58 menit lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

5 jam lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

7 jam lalu

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

Hotman Paris menemui ayah, ibu dan adik korban. Pengacara itu menyebut aparat desa seharusnya tahu keberadaan 3 DPO pelaku pembunuhan Vina.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

8 jam lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

20 jam lalu

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

21 jam lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

22 jam lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

23 jam lalu

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap tubuh Inas, korban pembunuhan oleh Rahmat yang merupakan anak kandungnya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

23 jam lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya