Saksi Ledakan di Setiabudi: Posisi Korban Sudah Tengkurap, Kayak Menyatu dengan Debu

Jumat, 20 Oktober 2023 15:37 WIB

Aparat kepolisian melakukan pengamanan di lokasi ledakan di jalan Tangkuban Prahu, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Oktober 2023. Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi menyatakan ledakan tersebut tidak berasal dari septic tank. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Lokasi proyek pembangunan ulang sebuah rumah di Jalan Prahu, Setiabudi, Jakarta Selatan, itu kini tertutup rapat oleh pagar seng disertai garis kuning polisi dan merah milik tim Gegana. Rabu lalu, sebuah ledakan terjadi dari lokasi ini yang berada dalam kompleks perumahan di belakang Gedung KPK. Satu orang tewas karena ledakan diduga bom rakitan itu.

Pada Jumat pagi, sekitar pukul 10.20 WIB, satu rekan korban tewas itu datang ke kantor Kelurahan Guntur yang berada dekat lokasi proyek pembangunan rumah itu. Ratna, namanya, menemui Lurah Guntur Leo Yudhantara untuk mengambil barang-barangnya yang tak sempat dia bawa setelah kejadian ledakan dan dia harus menjalani pemeriksaan di kantor polisi.

"Setelah kejadian saya 'menginap' di polsek selama dua hari belum pulang," kata pria yang usianya ditaksir lebih dari paruh baya itu. Ratna datang bersama dua rekan lainnya yang juga ada di lokasi saat ledakan terjadi. Total pekerja yang berada di lokasi ledakan ada tujuh orang, seluruhnya mereka saling bertetangga di Cirebon.

Ratna mengatakan seorang rekannya yang tewas bernama Adang, 49 tahun. Ada 2 rekan lainnya mengalami luka dan saat ini sedang menjalani perawatan.

Advertising
Advertising

Petugas mengevakuasi jenazah korban di lokasi ledakan di jalan Tangkuban Prahu, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Oktober 2023. Peristiwa ledakan besar ini berasal dari penemuan sebuah benda berwarna terang yang terpukul oleh pekerja proyek yang melakukan penggalian untuk pembangunan pondasi rumah. TEMPO/Imam Sukamto

Ratna mengaku berada di lokasi yang sedikit jauh dari Adang sesaat sebelum ledakan terjadi. Tepatnya dia ada di dalam bangunan rumah sedangkan Adang dan sumber ledakan ada di belakang. Namun dia masih bisa menggambarkan ledakan berupa dentuman disertai kepulan asap hitam. Sesaat kemudian dia sudah mendapati Adang dalam posisi telungkup.

"Saya sempat mau menolong mungkin masih bisa diselamatkan. Tapi dia sudah dalam posisi tengkurap, kayak menyatu dengan debu," ucapnya. Tak selang lama, kata Ratna, polisi datang dan mereka dievakuasi.

Lurah Guntur, Leo, mengatakan di lokasi ledakan itu sedang berjalan proyek pembangunan ulang tempat tinggal dari semula yang berupa rumah kosong. Proyek oleh Ratna dkk sudah berjalan dua bulan dan rumah dimiliki pasangan suami-istri di Bekasi. "Lokasi diduga bom meledak berada di belakang bangunan yang digali untuk tempat pembuangan," katanya.

Lokasi ledakan juga berada disamping Balai Pertemuan Iskandar Muda, atau dikenal juga bekas asrama mahasiswa Aceh. Di sana pernah terjadi ledakan bom bunuh diri yang menewakan dua orang pada 11 Mei 2021 lalu. Belum ada keterangan dari kepolisian tentang kemungkinan keterkaitan pemicu ledakan di antara keduanya.

Ada dua orang pengurus balai pertemuan itu di kantor kelurahan. Menurut mereka yang tidak mau dikutip namanya itu, imbas ledakan Rabu lalu membuat lampu pecah dan bangunan bagian belakang balai mengalami retak.

Pilihan Redaksi: Bolak Balik Curi Kotak Amal Masjid dan Tak Jera Dipenjara, Ini Alasan Pelaku

Berita terkait

MoU dengan UIN Jakarta, KPK Bahas Peran Lembaga Pendidikan dalam Pemberantasan Korupsi

3 menit lalu

MoU dengan UIN Jakarta, KPK Bahas Peran Lembaga Pendidikan dalam Pemberantasan Korupsi

Ketua KPK Nawawi Pomolango memberi kuliah umum tentang sinergi KPK RI dan peran lembaga pendidikan dalam pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Konflik Kepentingan Keluarga, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

3 jam lalu

Konflik Kepentingan Keluarga, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Kementerian Keuangan membebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean karena dugaan konflik kepentingan dengan keluarga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Dipastikan Hadiri Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

3 jam lalu

Nurul Ghufron Dipastikan Hadiri Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron meminta Dewas KPK menunda sidang etik terhadap dirinya pada 2 Mei 2024 lalu. Diduga dagang pengaruh soal mutasi ASN Kementan.

Baca Selengkapnya

KPK Tindak Lanjuti Laporan Terhadap LHKPN Kepala Bea Cukai Purwakarta, Diduga Ada Harta Tak Dilaporkan

4 jam lalu

KPK Tindak Lanjuti Laporan Terhadap LHKPN Kepala Bea Cukai Purwakarta, Diduga Ada Harta Tak Dilaporkan

KPK menjamin akan menindaklanjuti laporan terhadap LHKPN Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Eks Dirut PTPN XI Mark Up Anggaran untuk Beli Lahan Tebu

15 jam lalu

KPK Sebut Eks Dirut PTPN XI Mark Up Anggaran untuk Beli Lahan Tebu

KPK menjelaskan konstruksi perkara atas penetapan tiga tersangka kasus korupsi pengadaan lahan yang diperuntukkan penanaman tebu oleh PTPN XI.

Baca Selengkapnya

Soal Draf RUU Penyiaran, KPK Anggap Jurnalisme Investigasi Bantu Pemberantasan Korupsi

15 jam lalu

Soal Draf RUU Penyiaran, KPK Anggap Jurnalisme Investigasi Bantu Pemberantasan Korupsi

Pasal 50 B Ayat 2 huruf c draf RUU Penyiaran mengatur larangan penayangan eksklusif jurnalisme investigasi.

Baca Selengkapnya

KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Windy Idol di Kasus TPPU Hasbi Hasan

17 jam lalu

KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Windy Idol di Kasus TPPU Hasbi Hasan

Windy Idol berstatus sebagai tersangka TPPU sejak Januari 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Lahan PTPN XI

17 jam lalu

KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Lahan PTPN XI

KPK menetapkan tiga tersangka kasus korupsi pengadaan lahan hak guna usaha yang diperuntukkan sebagai lahan penanaman tebu oleh PTPN XI.

Baca Selengkapnya

Usai Diperiksa Lagi di Kasus TPPU Hasbi Hasan, Windy Idol Irit Bicara

17 jam lalu

Usai Diperiksa Lagi di Kasus TPPU Hasbi Hasan, Windy Idol Irit Bicara

Windy Idol diperiksa kembali sebagai tersangka pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

19 jam lalu

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

Sejumlah pihak menyatakan pembentukan Pansel KPK menjadi ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi. Pemberantasan korupsi semakin suram?

Baca Selengkapnya