Top 3 Metro: Temuan Mayat Bapak-Anak Membusuk di Koja, Fakta Penting Kasus Petugas Imigrasi Diduga Dilempar dari Lantai 19
Reporter
Tempo.co
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 30 Oktober 2023 06:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Senin pagi dimulai dari temuan mayat bapak-anak membusuk di rumahnya di Koja. Tetangga korban mengatakan sang bapak sempat cari obat diare dan sakit kepala.
Berita terpopuler lain adalah 5 fakta petugas Imigrasi tewas terjatuh dari lantai 19 Apartemen Metro Garden, Tangerang pada Jumat dinihari pukul 03.00. Polisi menangkap satu warga negara asing asal Korea Selatan berinisial KH yang diduga terlibat dalam kasus itu.
Berita terpopuler ketiga adalah respons politikus PDIP atas pencoretan DKI Jakarta dari kalender balap mobil listrik Formula E 2024 yang semula dijadwalkan sebagai tuan rumah pada 8 Juni 2024. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara sedang melobi FIA agar jadwal balapan diubah.
Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Senin, 30 Oktober 2023:
1. Bapak-Anak Mati Membusuk di Rumahnya di Koja, Tetangga: Sempat Sakit dan Cari Obat Diare
Sebuah rumah di Koja, Jakarta Utara, di mana ditemukan jasad bapak-anak telah membusuk di dalamnya dikenal tertutup oleh tetangganya. Rumah milik Hamka Rusdi (50) tersebut kini sedang mengundang perhatian luas karena mengingatkan beberapa kasus kematian keluarga yang wajar dalam kondisi tidak wajar.
Di rumah itu, warga setempat menemukan Hamka dan seorang anaknya (2 tahun) telah mati dan membusuk pada Sabtu 28 Oktober 2023. Istri Hamka dan seorang anaknya yang lain, usia 4 tahun, dalam kondisi lemas.
Dila, tetangga tetap di samping rumah Hamka dan membuka warung kelontong, mengingat bertemu terakhir dengan Hamka dan istrinya lebih dari sepuluh hari lalu. Saat itu berturut-turut keduanya datang mencari obat. Diawali dari Hamka yang menanyakan obat diare dan sakit kepala, lalu istri Hamka yang mencari obat diare.
"Itu sudah lama, sebelum tanggal 18, semua pada sakit tapi memang stok obatnya lagi ga ada waktu itu di warung saya," kata Dila saat ditemui, Minggu 29 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Dila menerangkan bahwa Hamka sering beribadah di masjid dekat rumahnya. Namun, sepengetahuan dia, Hamka tak banyak berbaur dan berkomunikasi dengan para tetangganya, termasuk dengan suaminya. "Sering ke masjid tapi tak pernah mengobrol gitu," tuturnya.
Menurut Dila, meski mereka saling bersebelahan, tak banyak yang diketahuinya tentang Hamka dan keluarganya. Dia menyebut Hamka dan keluarganya cenderung tertutup. "Pernah acara akikah anaknya pada bulan puasa yang lalu ya cuma buat keluarga, tetangga tidak diundang," katanya.
Dalam keterangan sebelumnya, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Iverson Manossoh menerangkan temuan didahului warga tetangga HR yang mencium aroma tidak sedap. Mereka kemudian melapor ke Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Saat dicek, ditemukan mayat Hamka dan balitanya sudah membusuk. Belum diketahui sebab kematian dan lamanya mereka sudah menjadi mayat. Warga juga menemukan istri Hamka dan anaknya yang berusia 4 tahun dengan kondisi lemas.
Ketua RT setempat, Jumadi, juga telah mengungkap data yang dimilikinya kalau Hamka dan keluarganya tidak termasuk penerima bantuan sosial. Sebaliknya, “Berpendidikan dan punya usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah. Finansialnya bagus," kata Jumadi.
Selanjutnya 5 fakta penting kasus petugas Imigrasi diduga dilempar dari lantai 19...
<!--more-->
2. 5 yang Diketahui di Kasus Petugas Imigrasi Diduga Dilempar dari Lantai 19
Petugas Imigrasi bernama Tri Fatah Firdaus, 28 tahun, tewas terjatuh dari Lantai 19 Apartemen Metro Garden, Tangerang, pada Jumat, 27 Oktober 2023 pukul 03.00 WIB. Polisi menangkap satu warga negara asing asal Korea Selatan berinisial KH.
Berikut beberapa informasi yang diketahui dari perkembangan kasus ini
1. Korban Staf Keamanan Rudenim Jakarta
Korban bernama Tri Fattah Firdaus, 28 tahun. Ia bekerja di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta.
Mengutip situs resmi Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta, Tri Fatah Firdaus berstatus sebagai staf keamanan dan ketertiban.
Paman korban, Kusnaedi, juga membenarkan jika korban adalah petugas Imigrasi. "Dia keponakan saya namanya Tri Fatah Firdaus bekerja di Kantor Imigrasi," katanya saat ditemui di tempat kejadian perkara, Jumat, 27 Oktober 2023.
Kusnaedi menuturkan keponakannya itu baru dua tahun berstatus sebagai PNS.
Keponakannya itu jarang pulang ke rumah. Menurut dia, keponakanya itu pulang setiap tiga hari sekali. Namun, dia tidak tahu Tri tinggal di mana jika tidak pulang ke rumah.
2. Polisi Dalami Temuan Bercak Darah
Polda Metro Jaya menemukan bercak darah di lokasi kejadian petugas imigrasi tewas terjatuh dari Lantai 19 Apartemen Metro Garden.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Hariyadi menyatakan ada juga tanda-tanda yang mengindikasikan telah terjadi tindak pidana.
"Ternyata setelah olah TKP (tempat kejadian perkara) memang ditemukan bercak-bercak darah, tanda-tanda yang lain yang mengarah terjadinya tindak pidana," Hengki Hariyadi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2023.
3. WNA Korsel Terduga Pelaku Pernah Dideportasi
WNA Korsel berinisial KH itu, kata polisi, juga pernah ditahan selama tiga tahun. "Pelanggaran Imigrasi kemudian dideportasi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi saat ditemui di kantornya, Jumat, 27 Oktober 2023.
Namun, kata Hengki, KH sudah memiliki dokumen lengkap saat kembali ke Jakarta.
Polisi kini sedang mendalami hubungan antara KH dan korban Tri Fatah Firdaus, 23 tahun. Motif korban mendatangi apartemen tersebut pun sedang dicari.
"Ini masih kita dalami, yang saya sebut rangkaian perbuatan sebelum masuk ke dalam kamar apa yang terjadi, kita lagi dalami juga," kata dia.
4. Warga Korsel Sempat Ancam Pengelola Apartemen Pakai Sajam
Hengki Haryadi menyebut warga Korea Selatan inisial KH sempat menolak untuk keluar dari unit Apartemen Metro Garden. Warga asing yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) petugas imigrasi tewas terjatuh itu juga mengancam petugas keamanan dan pengelola apartemen.
"Ternyata baik security maupun pengelola apartemen diancam dengan menggunakan senjata tajam dan juga air panas di sebelah kanan, sebelah kiri senjata tajam," tutur Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2023.
Menurut Hengki, sempat terdengar suara pecahan kaca dan benda jatuh di sekitar lokasi kejadian. Petugas keamanan pun mencari sumber suara itu, lalu ditemukan jenazah Tri Fatah di lantai dasar apartemen.
Petugas lantas mengecek ke unit korban dan mendapati KH mengurung diri. Warga Korsel itu diminta untuk keluar, tapi justru menolak, melawan, bahkan mengancam. Hengki menyebut ancaman KH terhadap petugas keamanan dan pengelola apartemen adalah bentuk tindak pidana.
5. Tetangga Apartemen dengar Keributan
Seorang pemilik kamar di lantai 18 Apartemen Metro Garden mengaku mendengar keributan. "Sekitar pukul 3.00 pagi tadi," ujarnya Ridwan di lokasi, Jumat, 27 Oktober 2023.
Menurut Ridwan, WNA Korea Selatan yang diduga melempar petugas Imigrasi baru tiga hari menempati kamar di lantai 19 itu. "Masalahnya tidak tahu soal apa, tapi sempat ribut dan ramai, sampai sekuriti naik ke atas semua," ucap dia.
Selanjutnya respons politikus PDIP soal Formula E Jakarta dicoret dari kalender....
<!--more-->
3. Formula E Jakarta Dicoret dari Kalender, Politikus PDIP: Dikerjakan pun Pasti Rugi
DKI Jakarta dicoret dari kalender balap mobil listrik Formula E 2024 yang semula dijadwalkan sebagai tuan rumah pada 8 Juni 2024. Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menilai kalaupun Formula E Jakarta 2024 tetap terselenggara, Pemprov DKI tidak diuntungkan secara ekonomi.
"Dikerjakan pasti merugi, kita patut berkaca juga ke penyelenggaraan sebelumnya (tahun 2023)," ujar anggota Komisi Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta itu dalam pesan singkatnya ke Tempo, Jumat, 27 Oktober 2023.
Menurut Gilbert, kerugian itu akan makin besar sebab biaya penyelenggaraannya tidak sedikit. "Tapi kembalinya juga enggak seberapa," ucap dia.
Pencoretan Jakarta sebagai tuan rumah dari kalender balap Formula E 2024 karena waktu penyelenggaraannya yang bertepatan dengan Pemilihan Presiden 2024 putaran kedua-jika ada.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara sedang melobi FIA agar jadwal balapan diubah.
Pasalnya Jakarta telah membayar commitment fee sebesar Rp560,3 miliar dari total Rp653,08 miliar untuk tiga musim penyelenggaraan, yakni dari 2022 hingga 2024.
Sementara itu, anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana juga tak setuju jika Formula E 2024 digelar di Jakarta.
"Jika secara keuangan (itu) tidak merugikan negara, menurut saya tidak apa. Tapi lebih baik enggak usah diselengarakan lagi tahun depan, karena menurut saya enggak bermanfaat," kata politikus PSI ini lewat pesan teksnya pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Jika Jakpro tetap ingin menggelar Formula E 2024 di Jakarta, harus dipastikan tidak ada kerugian pada negara. "Jakpro harus bertanggung jawab dalam hal ini karena sudah business to business," kata dia.
Pilihan Editor: Kronologi Temuan Mayat Bapak-Anak Membusuk di dalam Rumah di Koja: Pintu Didobrak, Istri di Sofa