Kronologi Ancaman Bom di Koja Trade Mall, Polisi: Pelajar Ngeprank

Jumat, 3 November 2023 00:54 WIB

Ilustrasi tim penjinak bom gegana / ANTARA/Ariesanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolsek Koja Komisaris Polisi Muhammad Syahroni menyampaikan kronologi kasus prank ancaman bom oleh siswa SMA di Cilincing yang sempat viral. Dalam keterangan persnya, Syahroni menyatakan kepolisian mendapat laporan dari kepala keamanan Koja Trade Mall berinisial S soal informasi ada ancaman bom.

“Menginformasikan bahwa adanya ancaman bom di Mall tersebut via Instagram media sosial,” kata Syahroni, Kamis, 2 November 2023.

Informasi ada bom itu masuk ke akun Instagram Koja Trade Mall yang dikelola adminnya, MSP dari pelajar berinisial H. Pelajar itu mengunggah story Instagram tangkapan layar percakapan dengan FA seorang pelajar di aplikasi WhatsApp, yang berpura-pura menjadi Noordin M Top yang akan mengebom Koja Trade Mall. Informasi itu dilaporkan ke S, sekuriti.

“Isinya saya bacakan kurang lebih ‘Assalamualaikum. Apakah benar ini bersama agil atm anggota Syiah. Kami akan melakukan pengeboman di daerah Koja Trade Mall. Jika kamu peduli dengan Noordin M Top kamu harus mengikuti acara pengeboman,’ “ kata Syahroni.

Tangkapan layar itu adalah pesan dari FA. Foto profil di WA itu menggunakan foto Noordin M Top, gembong teroris.

Advertising
Advertising

Saat itu S, sekuriti mal melaporkan informasi tersebut melalui Pos Polisi Tugu. “Kami langsung telusuri melalui Kanit Reskrim beserta jajaran 2 tim,” ucapnya.

Tim pertama melakukan penyisiran ke lokasi Koja Trade Mall. Sedangkan tim lain mengejar siapa pemegang akun yang ternyata milik FA dan H.

“Setelah kami menyisir dengan sekuriti tidak ditemukan barang dicurigai atau berbahaya yang dianggap bom sesuai ancaman tadi,” tuturnya.

Tim kedua melakukan pengejaran sampai ke alamat orang tua FA. Pada saat itu siswa SMA itu sedang sekolah. “Kami kembangkan sekolahnya yakni SMA di Cilincing. FA dan H satu kelas,” ucapnya.

Selain dua pelaku itu, polisi menemukan pelajar lain yang tergabung dalam grup WhatsApp yakni FA, CH, RF dan SAL serta H.

Dalam pemeriksaan, FA mengatakan ingin melakukan prank kepada H pada saat jam pelajaran. Dia mengirim pesan WhatsApp mengaku sebagai salah satu pengikut teroris Noordin M Top. Pesan itu kemudian dikonfirmasi H ke akun Instagram Koja Trade Mall.

“Berdasarkan pengakuan dari FA ingin ngeprank H. Sekali lagi ini hanya motif nge-prank di antara mereka,” ucapnya.

Polisi sudah melakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan barang-barang dicurigai sebagai bom. Nama Noordin M Top juga disebut muncul secara spontan dari FA.“Kami panggil orang tua, pihak sekolah dan Kepala Sudin Pendidikan Jakarta Utara untuk memberikan arahan dan pembinaan,” ucapnya.

Pilihan Editor: Benda Mencurigakan di Bekasi Dipastikan Bukan Bom Rakitan, Alasan Polisi Tetap Cari Pembuangnya

Berita terkait

Inspirasi Film 13 Bom di Jakarta dari Kisah Nyata, Mal Alam Sutera Jadi Saksi

6 hari lalu

Inspirasi Film 13 Bom di Jakarta dari Kisah Nyata, Mal Alam Sutera Jadi Saksi

Film 13 Bom di Jakarta tayang di Netflix. Cerita diinspirasi dari kisah nyata yang terjadi pada 2015, kejadin bom di Mal Alam Sutera.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

8 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

14 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

23 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

23 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

26 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

27 hari lalu

Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

Kreator konten prank yang sedang viral, Galih Loss mengulangi permintaan maafnya dan berharap netizen stop merundungnya.

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

40 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

45 hari lalu

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

The Washington Post melaporkan Amerika Serikat telah mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat

57 hari lalu

Tinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat

Ada tempat di kawasan Koja yang dijadikan lokasi tawuran pada malam pertama Ramadan.

Baca Selengkapnya