Awan Tewas Dibanting Ayahnya, Tak Bisa Mengikuti Pelajaran di Sekolah Lebih Suka Bermain

Rabu, 20 Desember 2023 12:47 WIB

Kediaman Usman, ayah yang membanting anaknya, Kurniawan alias Awan, di Gang 5 Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa, 19 Desember 2023. Usman menganiaya Kurniawan usai anaknya itu menabrak seorang anak tetangga saat bersepeda pada Rabu, 13 Desember 2023. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

TEMPO.CO, Jakarta - Halimah mengingat kembali kenangan bersama anaknya, Kurniawan alias Awan, 11 tahun, sebelum tewas akibat dibanting oleh suaminya, Usman, 44 tahun. Dia menceritakan kesulitan Awan dalam memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.

"Awan sudah berhenti sekolah," kata Halimah saat ditemui Tempo di rumahnya di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara Selasa, 19 Desember 2023.

Halimah menyebut bahwa Awan merupakan anak berkebutuhan khusus. Hal ini menyebabkan Awan tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah karena lebih suka bermain.

"Gurunya bilang, 'Awan enggak cocok di sekolah umum'. Jadi, disuruh di SLB aja," ujarnya.

Berkenaan dengan itu, Halimah menjelaskan bahwa Awan akhirnya putus sekolah dan tak melanjutkan pendidikan kembali. Dia menjelaskan bahwa lokasi SLB yang terletak jauh dari rumahnya menjadi salah satu alasan Awan tidak sekolah.

Advertising
Advertising

Meski tak lanjut mengenyam pendidikan formal serta berkebutuhan khusus, jelas Halimah, Awan tetap punya cita-cita. "Dia pengen jadi pemadam kebakaran. Suka banget kalau lihat petugas damkar," tuturnya.

Kemudian, Halimah juga menjelaskan bahwa kondisi putus sekolah tak hanya menimpa Awan, tapi juga dialami anak sulungnya, Zulham, 19 tahun, yang hanya tamatan SMP. Sementara, kini anak keduanya, Alif, 13 tahun, baru duduk di bangku SMP sedangkan anak bungsunya, Ilham, 7 tahun, baru menjadi siswa SD.

Awan meninggal akibat dibanting oleh ayahnya, Usman, usai dimarahi dan dianiaya pada Rabu, 13 Desember 2023. Kemurkaan Usman itu dipicu karena Awan menabrak seorang anak tetangga saat sedang bersepeda dekat rumahnya di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.

Melihat anaknya berbuat salah, Usman yang saat itu sedang bermain gitar secara tiba-tiba meletakkan gitarnya. Dia menyusul anak itu dan berujung pada penganiayaan.

Usman sudah ditetapkan sebagai tersangka dan telah mengakui perbuatannya kepada polisi. Polisi langsung menahan tersangka di sel tahanan Markas Polres Metro Jakarta Utara. Dia terancam hukuman 15 tahun penjara.

Pilihan Editor: Cerita Ibu Tentang Keseharian Awan sebelum Dibanting Ayahnya Hingga Tewas

Berita terkait

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

15 jam lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

1 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

2 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

5 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

5 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

5 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

5 hari lalu

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

ersangka kasus penganiayaan yang menewaskan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Putu Satria Ananta Rustika, bertambah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

6 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan menyebut pihaknya tak ingin gegabah di kasus tewasnya taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

7 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.

Baca Selengkapnya