TEMPO.CO, Jakarta - Halimah tak menyangka Rabu, 13 Desember ia akan kehilangan anak ketiganya, Kurniawan alias Awan, 11 tahun, akibat dianiaya oleh suaminya sendiri. Siang itu, Halimah sedang berkunjung ke rumah salah seorang kerabatnya.
"Waktu saya perjalanan pulang, ketemu tetangga di jalan. Dia bilang 'itu Awan dipukulin bapaknya," kata Halimah saat ditemui Tempo, Selasa, 19 Desember 2023.
Mendengar hal itu, Halimah segera bergegas menuju rumahnya di Gang V Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Saat itu, dia berjalan kaki dari rumah kerabatnya di kawasan Luar Batang, Penjaringan.
"Pas sudah di rumah, Awan sudah dibawa buat diperiksa. Sudah banyak polisi juga. Bapaknya sudah dibawa ke kantor polisi kata warga," ucap dia.
Akibat masih syok, Halimah saat itu tak bisa berbuat banyak. Anak sulungnya, Zulham, 19 tahun, menjadi sosok yang mengurus adiknya di rumah sakit sekaligus ayahnya di kantor polisi.
"Zulham yang ke sana, ketemu adiknya. Dia juga ketemu sama Bapaknya," ujarnya.
Kabar penganiayaan Awan mengagetkan anak kedua Halimah, Alif, 13 tahun, yang sedang tertidur.
"Saya lagi tidur siang, terus ada teman yang ke rumah dan bilang, 'Awan dipukulin'. Saya langsung ke sana, udah banyak orang," tuturnya.
Awan meninggal akibat dibanting oleh ayahnya, Usman, usai dimarahi dan dianiaya pada Rabu, 13 Desember 2023. Kemurkaan Usman itu dipicu karena Awan menabrak seorang anak tetangga saat sedang bersepeda dekat rumahnya.
Melihat anaknya berbuat salah, Usman yang saat itu sedang bermain gitar secara tiba-tiba meletakkan gitarnya. Dia menyusul anak itu dan berujung pada penganiayaan.
Usman sudah ditetapkan sebagai tersangka dan telah mengakui perbuatannya kepada polisi. Polisi langsung menahan tersangka di sel tahanan Polres Jakarta Utara. Dia terancam hukuman 15 tahun penjara.
Pilihan Editor: Bawaslu Jakarta Pusat Berencana Panggil Gibran Akhir Bulan Ini Usai Debat Cawapres