TEMPO.CO, Jakarta - Halimah sejenak termenung saat mengenang anaknya, Kurniawan alias Awan, 11 tahun, yang tewas akibat dibanting oleh suaminya sendiri, Usman, 44 tahun. Dia mengingat kembali bagaimana anak ketiga dari empat bersaudara itu menjalani hari-harinya.
"Dia anaknya semangat membantu orang lain. Kalau ada yang minta tolong atau nyuruh, langsung mau bantuin," kata Halimah saat ditemui Tempo di kediamannya, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa, 19 Desember 2023.
Halimah menyebut Awan merupakan sosok anak yang hiperaktif. Dalam pergaulannya, kata dia, Awan kerap bermain bersama anak-anak tetangga di sekitar lingkungan rumah.
"Suka main sepeda, jalan-jalan ke sana ke mari bareng teman-temannya," ujarnya sambil memasang tatapan kosong.
Saat bermain di rumah, Halimah menjelaskan, Awan sering membantu dirinya menyelesaikan pekerjaan rumah. Kegiatan itu dia lakukan saat tak sedang bermain dengan adik bungsunya, Ilham, 7 tahun.
"Suka bantuin saya kalau di rumah. Tapi anaknya kalau malam sering enggak di rumah," tuturnya.
Berkenan dengan itu, Halimah mengatakan Awan sering menginap di rumah teman-temannya bahkan di pos RT. "Di mana aja dia mau nginep, ya, sudah. Dia tidur di situ," katanya.
Awan meninggal akibat dibanting oleh ayahnya, Usman, usai dimarahi dan dianiaya pada Rabu, 13 Desember 2023. Kemurkaan Usman itu dipicu karena Awan menabrak seorang anak tetangga saat sedang bersepeda dekat rumahnya.
Melihat anaknya berbuat salah, Usman yang saat itu sedang bermain gitar secara tiba-tiba meletakkan gitarnya. Dia menyusul anak itu dan berujung pada penganiayaan.
Usman sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah mengakui perbuatannya kepada polisi. Polisi langsung menahan tersangka di sel tahanan Markas Polres Jakarta Utara. Dia terancam hukuman 15 tahun penjara.
Pilihan Editor: Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Firli Bahuri