Lagi, Ada Korban Terjerat Kabel di Jakarta, Korban Tim Riders SLANK

Rabu, 27 Desember 2023 16:31 WIB

Dwi Yudha Prawira, tim riders grup band SLANK dan personel Usman Hamid and The Blackstones, mengaku menjadi korban terjerat kabel menjuntai di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu, 23 Desember 2023. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Dwi Yudha Prawira, tim riders grup band SLANK dan personel Usman Hamid and The Blackstones, mengaku menjadi korban terjerat kabel menjuntai di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu, 23 Desember 2023 malam lalu.

“Itu sekitar pukul 18.30 WIb di sekitaran Pasar Kramat Jati arah PGC,” kata Yudha menceritakan kronologis kecelakaan yang menimpanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 27 Desember 2023.

Saat itu, kata Yudha, dia berencana pulang ke rumahnya di Cipinang Muara. Yudha mengendarai sepeda motor dengan kecepatan sekitar 60 kilometer per jam. Tiba-tiba, kata dia, sudah ada kabel di lehernya.

“Motor sudah sempat goyang, saya buru-buru ngerem. Pas ngerem, kabel yang di leher udah gitu, seperti orang ditebas gitu,” tuturnya. “Kabel agak kecil dan tidak kelihatan,” ucap dia menambahkan.

Yudha tidak mengetahui siapa pemilik kabel itu lantaran saat kejadian ia fokus dengan rasa sakitnya. Namun, menurut dia, ada dua teknisi di atas yang sedang memperbaiki kabel, mengenakan baju lengan panjang dan celana kain berwarna merah, dan di bagian belakang ada garis berwarna putih.

Advertising
Advertising

“Terus ada tiga orang juga di bawah pakai baju biasa tapi laki-laki semua,” ucap dia.

Menurut dia, orang-orang itu sedang memperbaiki kabel dan membuatnya celaka. “Pokoknya mereka juga gak ada SOP, apa pasang rambu gitu, tidak ada,” katanya.

Setelah kejadian, Yudha hanya mengobati lukanya dari obat yang diresepkan dokter dari apoteker kenalannya. Dia tidak berencana memperpanjang masalah ini. Namun, beberapa hari kemudian lukanya semakin parah. “Ternyata lukanya besar dan sekarang terasa sakit,” ucapnya.

Usman Hamid, rekan Yudha, mengatakan setelah mendapat cerita dari temannya, dia mencari tahu ciri-ciri seragam teknisi. “Kalau saya lacak di Google seperti Telkom. Dugaan dilihat dari seragamnya,” tuturnya saat dihubungi.

Menurut dia, saat itu temannya tidak menanyakan identitas pemilik kabel karena kondisi yang kesakitan. Setelah beberapa hari mengetahui kondisi rekannya semakin parah, dia memutuskan melaporkan kejadian itu ke kepolisian.

“Sudah laporan ke Mabes sekitar jam 11.00 atau 10.00 WIB tadi,” ucapnya.

Usman sempat mencari tahu kejadian serupa, dia mendapatkan informasi ada kasus serupa yakni kasus pengemudi ojek online yang terjerat di Jakarta Barat, kasus Sultan Rifat Alfatih, dan kasus di Bandung.

“Sebenarnya ini bisa kena pidana orang-orang yang bertanggung jawab atas kabel semrawut akibat kelalaian mereka dalam mengurus kabel,” ujarnya.

Saat melaporkan tadi, Usman mengatakan telah berkomunikasi dengan Ditintelkam Bareskrim Polri. “Mereka berjanji akan follow up paling tidak di Polda,” ujarnya.

Usman menuturkan belum ada tanda terima dari laporannya. Jika petugas tidak segera menindaklanjutinya, pihaknya bakal menanyakan lagi. “Langkah ke depan akan kami ingatkan lagi ini kan masih pada libur ya,” katanya.

Pilihan Editor: Kaleidoskop 2023: Huru-Hara Polusi Udara Jakarta dan Berbagai Cara tak Ampuh Mengatasinya

Berita terkait

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

11 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi dari LBH Medan Duga Kabel Menjuntai yang Celakakan Luthfi Milik IndiHome

51 hari lalu

Tim Advokasi dari LBH Medan Duga Kabel Menjuntai yang Celakakan Luthfi Milik IndiHome

Tim advokasi menduga kabel menjuntai yang menyebabkan Luthfi Hakim Fauzie milik IndiHome.

Baca Selengkapnya

Kabel Semrawut di Sekitar Kita Terus Memakan Korban, dari Sultan Rifat hingga Luthfi di Medan, Mau Sampai Kapan Dibiarkan?

51 hari lalu

Kabel Semrawut di Sekitar Kita Terus Memakan Korban, dari Sultan Rifat hingga Luthfi di Medan, Mau Sampai Kapan Dibiarkan?

Warga negara menjadi korban atas semrawutnya kabel-kabel yang melintang di sekitar tempat tinggal kita, mau sampai kapan dibiarkan?

Baca Selengkapnya

Korban Terjerat Kabel Semrawut di Medan Habis Rp 40 Juta untuk Berobat, Ditolak BPJS dan Jasa Raharja

52 hari lalu

Korban Terjerat Kabel Semrawut di Medan Habis Rp 40 Juta untuk Berobat, Ditolak BPJS dan Jasa Raharja

Hingga saat ini, tidak ada yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang meimpa korban terjerat kabel semrawut di Simpang Empat Unimed itu.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Telkom Akses Soal Kasus Luthfi Hakim Terjerat Kabel Menjuntai di Medan

52 hari lalu

Penjelasan Telkom Akses Soal Kasus Luthfi Hakim Terjerat Kabel Menjuntai di Medan

VP Corporate Legal & Secretary Telkom Akses menyatakan Telkom turut prihatin atas kejadian yang menimpa korban terjerat kabel, Luthfi Hakim.

Baca Selengkapnya

Korban Terjerat Kabel di Medan Minta Pertanggungjawaban, Sempat Didatangi Pihak Telkom

52 hari lalu

Korban Terjerat Kabel di Medan Minta Pertanggungjawaban, Sempat Didatangi Pihak Telkom

Akibat terjerat kabel menjuntai itu Luthfi mengalami luka dengan lebih dari 20 jahitan dan dirawat di Rumah Sakit Pirngadi.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

53 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

15 Maret 2024

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

15 Maret 2024

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

13 Maret 2024

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya