TEMPO.CO, Jakarta - Korban kabel menjuntai terus berjatuhan. Baru-baru ini, seorang bernama Luthfi Hakim Fauzie terjerat kabel menjuntai di Simpang Empat Universitas Negeri Medan atau sekitar Medan Estate, Deli Serdang.
Akibatnya, Luthfi mengalami luka dengan lebih dari 20 jahitan pada bagian lehernya sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Pirngadi. Akibat luka berat itu pun Luthfi mengeluarkan biaya berobat lebih kurang Rp 40 Juta.
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia-Lembaga Bantuan Hukum Medan (YLBHI-LBH Medan) meminta perusahaan pemilik kabel bertanggung jawab atas insiden Luthfi Hakim Fauzie terjerat kabel menjuntai di Simpang Empat Universitas Negeri Medan atau sekitar Medan Estate, Deli Serdang. Kecelakaan itu terjadi pada Jumat, 23 Februari 2024.
“Pemerintah daerah baik Pemko Medan maupun Pemkab Deli Serdang agar memerintahkan pemilik kabel untuk menertibkan kabel-kabel menjuntai itu karena sangat membahayakan masyarakat,” kata Direktur LBH Medan Irvan Saputra melalui keterangan tertulis, yang telah dikonfirmasi Tempo pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Korban terjerat kabel menjuntai sempat menjadi sorotan, tepatnya pada 5 Januari 2023, Sultan Rifat Alfatih mengalami kecelakaan saat melintasi Jalan Raya Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan. Seutas kabel yang menjuntai tersangkut truk lalu menjepret Sultan yang sedang mengendarai motor di belakangnya tepat di bagian leher.
Kejadian itu membuat Sultan Rifat cacat permanen, kasus ini sempat dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Pihak Sultan melaporkan PT Bali Towerindo Sentra TBK selaku pemilik kabel optik. Laporan itu teregistrasi pada 9 Agustus 2023 lalu.
Kemudian, Pengemudi ojek online Vadim (38 tahun) juga menjadi korban kabel menjuntai. Ia meninggal terjerat kabel menjuntai di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat dipasangi garis polisi, Kamis pagi. Seorang petugas Dinas Bina Marga DKI terlihat merapikan kabel udara di sekitar lokasi.
Pemprov DKI Jakarta telah memanggil penyedia layanan kabel optik di ruas jalan di Palmerah yang telah menyebabkan seorang pengemudi ojek online terjerat dan tewas. Kabel dikabarkan sebelumnya tersangkut di atas truk yang sedang melintas sebelum mengayun menjerat Vadim, si pengemudi ojol, pada Jumat, 28 Juli 2023.
Tak hanya itu, tim riders grup band SLANK, Dwi Yudha Prawira terjerat kabel optik yang menjuntai di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada 23 Desember 2023. Dia terjerat lantaran ada perbaikan kabel oleh teknisi tanpa diberi rambu-rambu peringatan. Akibat kejadian ini, leher Yudha terluka.
Personel band rock Usman Hamid and The Blackstones ini mengatakan, pekara tersebut akhirnya ditangani Polres Metro Jakarta Timur.
Kemudian, Seorang pemuda bernama History Cally Power, 19 tahun, mengalami luka-luka akibat tersangkut kabel optik menjuntai saat mengendarai sepeda motor di Jalan Rawa Silem 2, Kaliabang Tengah, Kota Bekasi, Senin pagi. Akibat jeratan kabel menjuntai itu, korban mengalami luka pada lehernya.
"Saya susah ngomong. Sakit gitu di bagian tenggorokan, agak sakit," kata History saat dikonfirmasi wartawan di Bekasi, Selasa, 23 Januari 2024.
History menjelaskan, peristiwa itu terjadi Senin, 22 Januari 2024, sekitar pukul 09.00 WIB. Berawal saat History mengendarai sepeda motor di Jalan Rawa Silem 2.
Korban sempat melihat ada kabel optik terjuntai di depannya. Korban pun melambatkan laju motornya. Namun, tiba-tiba angin bertiup kencang dan membuat kabel tersangkut ke leher korban.
"Langsung lilit leher saya. Nah, di situ saya pegang pakai tangan kiri saya, di situ saya ada pilihan antara mempertahankan motor supaya enggak jatuh atau pegang kabel, akhirnya saya jatuhkan motor saya," ujar History.
Pilihan Editor: Korban Terjerat Kabel Semrawut di Medan Habis Rp 40 Juta untuk Berobat, Ditolak BPJS dan Jasa Raharja