Telkom Pastikan Kabel Optik yang Jerat Leher Kru Road Show Slank Bukan Milik IndiHome

Rabu, 3 Januari 2024 11:01 WIB

Dwi Yudha Prawira, tim riders grup band SLANK dan personel Usman Hamid and The Blackstones, mengaku menjadi korban terjerat kabel menjuntai di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu, 23 Desember 2023. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kru grup band Slank, Dwi Yudha Prawira, menjadi korban terjerat kabel optik di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur. Assistant Vice President (AVP) External Corporate Communication Telkom Indonesia Sabri Rasyid menyebut, kabel yang mengenai tubuh Yudha itu bukanlah milik IndiHome, penyedia internet rumah oleh Telkomsel.

“Info dari korban bahwa yang bekerja seragamnya baju merah, celana merah, dan korban sudah memastikan bahwa itu bukan IndiHome,” kata Sabri kepada Tempo, Rabu, 3 Januari 2024.

Sebelumnya, Yudha terjerat kabel optik yang menjuntai di kawasan Kramat Jati pada 23 Desember 2023. Dia terjerat lantaran ada perbaikan kabel oleh teknisi tanpa diberi rambu-rambu peringatan. Akibat kejadian ini, leher Yudha terluka.

Saat itu Yudha sedang berencana pulang dari kediaman rekannya menuju rumahnya di Cipinang Muara. Menurut dia, teknisi yang sedang memperbaiki kabel itu mengenakan seragam serba merah, kemeja panjang, dan celana panjang.

Site Manager PT Telkom Akses dan Head of Representative Office (HERO) Witel lantas menemui korban pada 1 Januari 2024. Sabri memastikan kabel tersebut bukanlah milik IndiHome yang terkonfirmasi setelah pertemuan dengan korban.

Advertising
Advertising

Dari penjelasan korban, lanjut Sabri, Yudha juga bakal melapor ke gitaris Slank, Abdee Negara, jika teknisi itu adalah petugas IndiHome. “Karena korban adalah kru road show-nya Slank,” ucapnya.

Dugaan kabel milik grup Telkom ini semula disampaikan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid. Yudha adalah tim riders Slank sekaligus personel band rock Usman Hamid and The Blackstones.

Usman mengatakan, setelah mendapat cerita dari temannya, dirinya mencari tahu ciri-ciri seragam teknisi. “Kalau saya lacak di Google seperti Telkom. Dugaan dilihat dari seragamnya,” tuturnya saat dihubungi.

Pilihan Editor: Prabowo Subianto Kampanye di Cilincing: Disebut Mau Syuting, Warga Ngaku Dapat Rp 100 Ribu

Berita terkait

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

11 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi dari LBH Medan Duga Kabel Menjuntai yang Celakakan Luthfi Milik IndiHome

51 hari lalu

Tim Advokasi dari LBH Medan Duga Kabel Menjuntai yang Celakakan Luthfi Milik IndiHome

Tim advokasi menduga kabel menjuntai yang menyebabkan Luthfi Hakim Fauzie milik IndiHome.

Baca Selengkapnya

Kabel Semrawut di Sekitar Kita Terus Memakan Korban, dari Sultan Rifat hingga Luthfi di Medan, Mau Sampai Kapan Dibiarkan?

51 hari lalu

Kabel Semrawut di Sekitar Kita Terus Memakan Korban, dari Sultan Rifat hingga Luthfi di Medan, Mau Sampai Kapan Dibiarkan?

Warga negara menjadi korban atas semrawutnya kabel-kabel yang melintang di sekitar tempat tinggal kita, mau sampai kapan dibiarkan?

Baca Selengkapnya

Korban Terjerat Kabel Semrawut di Medan Habis Rp 40 Juta untuk Berobat, Ditolak BPJS dan Jasa Raharja

52 hari lalu

Korban Terjerat Kabel Semrawut di Medan Habis Rp 40 Juta untuk Berobat, Ditolak BPJS dan Jasa Raharja

Hingga saat ini, tidak ada yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang meimpa korban terjerat kabel semrawut di Simpang Empat Unimed itu.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Telkom Akses Soal Kasus Luthfi Hakim Terjerat Kabel Menjuntai di Medan

52 hari lalu

Penjelasan Telkom Akses Soal Kasus Luthfi Hakim Terjerat Kabel Menjuntai di Medan

VP Corporate Legal & Secretary Telkom Akses menyatakan Telkom turut prihatin atas kejadian yang menimpa korban terjerat kabel, Luthfi Hakim.

Baca Selengkapnya

Korban Terjerat Kabel di Medan Minta Pertanggungjawaban, Sempat Didatangi Pihak Telkom

52 hari lalu

Korban Terjerat Kabel di Medan Minta Pertanggungjawaban, Sempat Didatangi Pihak Telkom

Akibat terjerat kabel menjuntai itu Luthfi mengalami luka dengan lebih dari 20 jahitan dan dirawat di Rumah Sakit Pirngadi.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

53 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

15 Maret 2024

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

15 Maret 2024

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

13 Maret 2024

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya