Vonis Bebas di Kasus Lord Luhut, Fatia Maulidiyanti: Kekuatan Publik Mampu Melawan Kriminalisasi

Sabtu, 13 Januari 2024 22:39 WIB

Terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti usai menjalani sidang putusan perkara dugaan pencemaran nama baik terhadap Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin 8 Januari 2024. Sidang yang dipimpin oleh ketua majelis hakim Cokorda Gede Arthana dengan hakim anggota Muhammad Djohan Arifin dan Agam Syarief Baharudin memutuskan Haris Azhar dan Fatia bebas tidak bersalah. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis HAM Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dinyatakan bebas dari dakwaan pencemaran nama baik Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Vonis diputus dalam sidang pada Senin, 8 Januari 2024 di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

"Majelis hakim berpendapat kedua terdakwa tidak terbukti bersalah. Sesuai pasal maka terdakwa dinyatakan bebas dari segala dakwaan. Terdakwa rehabilitasi memulihkan hak kedudukan harkat dan martabatnya," kata majelis hakim.

TEMPO mewawancarai Fatia melalui pesan singkat WhatsApp, untuk menanyakan aktivitas dan tanggapannya pasca dinyatakan bebas.

Kepada TEMPO, Fatia mengaku lega dan sangat mengapresiasi putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur, karena dengan ini membuktikan bahwa masih ada secercah harapan bagi masyarakat agar tidak takut untuk menyuarakan pendapat.

“Lega sudah pasti, suatu pembuktian sudah selesai tapi masih ada satu tahap di kasasi yang tentunya masih harus dihadapi,” kata Fatia kepada TEMPO saat dihubungi melalui pesan singkat pada Sabtu, 13 Januari 2024.

Advertising
Advertising

Mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS ini juga berhasil membuktikan kepada publik tentang apa yang ia dan Haris Azhar lakukan bukan untuk mencemarkan nama baik seseorang yakni Luhut Binsar Pandjaitan, namun terkait soal kepentingan publik dan akuntabilitas pejabat negaa.

Fatia juga berujar putusan bebas dari PN Jakarta Timur, baik untuk dirinya dan Haris Azhar, tidak lepas dari dukungan publik yang kuat dalam mengawal kasus ini.

“Harapannya, kekuatan publik ini pun dapat dilakukan pada kasus-kasus kriminalisasi lainnya,” katanya menambahkan.

Ihwal kasasi yang tengah diajukan oleh Jaksa Penutut Umum atau JPU Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Fatia sangat yakin dengan reputasi Mahkamah Agung yang sudah cukup baik menjamin perlindungan hukum atau Anti-Slapp, sehingga harapannya kasasi tersebut ditolak oleh MA.

“Ini akan sangat baik bagi perbaikan hukum di Indonesia apabila kasasi kasus ini ditolak oleh Mahkamah Agung yang mengimplementasikan nilai-nilai Anti-Slappnya, sehingga mengamplifikasi keberanian warga,” jelasnya.

Konsultan Riset dibidang HAM ini sama sekali tidak menganggap kasasi yang diajukan oleh JPU Kejaksaan Negeri Jakarta Timur sebagai ancaman, melainkan sebagai bukti nyata jika lembaga yudikatif negara yakni Kejaksaan Agung ternyata bisa digunakan oleh penguasa sebagai alat untuk menghukum atau memenjarai pendapat.

“Sedangkan kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang mestinya segara diselesaikan sampai sekarang belum juga disidik oleh Kejaksaan Agung,” ucap Fatia.

Aktivitas terkini Fatia, pasca terbebas pada 8 Januari 2024, ia tetap melanjutkan rutinitas nya sebagai konsultan riset Hak Asasi Manusia, dan tidak ada pihak tertentu yang mengancam dirinya selain menjalani proses hukum yang ada. “Aktivitas saya kerja seperti biasa, sudah tidak di KontraS lagi sejak Juli 2023. Saya sekarang kerja sebagai konsultan riset dibidang HAM,” ujarnya.

Pilihan Editor: Ajukan Kasasi, Jaksa Dinilai Ngebet Mengkriminalisasi Haris Azhar-Fatia di Kasus Lord Luhut

Berita terkait

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

14 jam lalu

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

Salah satu hasil kerja sumber daya air yang akan dibahas Pemerintah Indonesia dalam World Water Forum ke-10 adalah program Citarum Harum.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Nama Ini Batal Daftar di Pilkada Jakarta 2024 lewat Jalur Independen

1 hari lalu

Sejumlah Nama Ini Batal Daftar di Pilkada Jakarta 2024 lewat Jalur Independen

Hingga tenggat penyerahan dokumen lewat jalur independen, sejumlah nama ini belum mendaftarkan diri untuk ikut kontestasi di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Partai Hijau Ingin Usung Haris Azhar Jadi Cagub Jakarta Jalur Independen, Tapi Batal

1 hari lalu

Partai Hijau Ingin Usung Haris Azhar Jadi Cagub Jakarta Jalur Independen, Tapi Batal

Karena batal dicalonkan, Haris Azhar memilih menjadi pengacara untuk memperjuangkan hak-hak calon independen.

Baca Selengkapnya

Jeritan Warga Pantura Tangerang Kena Pembebasan Lahan PSN PIK 2, Sebut Belum Dibayar sudah Diuruk

3 hari lalu

Jeritan Warga Pantura Tangerang Kena Pembebasan Lahan PSN PIK 2, Sebut Belum Dibayar sudah Diuruk

Pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dituding mematikan mata pencaharian petani padi dan tambak.

Baca Selengkapnya

36 Rumah Dinas Menteri di IKN: Material Lokal, Pakai Sistem Smart Home

5 hari lalu

36 Rumah Dinas Menteri di IKN: Material Lokal, Pakai Sistem Smart Home

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut pembangunan 36 Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) di Ibu Kota Nusantara atau IKN sudah mencapai 87 persen

Baca Selengkapnya

KIKA Sebut Kriminalisasi Rektor Unri sebagai Upaya Pembungkaman Suara Mahasiswa

5 hari lalu

KIKA Sebut Kriminalisasi Rektor Unri sebagai Upaya Pembungkaman Suara Mahasiswa

KIKA menyatakan bahwa tindakan represi yang dilakukan oleh Rektor Universitas Riau (Unri) merupakan upaya pembungkaman terhadap Kritik UKT yang Mahal.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unri Dilaporkan ke Polisi Sama Rektornya Imbas Kritik UKT

6 hari lalu

Cerita Mahasiswa Unri Dilaporkan ke Polisi Sama Rektornya Imbas Kritik UKT

UKT mahasiwa Unri tahun naik dari 6 menjadi 12 kelompok. Imbasnya pembayaran UKT naik dua kali lipat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

7 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

8 hari lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

8 hari lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya