Kesan Pertama Keluarga Korban Pembunuhan Mahasiswi di Depok Terhadap Argiyan

Senin, 22 Januari 2024 08:07 WIB

Tim Inafis Polres Metro Depok mengecek TKP remaja putri yang tewas di rumah kontrakan Jalan Raden Saleh, Gang Haji Daud RT. 4/5 Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Kamis malam, 18 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Depok - Keluarga Kayla Rizki Andini, korban pembunuhan mahasiswi di Depok, mengungkap kesan pertama mereka terhadap tersangka Argiyan Arbirama saat bertamu. Kayla, 20 tahun, dibunuh di kontrakan Jalan Raden Saleh, Gang Haji Daud RT. 4/5 Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Kamis sore, 18 Januari 2024.

Ibu korban, Dini Andriyani (47 tahun) mengatakan, korban sempat mengabarkan melalui WhatsApp (WA) kalau ada pemuda yang ingin datang ke rumah kakeknya di RT. 02/09 Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Depok. Sehari-hari korban memang tinggal di rumah kakek neneknya di Depok, sedangkan ayah dan ibunya tinggal di Bogor.

"Mamah ada yang mau datang ke rumah abang," kata Dini mengungkap pesan WA putri sulungnya itu, Minggu, 21 Januari 2024.

Dari keterangan Kayla, Dini mengetahui yang datang adalah Argiyan yang baru dikenal korban melalui aplikasi Line. "Baru minggu-minggu ini, tapi dia mau serius mah sama aku," tutur Dini menirukan ucapan korban.

Dini pun agak ragu, karena pemuda 20 tahun itu baru bertemu namun sudah berniat serius menjalin hubungan dengan anak pertamanya. "Saya bilang, ya udah kalau mau datang, karena saya bilang ke dia, kalau laki-laki memang benar-benar serius pasti dia datang ke rumah dan tidak janjian di jalan atau di luar," ujarnya.

Dia menduga Kayla berpikir Argiyan Arbirama berniat baik karena mau datang ke rumah untuk memperkenalkan diri. "Memang awalnya dia dijemput di kampus, anak saya kan jalan biasanya sama kakeknya," ucap Dini.

Advertising
Advertising

Namun saat bertamu ke rumah kakek korban, Dini menilai tersangka mengenakan pakaian yang kurang sopan. "Orang pertama kali bertamu pakai celana pendek, pantas tidak, kalau memang laki-laki benar pasti pakaian yang sopan. Anak saya selama ini tidak punya pacar, teman dekat iya, tapi kalau pacar serius tidak ada," ujarnya.

Nenek korban pun menyatakan heran melihat tingkah laku pemuda itu. Meski baru mengenal Kayla, cowok itu sudah akrab sekali. Bahkan, keponakan korban menyampaikan tersangka sudah berani membuka ponsel korban.

"Anak saya pun kirim foto dia ke saya, itu pakai celana levis sobek-sobek. Saya bilang ke anak saya, kok begitu banget sih, serem banget orangnya," kata Dini.

Setelah magrib, korban diminta kakeknya untuk salat, demikian juga Argiyan. Akan tetapi tersangka beralasan ingin salat di rumah dan segala macam.

"Kakeknya bilang, ngapain salat di rumah, mending di masjid berjamaah, akhirnya dipinjamkan sarung dan ke masjid, tapi pas di masjid dia celingak-celinguk, yang saya tahu belakangan dia nonmuslim," ucap Dini.

Setelah itu Kayla izin untuk makan malam bersama Argiyan dan akan pulang 21.30. Mereka baru pulang sekitar 22.00 karena makan di daerah Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

"Setelah itu saya bilang ke kakeknya untuk tidak mengizinkan keluar lagi," kata Dini.

Pada Kamis, 18 Januari 2024, Kayla menghubungi Dini pukul 09.00. Dia mengatakan sudah berada di kampusnya di Universitas Gunadarma, Depok, dan mau bimbingan dengan dosen. "Dia bilang nanti kalau pulang dikabarin. Kalau bilang begitu, dia berarti tidak mau diganggu, biasanya kan saya terus komunikasi," kata ibu korban.

Kebetulan hari itu ada paket pesanan korban tiba di rumah. Dini lantas menghubungi korban untuk menanyakan paket itu mau dibawa oleh siapa karena ibu korban berkunjung ke rumah kakek korban seminggu sekali. "Di-WA ceklis 1, sampai akhirnya abah telepon saya dan bilang anak saya belum pulang dari pagi," kata Dini.

Ketika Dini minta tolong teman kampus korban untuk mencari tahu keberadaan Kayla, polisi menghubungi bapak korban.

"Kayla itu bisa terungkap itu dari foto pelaku yang dikirim anak saya, karena dompet, iPhone hilang," ucap Dini.

Ayah korban pembunuhan mahasiswi di Depok, Hardiyanto menambahkan, dirinya dihubungi Polres Metro Depok dan diminta untuk bersabar serta mendatangi ke RS Polri Kramat Jati. "Saya sudah berpikir maksud dan tujuannya sudah tahu, minta data saya. Ternyata benar, saya bilang ke polisi malam ini pelaku harus ditangkap," kata Hardiyanto.

RICKY JULIANSYAH

Pilihan Editor: Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Berita terkait

Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Jadi Sorotan Media Asing

3 jam lalu

Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Jadi Sorotan Media Asing

Kecelakaan bus yang menewaskan 11 siswa SMK Lingga Kencana Depok diberitakan berbagai media asing, seperti ABC News hingga The New York Times.

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Lingga Kencana Depok Semula Ingin Acara Perpisahan Diadakan di Yogyakarta

5 jam lalu

Siswa SMK Lingga Kencana Depok Semula Ingin Acara Perpisahan Diadakan di Yogyakarta

Salah satu orang tua siswa SMK Lingga Kencana Depok mengungkap acara perpisahan semula ingin diadakan di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok di Subang: 12 orang Tewas, Sopir Minta Maaf

8 jam lalu

10 Fakta Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok di Subang: 12 orang Tewas, Sopir Minta Maaf

Fakta-Fakta Bus yang membawa siswa SMK Lingga Kencana mengalami kecelakaan di Subang

Baca Selengkapnya

PSI Buka Pendaftaran Calon Wali Kota Depok, Bakal Usung Perubahan di Pilkada 2024

8 jam lalu

PSI Buka Pendaftaran Calon Wali Kota Depok, Bakal Usung Perubahan di Pilkada 2024

Sikap pro perubahan di Kota Depok itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok Icuk Pramana Putra.

Baca Selengkapnya

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

8 jam lalu

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat terbitkan SE terkait izin pelaksanaan study tour usai kecelakaan di Subang.

Baca Selengkapnya

11 Tewas dalam Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Dirut Jasa Raharja Ingatkan Keselamatan Berkendara

8 jam lalu

11 Tewas dalam Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Dirut Jasa Raharja Ingatkan Keselamatan Berkendara

Jasa Raharja memberikan santunan Rp 50 juta kepada ahli waris korban meninggal kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok.

Baca Selengkapnya

Berikut Alur Proses Uji KIR Kendaraan, Hindari Musibah Bus SMK Lingga Kencana Depok yang Kantongi KIR Kedaluwarsa

9 jam lalu

Berikut Alur Proses Uji KIR Kendaraan, Hindari Musibah Bus SMK Lingga Kencana Depok yang Kantongi KIR Kedaluwarsa

Bus pengangkut SMK Lingga Kencana Depok yang kecelakaan lalu lintas memiliki KIR kedaluwarsa. Bagaimana proses melakukan uji KIR kendaraan?

Baca Selengkapnya

RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 12 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok

10 jam lalu

RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 12 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok

Sebanyak 7 korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok menjalani operasi ortopedi karena alami luka berat.

Baca Selengkapnya

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

10 jam lalu

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat merespon kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana dengan surat edaran.

Baca Selengkapnya

Ahli Waris Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dapat Santunan Jasa Raharja Rp50 Juta dan Pemkot Depok Rp10 Juta

10 jam lalu

Ahli Waris Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dapat Santunan Jasa Raharja Rp50 Juta dan Pemkot Depok Rp10 Juta

PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok memberikan santunan kepada ahli waris korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya