Pengamat Politik Ray Rangkuti Sayangkan Dugaan Polri Intimidasi Kampus Redam Kritik Terhadap Jokowi

Senin, 5 Februari 2024 17:36 WIB

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti memaparkan materi dalam diskusi bertajuk Menilai Kinerja KPU dalam Kasus Partai Prima di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Maret 2023. TEMPO/IMA DINI SAFIRA

TEMPO.CO, Tangerang - Terdapat dugaan aparat kepolisian mendatangi kampus untuk meredam kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat berbagai pihak geram. Salah satunya pengamat politik sekaligus alumni Universitas Islam Negeri atau UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Ray Rangkuti yang meminta Komisi III DPR segera memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Belakangan ini berbagai kampus di Indonesia mulai bergejolak melakukan kritik terhadap dinasti politik Jokowi. Namun sejak gejolak itu terjadi beberapa kampus diduga dimasuki oleh aparat yang meminta agar isu tersebut diredam.

Kata Ray, hal tersebut tidak boleh didiamkan dan diabaikan. Apalagi, saat ini siklus demokrasi di Indonesia kian memanas. "Jika itu benar terjadi, mestinya Komisi III DPR yang berhubungan dengan itu segera memanggil Kapolri. Panggil Kapolri untuk menegaskan kembali sikap independen mereka," ujarnya saat menyerukan petisi terkait perkembangan Pilpres di Taman UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Senin, 5 Februari 2024.

Jika insiden ini dibiarkan, kata Ray, hal ini tentu menjadi preseden buruk bagi citra Polri di Indonesia. Sebagai aparat penegak hukum, menurut Ray Rangkuti, seharusnya Polri netral dalam Pemilu. "Para politikus itu cuma lima tahun. Kalau kepilih lagi ya 10 tahun dan selanjutnya sudah tidak ada. Tapi polisi akan jalan terus bersama Republik ini. Jadi jangan dirusak di tengah-tengah," katanya.

Ray menegaskan, segala macam bentuk intimidasi terhadap kebebasan berpikir dan berpendapat harus dicegah. "Enggak ada bangsa yang maju dengan sistem otoriter. Bangsa maju itu yang merdeka," ucap dia.

Advertising
Advertising

Ray berharap polisi dapat menjaga kenetralannya baik dari tingkat terbawah hingga atas selama proses pemilu ini untuk tetap menjadi aparatur yang dipercaya masyarakat. "Jadi kalau kita kehilangan kepercayaan polisi yang sekarang terlihat mulai baik, itu kan sama dengan mengatakan mau membuat situasi pada 1998, di mana polisi tidak dipandang," ungkapnya.

Pilihan Editor: Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Berita terkait

Harapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi

2 jam lalu

Harapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi

Jokowi menetapkan sejumlah kriteria untuk anggota Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

4 jam lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

4 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

5 jam lalu

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

Asisten Intelijen Komandan Paspampres mengatakan pengamanan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah sesuai prosedur.

Baca Selengkapnya

Musa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024

5 jam lalu

Musa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024

Musa Rajekshah, membantah, kunjungan Presiden Jokowi ke Medan pada Kamis, 11 April 2024 berkaitan dengan Pilkada Sumatera Utara 2024.

Baca Selengkapnya

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

5 jam lalu

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa sore, 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

6 jam lalu

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?

Baca Selengkapnya

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

7 jam lalu

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

Relawan Solmet mendorong Jokowi menjadi Sekjen PBB usai masa jabatannya. Bagaimana syarat dan prosedur menjabat Sekretaris Jenderal PBB?

Baca Selengkapnya

Apa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?

7 jam lalu

Apa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?

Jokowi akan mengumumkan anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK pada Mei ini. Apa saja tugas Pansel KPK?

Baca Selengkapnya

Agar Tak Jadi Proyek Mangkrak, Jokowi Akan Evaluasi Seluruh PSN dan KEK Juni Mendatang

7 jam lalu

Agar Tak Jadi Proyek Mangkrak, Jokowi Akan Evaluasi Seluruh PSN dan KEK Juni Mendatang

Presiden Jokowi akan evaluasi PSN dan KEK pada akhir Juni, yang tidak lolos kriteria tidak akan dilanjutkan. Tak ingin bebani pemerintahan berikutnya

Baca Selengkapnya