Artis VR Minta Kasus Bullying Selesai Damai, Keluarga Korban Tetap Minta Diproses Hingga Persidangan

Selasa, 27 Februari 2024 14:03 WIB

Mobil yang dinaiki Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tiba di Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Peristiwa perundungan dilakukan oleh geng kakak kelas kepada adik kelasnya. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Keluarga korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan menyelesaikan persoalan ini secara damai. Hal itu diungkapkan pendamping hukum keluarga anak korban Muhamad Rizki Firdaus.

Kata Rizki, kasus yang kini ramai diperbincangkan membuat pihak keluarga korban enggan berdamai. Apalagi, ujar dia, upaya berdamai hanya dilakukan usai kasus ini viral. "Pihak keluarga bilang ke saya jika semisal dari awal kalau VR-nya atau orang tua sekolah yang datang ke saya, pasti saya membuka pintu maaf dan selesai secara musyawarah mufakat," ujarnya saat dihubungi TEMPO, Selasa 27 Februari 2024.

Namun, kata Rizki, pihak keluarga terlanjur kecewa atas apa yang menimpa anaknya. Dia pun memastikan jika kasus ini akan diselesaikan dengan langkah hukum yang berlaku.

"Tapi pihak keluarga ini kecewa, bilangnya sudah mau menghubungi keluarga korban nyatanya sampai detik ini tidak ada yang menghubungi. Jadi maksud yang dia bicara di media itu apa. Dan ini nasi sudah jadi bubur agar keadilan anak korban bisa dituntaskan putusan pengadilan," kata dia.

Rizki mengaku jika sejak awal pihak keluarga anak korban enggan memanfaatkan persoalan ini untuk mencari materil. Dia memastikan jika persoalan ini akan berjalan tegak lurus. "Ya sebenarnya permintaan gapernah bicara soal materi, lebih kepada ini bagaimana segeranya. Ini ada terduga pelaku sekian, dan dikelilingi puluhan orang," kata dia.

Advertising
Advertising

Rizki menambahkan juga telah menjelaskan kepada pihak keluarga anak korban ihwal langkah diversi yang harus dilalui. "Di versi itu ruang yang diwajibkan sama negara. Kalau misalnya dia tidak sepakat ini harus lanjut, ya dilanjutkan. Itu semacam formalitas saja," kata dia.

Pilihan Editor: IM57+ Institute Desak KPK Periksa Direktur Smart Marsindo yang Mangkir Pemeriksaan Kasus Suap Gubernur Maluku Utara

Berita terkait

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

1 jam lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

11 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

3 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

4 hari lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

5 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

6 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

7 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

7 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

8 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

8 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya